Analisis Kesiapan Transformasi Digital Perusahaan Studi Kasus PT Virama Karya
Raihan Rabbani, Ertambang Nahartyo, Dr., M.Sc., CMA., Ak., CA.
2023 | Tesis | S2 MANAJEMEN (MM) JAKARTA
Dewasa
ini, era perkembangan teknologi telah membawa banyak dampak terhadap kehidupan
manusia, khususnya untuk membantu manusia dalam menjalani aktifitas
kesehariannya serta berkomunikasi antar sesama, baik itu kebutuhan individu
maupun kebutuhan suatu kelompok atau korporasi sekalipun. Adanya bentuk Transformasi
Digital pada suatu perusahaan merupakan suatu bukti adanya peran perkembangan
di era digital atau teknologi pada ranah korporasi. Jika bicara mengenai ranah
yang lebih luas, nyatanya Transformasi Digital bukan hanya sudah disadari dan
diimplementasikan oleh perusahan-perusahaan swasta saja, namun juga pihak
pemerintahan sekalipun. Salah satu bukti kesadaran transformasi bagi pihak
pemerintah adalah dibentuknya INDI 4.0 sebagai pedoman bagi BUMN-BUMN untuk
melakukan proses Transformasi Digital. PT Virama Karya sebagai salah satu BUMN
yang bergerak di bidang konsultan karya mendapat arahan serupa dari pihak
pemerintahan, yaitu untuk mulai menginisiasi Transformasi Digital, dimana
harapannya pada tahun 2024 semua BUMN dapat memiliki index tingkat
kematangan (maturity level) digital sebesar 3.5.
Seiring
berjalannya waktu, dimana PT Virama Karya sudah mulai melakukan proses
transformasi berdasarkan pilar-pilar yang dijabarkan oleh INDI 4.0, perusahaan
merasa terdapat hambatan dalam strategi-strategi yang dilakukan, salah satunya
adalah pihak perusahaan tidak merasakan adanya manfaat yang signifikan atas
transformasi yang dilakukan, melainkan banyak yang berpendapat bahwa
transformasi ini justru “merepotkan” karena menambah jobdesk baru bagi
karyawan. Oleh sebab itu, dengan kondisi transformasi yang sedang terjadi pada
perusahaan sekarang, peneliti ingin melakukan identifikasi sejauh mana maturity
level yang dialami perusahaan saat ini, serta bagaimana kesiapan karyawan
dalam menghadapinya.
Penilaian maturity level yang dilakukan
menggunakan parameter atau pilar yang dijabarkan oleh INDI 4.0, yaitu berupa
pilar operasi, orang dan budaya, manajemen & organisasi, produk dan
layanan, dan teknologi. Peneliti mencoba untuk memperluas penilian dengan menyertakan
aspek change readiness atau kesiapan perubahan yang dikhususkan untuk
para karyawan atau SDM perusahaan secara
umum, karena selain adanya pendefinisian maturity level yang dirasa
lebih bersifat bagaimana perusahaan mencoba untuk bertransformasi dari berbagai
aspek teknologi atau tata kelola yang dimiliki, dibutuhkan pembahasan
tersendiri mengenai aspek bagaimana kondisi pihak manusia di dalam perusahaan merespon
atas berbagai strategi perubahan yang direncanakan oleh pihak manajemen
perusahaan.
Nowadays, the era of technology growth has
had an impact on the human race, particularly in terms of assisting them in
carrying out their personal and corporate duties. The presence of digital
transformation within corporations is an illustration of technology progress
within the organization. In a broader sense, digital transformation is
noticeable not only in the corporate sector, but also in the public/government sector. One example of how
government recognized digital transformation is the development of INDI 4.0, a
framework that will exist and guide state-owned firms to adopt digital
transformation concept. As one of the state-owned firms in the consulting
construction fields, PT Virama Karya received the same mandate from
the government. They gave us the instruction to begin implementing digital
transformation within the organization, with the goal of reaching a 3.5
maturity level by 2024.
As time passes, PT Virama karya has reached
the status of "Work
in Progress" in terms of digital transformation, particularly by implementing the transformation using INDI 4.0’s pillars. However,
they encountered challenges along the way ther journey. Most
of the cases are they
did not see major gains from embracing digital transformation. Instead, they
felt burdened by introducing few new techniques and tasks across the division, which require an
extra effort to do it. As a result of this digital transformation condition that
is occurring within the firm, researcher want to identify the maturity level
that is now occurring in the company, also identify how the resource readiness
condition to face this problem.
The maturity level is assessed using the
INDI 4.0 indicators or pillars, as well as the pillars of operations, people
and culture, management & organization, goods and services, and technology.
Researcher attempt to broaden the assessment to include aspects of change
readiness, specific to employees or human resources in general, because it takes a separate
discussion regarding aspects of how the human condition in the company responds
to the various change strategies planned by the company's management.
Kata Kunci : Transformasi Digital, perkembangan teknologi, maturity level, change readiness, INDI 4.0, pilar transformasi /INDI 4.0