Privilese Kulit Putih dan Aktivisme Nirkekerasan dalam Lagu Nina Cried Power
Nuvaisa Ayu Shabrina, Suci Lestari Yuana, S.I.P., M.I.A.
2023 | Skripsi | Ilmu Hubungan Internasional
Penelitian ini berusaha menjelaskan fenomena privilese kaum kulit putih
dalam konteks rasisme sistemik komunitas Afrika-Amerika di Amerika Serikat.
Privilese kulit putih merupakan serangkaian keuntungan dan hak istimewa yang
dimiliki oleh kaum kulit putih, dibandingkan dengan komunitas Afrika-Amerika.
Lagu “Nina Cried Power” karya Hozier akan menjadi studi kasus untuk menjelaskan
hal ini, dilihat melalui pendekatan studi perdamaian lebih tepatnya analisis
metode protes nirkekerasan, dan teori privilese kulit putih. Signifikansi
penelitian ini adalah kontribusi yang akan diberikan penelitian ini untuk ilmu
hubungan internasional melalui dua urgensi; (a) bagaimana Hozier menggunakan
privilese kulit putih dalam lagu Nina Cried Power pada konteks rasisme sistemik
Afrika-Amerika, dan (b) bagaimana lagu memberikan perspektif alternatif dalam
memahami konflik identitas dalam dinamika hubungan internasional. Melalui lagu
Nina Cried Power, Hozier membawa dua pesan; rasa terima kasih kepada para figur
perjuangan Civil Rights Movement di Amerika Serikat, dan pengingat akan
semangat perjuangan. Hozier menunjukkan sebuah standard paling wajar akan
bagaimana publik figur kulit putih menggunakan hak istimewanya untuk
berkontribusi dalam perjuangan komunitas Afrika-Amerika. Efektifitas penggunaan
lagu dalam perjuangan ini juga inheren dengan fakta bahwa musik lekat dengan
identitas sosial-politik komunitas Afrika-Amerika. Hal ini akan menyediakan
perspektif alternatif dalam memahami konflik identitas dalam dinamika hubungan
internasional, yaitu cultural
understanding yang sulit dicapai dengan pendekatan lain.
This research seeks to explain the phenomenon of white privilege in the
context of systemic racism of the African-American community in the United States.
White privilege is a series of advantages and privileges that are owned by
white people, compared to the African-American community. Hozier's song
"Nina Cried Power" will be a case study to explain this, seen through
a peace studies approach, more precisely an analysis of nonviolent protest
methods, and the theory of white privilege. The significance of this research
is the contribution that this research will give to the science of
international relations through two urgency; (a) how Hozier uses white
privilege in the song Nina Cried Power in the context of systemic
African-American racism, and (b) how the song provides an alternative
perspective in understanding identity conflict in the dynamics of international
relations. Through the song Nina Cried Power, Hozier conveys two messages;
gratitude to the fighting figures of the Civil Rights Movement in the United
States, and a reminder of the fighting spirit. Hozier shows a most reasonable
standard of how white public figures use their privileges to contribute to the
struggle of the African-American community. The effectiveness of using songs in
this struggle is also inherent in the fact that music is closely related to the
socio-political identity of the African-American community. This will provide an
alternative perspective in understanding identity conflict in the dynamics of
international relations, which is cultural understanding that is hard to grasp by
another approach.
Kata Kunci : privilese kulit putih, Nina Cried Power, protes nirkekerasan, konflik identitas, komunitas Afrika-Amerika