PENGARUH APLIKASI NANOFIBER CHITOSAN - LOADED EKSTRAK DAUN KELOR (Moringa oleifera Lam.) 10% TERHADAP JUMLAH FIBROBLAS, KEPADATAN KOLAGEN, DAN LAJU PENUTUPAN LUKA EKSISI KULIT (Penelitian Eksprimental pada Tikus Sprague-Dawley)
Andria Fadli Erpita, drg. Poerwati Soetji Rahajoe., Sp. B.M.M., Subsp. T.M.T.M.J. (K)., Ph.D ; drg. Cahya Yustisia Hasan, Sp. B.M.M., Subsp. C.O.M. (K)
2023 | Tesis-Spesialis | S2 Ilmu Bedah Mulut
Wound
dressing yang ideal harus biokompatibel,
porositas dan permeabilitas yang baik, serta emiliki daya antibakteri. Wound dressing konvensional
seperti dressing kasa memiliki banyak
kekurangan, yaitu kelembaban kurang, nyeri atau traumatik saat pergantian, dan
mudah terkontaminasi bakteri sehingga proses
penyembuhan luka lebih lama. Wound
dressing nanofiber memenuhi karakteristik wound dressing yang ideal sehingga mempercepat penyembuhan luka. Salah satu
tumbuhan yang telah terbukti mendukung proses penyembuhan luka adalah ekstrak
daun kelor. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan jumlah fibroblas,
kepadatan kolagen, dan laju penutupan luka pada penggunaan wound dressing nanofiber ekstrak daun kelor dan dressing kasa saline.
Pengujian jumlah
fibroblas, kepadatan kolagen, dan laju penutupan luka dilakukan dengan membuat
luka eksisi pada tikus. Bekas luka tikus kemudian dibuatkan sediaan histologis.
Perhitungan jumlah fibroblas dengan pengamatan menggunakan mikroskop pada enam
lapang pandang dengan pewarnaan hemaktosilin-eosin. Pengamatan kepadatan
kolagen pada lima lapang
pandang dengan perbesaran 400x pada area retikuler dermis menggunakan
aplikasi imageJ. Sedangkan laju
penutupan luka diukur menggunakan milimeter
blok dan diolah dengan aplikasi imageJ. Data hasil penelitian dianalisis
dengan uji two-way anova, kemudian dilanjutkan dengan uji Post Hoc Least
Significant Difference (LSD).
Hasil penelitian
menunjukkan jumlah fibroblas antar kelompok dressing terdapat perbedaan yang tidak signifikan.
Kepadatan kolagen dan laju penutupan antar kelompok dressing menunjukkan perbedaan yang signifikan. Sementara
itu hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antar waktu
pengamatan pada setiap kelompok dressing baik pada variabel
jumlah fibrolas, kepadatan kolagen dan laju penutupan luka. Kesimpulan dari penelitian ini adalah aplikasi
wound dressing nanofiber ekstrak daun
kelor dapat meningkatkan jumlah fibroblas, kepadatan kolagen, dan laju
penutupan luka pasca eksisi kulit.
Kata Kunci
:
daun kelor, fibrolas, kolagen, nanofiber, penutupan luka.
An ideal wound dressing must be biocompatible, have
good porosity and permeability, and have antibacterial properties. Conventional
wound dressings such as gauze dressings have many drawbacks, namely lack of
moisture, pain, or trauma when changing, and are easily contaminated with
bacteria so the wound healing process takes longer. Nanofiber wound dressing
meets the ideal characteristics of a wound dressing to accelerate wound
healing. One plant that has been proven to support the wound healing process is
Moringa leaf extract. This study aims to compare the number of fibroblasts,
collagen density, and rate of wound closure in the use of moringa leaf extract
nanofiber wound dressings and saline gauze dressings.
Tests for the number of fibroblasts, collagen density,
and the rate of wound closure were carried out by making excision wounds on
rats. The rat scars were then made into histological preparations. Calculation
of the number of fibroblasts by observing using a microscope in six fields of
view with hematoxylin-eosin staining. Observation of collagen density in five
visual fields with 400x magnification in the reticular area of ??the dermis
using the ImageJ application. Meanwhile, the rate of wound closure was measured
using millimeter blocks and processed using the ImageJ application. The
research data were analyzed using a two-way ANOVA test, then followed by the
Post Hoc Least Significant Difference (LSD) test.
The results showed that there was no significant
difference in the number of fibroblasts between the dressing groups. Collagen
density and rate of closure between the dressing groups showed significant
differences. Meanwhile, the results of the study showed that there were
significant differences between the observation times in each dressing group
both in the variable number of fibroblasts, collagen density, and rate of wound
closure. This study concludes that the application of moringa leaf extract
nanofiber wound dressing can increase the number of fibroblasts, collagen
density, and the rate of wound closure after skin excision.
Keywords: Moringa oleifera,
fibroblasts, collagen, nanofiber, wound closure.
Kata Kunci : daun kelor, fibrolas, kolagen, nanofiber, penutupan luka