PENGOPTIMALAN KEBUTUHAN GIZI DAN REKOMENDASI MAKANAN PADA REMAJA PUTRI DI PONDOK PESANTREN UNTUK MENCEGAH ANEMIA MENGGUNAKAN LINEAR PROGRAMMING
Fanny Novanty Nur Hanifah, Dr. Siti Helmyati, DCN., M.Kes; Digna Niken Purwaningrum, S.Gz, MPH, Ph.D
2023 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat
Latar Belakang: Anemia merupakan masalah
kesehatan berkaitan dengan
gizi yang terjadi di dunia, penduduk dunia paling banyak
mengalami anemia adalah ibu
hamil dan remaja. Anemia yang berkelanjutan pada remaja
dapat berdampak pada menurunnya kemampuan belajar, pertumbuhan dan perkembangan. Remaja putri rentan mengalami anemia dikarenakan remaja
putri mengalami siklus menstruasi setiap
bulannya dan membatasi asupan makan. Kualitas dan kuantitas
konsumsi makanan remaja putri dilihat dari keragaman konsumsi, proporsi
konsumsi makanan dan kecukupan konsumsi makanan. Untuk
dapat memenuhi kebutuhan gizi dalam upaya mencegah anemia, diperlukan
pendekatan berbasis makanan yang didasarkan pada pangan lokal untuk memenuhi
kecukupan nutrisi dengan biaya terjangkau. Linear Programming digunakan untuk
merumuskan menu dengan biaya terjangkau dengan memastikan semua makronutrien
dan mikronutrien telah terpenuhi sesuai dengan pedoman diet.
Tujuan: Memberikan rekomendasi makanan yang dapat memenuhi
kebutuhan gizi remaja putri sesuai dengan sumber daya yang tersedia di pondok pesantren untuk mencegah anemia menggunakan Linear Programming.
Metode: Penelitian dilakukan pada remaja putri usia 16–18 tahun sebanyak 95 orang di Pondok Pesantren Al-Fattah dan Pondok Pesantren Al Hamdaniyah Kabupaten Sidoarjo dengan menggunakan disain penelitian cross sectional. Wawancara
Food Recall 24h, SQ-FFQ, dan pengukuran antropometri dilakukan untuk
mendapatkan data asupan makanan, pola makan dan status gizi. Selanjutnya data
dianalisis menggunakan linear programming untuk menyusun rekomendasi
makan optimal.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan rata-rata asupan harian energi,
makronutrien dan mikronutrien (asam folat, vitamin C, vitamin B12, vitamin B6
dan zinc) masih dibawah rekomendasi AKG. Rata-rata asupan harian besi tergolong
cukup. Asupan makan responden masih kurang beragam. Rekomendasi menu makan
menggunakan linear programming telah dapat dioptimalkan dan sesuai
dengan kecukupan makronutrien dan mikronutrien rekomendasi AKG serta berada di
kisaran harga yang terjangkau. Pemenuhan gizi dalam menu optimal melebihi
rata-rata asupan zat gizi harian responden dan harga menu berkisar rentang
pengeluaran harian responden. Menu yang direkomendasikan selama 7 hari telah
memenuhi syarat keragaman makan sesuai anjuran MDD-W.
Kesimpulan: Rekomendasi menu makanan untuk mencegah anemia pada remaja putri menggunakan LP telah optimal dan dapat memenuhi kebutuhan gizi harian dengan menu beragam sesuai anjuran MDD-W
Background: Anemia is a nutrition-related health problem
that occurs in the world, the world's most anemic population is pregnant women
and adolescents. Continuous anemia in adolescents can have an impact on
decreased learning ability, growth and development. Adolescent girls are prone
to anemia because they experience the menstrual cycle every month and limit
their food intake. The quality and quantity of food consumption of adolescent
girls are seen from the diversity of consumption, the proportion of food
consumption and the adequacy of food consumption. To be able to meet
nutritional needs in an effort to prevent anemia, a food-based approach based
on local foods is needed to meet nutritional adequacy at an affordable cost.
Linear Programming is used to formulate an affordable menu by ensuring all
macronutrients and micronutrients are met according to dietary guidelines. Objective: To provide food recommendations that can meet
the nutritional needs of adolescent girls according to the resources available
in Islamic boarding schools to prevent anemia using Linear Programming. Methods: The study was conducted on adolescent
girls aged 16-18 years as many as 95 people in Al-Fattah Islamic Boarding
School and Hamdaniyah Islamic Boarding School, Sidoarjo Regency using a cross
sectional research design. Food Recall 24h interview, SQ-FFQ, and
anthropometric measurements were conducted to obtain data on food intake,
dietary patterns and nutritional status. Furthermore, the data were analyzed
using linear programming to develop optimal eating recommendations. Results: The results showed that the average daily
intake of energy, macronutrients and micronutrients (folic acid, vitamin C,
vitamin B12, vitamin B6 and zinc) was still below the recommended RDA. The
average daily intake of iron was moderate. Respondents' food intake is still
less diverse. Meal recommendations using linear programming have been optimized
and are in accordance with the adequacy of macronutrient and micronutrient RDA
recommendations and are in the affordable price range. Nutritional fulfillment
in the optimal menu exceeds the average daily nutrient intake of respondents
and the menu price is within the range of respondents' daily expenditure. The
recommended menu for 7 days has met the requirements for dietary diversity
according to the MDD-W recommendations. Conclusion: Food menu recommendations to prevent anemia
in adolescent girls using LP are optimal and can meet daily nutritional needs
with a diverse menu according to MDD-W recommendations.ABSTRACT
Kata Kunci : Kata kunci: Anemia, remaja putri, pengoptimalan gizi, keragaman makan, linear programming.