Laporkan Masalah

Komunikasi Risiko Penanggulangan Covid-19 di Indonesia (Studi Kasus Implementasi Risk Communication and Community Engagement/RCCE oleh Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional 2020-2022)

CHOIRUL FAJRI, Prof. Nunung Prajarto, M.A, Ph.D; Prof. Dr. Ana Nadhya Abrar, M. E.S.

2023 | Disertasi | DOKTOR ILMU KOMUNIKASI

Rendahnya angka kepatuhan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan menjadi masalah utama dalam penanggulangan Covid-19 di Indonesia. Hal ini sebagaimana hasil survei dari BPS pada tahun 2022, yang menyatakan kepatuhan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan masih harus ditingkatkan terutama dalam kaitannya dengan kepatuhan menjaga jarak, mengurangi mobilitas, dan menghindari kerumunan. Hasil penelitian terdahulu yang didapatkan dari crossref.org, belum ada penelitian yang mengkaji tentang komunikasi risiko dan keterlibatan masyarakat/risk communication and community engagement (RCCE) dalam pandemi Covid-19 di Indonesia. RCCE merupakan sebuah model pendekatan komunikasi risiko yang direkomendasikan oleh WHO dalam pandemi Covid-19 ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi konsep RCCE yang dilakukan oleh KPC PEN dan menemukan  alternatif model komunikasi yang dapat dijadikan pedoman bagi penanggulangan krisis kesehatan di masa depan.

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode studi kasus. Dengan kasus tunggal yakni Covid-19 dalam kaitannya dengan komunikasi risiko dan keterlibatan masyarakat pada tahun 2020-2022. Pengambilan data dilakukan pada Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN) juga pada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kementerian Kesehatan, dan Kementerian Komunikasi dan Informatika. Total ada 11 narasumber dalam penelitian ini. Melalui wawancara mendalam, observasi, dan focus group discussion peneliti mampu mengkaji lebih dalam terkait dengan proses komunikasi risiko dan keterlibatan masyarakat dalam penanggulangan Covid-19 oleh KPC PEN.

Hasil penelitian ini menunjukkan, implementasi RCCE yang dilakukan oleh KPC PEN mengalami berbagai tantangan. Baik dari sistem komunikasi, strategi, dan juga intervensi yang dilakukan. Dari analisis dan kajian yang dilakukan peneliti mampu membuat sebuah model sebagai alternatif komunikasi risiko dan keterlibatan masyarakat dalam penanggulangan krisis kesehatan bagi Indonesia di masa depan. Model ini menitikberatkan pada penguatan sistem dan sumber daya manusia, pengingkatan kapasitas masyarakat, dan pendekatan berbasis budaya, dan pengurangan ketidakpastian. Secara akademik, penelitian ini memberikan implikasi pada teori masyarakat risiko (Ulrich Beck), bahwa upaya memberikan pemahaman risiko kepada masyarakat di Indonesia memerlukan pendekatan secara personal dan berbasis pada kearifan lokal. Sementara dari sisi kebijakan, penelitian ini memberikan kontribusi terkait dengan pentingnya sistem komunikasi risiko yang mampu memberikan kesadaran risiko sedini mungkin sehingga mitigasi risiko dapat lebih optimal.


The low rate of public compliance in implementing health protocols is a major problem in tackling Covid-19 in Indonesia. This is in accordance with the results of a survey from BPD in 2022, which states that public compliance in implementing health protocols still needs to be improved, especially in relation to adherence to social distancing, reducing mobility and avoiding crowds. The results of previous research obtained throug crossref.org, there has been no research that examines risk communication and community engagement (RCCE) in the Covid-19 pandemic, especially in Indonesia. RCCE is a risk communication approach model recommended by WHO in this Covid-19 pandemic. This study aims to explore the RCCE concept carried out by KPC PEN and find alternative communication models that can be used as guidelines for overcoming health crises in the future.

This research was conducted using the case study method. With a single case, namely Covid-19 in relation to risk communication and community involvement in 2020-2022. Data collection was carried out at the Republic of Indonesia's Committee for Handling Covid and National Economic Recovery (KPC PEN),  National Disaster Management Agency (BNPB), the Ministry of Health, and the Ministry of Communication and Informatics. In total there were 11 sources in this study. Through in-depth interviews, observations, and focus group discussion, researchers were able to examine more deeply related to the process of risk communication and community involvement in the handling of Covid-19 by KPC PEN.

The results showed that the implementation of RCCE by KPC PEN experienced various challenges. Both in terms of communication systems, strategies, and also the interventions carried out. From the analysis and studies conducted, the researches were able to create a model as an alternative to risk communication and community involvement for Indonesia in overcoming health crises in the future. The model focuses on system and human resource strengthening, community capacity building, culture-bases approaches, and uncertainty reduction. Acaemically, this research has implications for the risk society theory (Ulrich Beck), that efforts to provide an understanding of risk to the people in Indonesia require a personal approach and are based on local wisdom. Meanwhile, from a policy perspective, this research contributes to the importance of a risk communication system that is able to provide risk awareness as early as possible so that risk mitigation can be more optimal.

Kata Kunci : Komunikasi Risiko, Keterlibatan Masyarakat, Covid-19, KPC PEN, dan Indonesia

  1. S3-2023-468230-abstract.pdf  
  2. S3-2023-468230-bibliography.pdf  
  3. S3-2023-468230-tableofcontent.pdf  
  4. S3-2023-468230-title.pdf