Trauma Antargenerasi dan Rekonsiliasi Trauma dalam Novel Corregidora Karya Gayl Jones
Prisma Yunia Putri, Achmad Munjid, M.A., Ph.D.
2023 | Tesis | S2 Sastra
Perbudakan Amerika menjadi salah satu peristiwa yang menorehkan memori kelam bagi keturunan Afrika-Amerika hingga saat ini. Perlakuan tidak manusiawi yang dilakukan terhadap orang-rang kulit hitam seperti halnya perdagangan manusia, eksploitasi budak, pelecehan, dan kekerasan fisik menjadi sesuatu yang legal dilakukan oleh para orang-orang kulit putih karena sistem perbudakan pada masa itu sendiri ada di bawah naungan hukum yang sah. Kendati peristiwa itu telah berakhir, rasa trauma dan ketidakadilan yang dirasakan oleh para budak masih bercokol dan narasi-narasi tentang penderitaan yang mereka alami dibagikan kepada para generasi penerus yang pada gilirannya membentuk trauma antargenerasi. Permasalahan tersebut digambarkan oleh Jones melalui novel debutnya Corregidora, yang menggambarkan tentang beban trauma yang harus ditanggung oleh generasi penerus seperti halnya yang dirasakan oleh para leluhur sebagai penyintas trauma perbudakan. Berkaitan dengan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana memori traumatis perbudakan di masa lalu mampu bertahan dalam jangkauan lintas generasi serta upaya rekonsiliasi yang dilakukan oleh generasi penerus dalam melakukan penerimaan dan pemulihan diri terhadap trauma yang telah diadopsi dari para leluhur dengan memanfaatkan teori trauma dari Cathy Caruth dan konsep milik Dominick LaCapra tentang acting out dan working through. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa transmisi memori kelam yang dilakukan oleh para penyintas secara terus-menerus mampu membuat mereka terjebak dalam memori para pendahulu dan memicu hadirnya trauma berulang. Upaya rekonsiliasi dilakuakn oleh generasi penerus lewat proses identifikasi dan testimoni guna memahami keterpisahan jarak antara diri dan liyan dalam usahanya untuk keluar dari belenggu bayang-bayang memori kelam milik para leluhur.
American slavery became one of the events that left a dark memory for African-Americans in nowadays life. The inhumane treatment on black people, such as human trafficking, exploitation of the slave, abuse, and physical violence become something that was legally carried out by white people because the slavery system was under the protection of legal law at that time. Even though the incident has ended, the trauma and injustice felt by the slaves still persists and narratives about the suffering they experienced are shared with the next generation which in turn forms the intergenerational trauma. This problem is described by Jones through her debut novel entitled Corregidora, which describes the burden of trauma that must be borne by the next generation as well as felt by the ancestors as
survivors of slavery. In this regard, this study aims to see how the
traumatic memory of slavery in the past is able to survive across
generations and reconciliation effort made by the next generation in
accepting and recovering from trauma that has been adopted from their
ancestors by utilizing the theory of trauma from Cathy Caruth and
Dominic LaCapra's concept of acting out and working through. The result
of this study show that the continuous transmission of dark memories by
survivors can have a traumatic effect on the next generation so that
they are unconciously trapped in the memory of their predecessors and
lead to repeat the trauma. Reconciliation efforts are carried out by the
next generation through identification process and testimony in order
to understand the distance between self and others, as an effort to get
out of the ancestor's memories.
Kata Kunci : memory transmission, intergenerational trauma, identification, acting out, working through