Laporkan Masalah

INDUSTRIALISASI PENDIDIKAN DI PERGURUAN TINGGI MELALUI PROGRAM MAGANG MBKM

Muhammad Zulnizar Hidayat Aenuddin, Muhamad Supraja, Dr., SH., M. Si

2023 | Skripsi | Sosiologi

Perubahan sistem pendidikan tentunya telah merubah banyak aspek dalam pemikiran dan juga kebiasaan mahasiswa saat ini. Adanya perubahan ini tampak jelas pada salah-satu sistem MBKM (Merdeka Belajar-Kampus Merdeka) yang dimana salah-satu poinnya adalah menerapkan sistem magang di Pendidikan tinggi. Dari penelitian yang dilakukan, peneliti dapat melihat sangat banyak mahasiswa yang akhirnya lebih memilih untuk mengikuti program magang dibandingkan harus mengambil mata kuliah di kelas. Hal ini disebabkan oleh adanya normalitas baru yang diciptakan dan akhirnya menjadi kebutuhan bagi mahasiswa dalam memenuhi masa depan mereka yang dinilai telah merubah pandangan mahasiswa terhadap Pendidikan itu sendiri.

    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana relevansi dan diskrepansi sistem Pendidikan khususnya pada magang MBKM yang diterapkan pada Pendidikan tinggi di Indonesia. Metode penelitian studi kasus kolektif (collective case study) digunakan untuk menjawab rumusan masalah dengan melihat implikasi antara sistem magang MBKM dan Mandiri bagi mahasiswa. Teori pedagogi kritis digunakan sebagai pisau analisis utama oleh peneliti, yang kemudian dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa diterapkannya sistem magang MBKM memang merupakan suatu tantangan baru bagi mahasiswa, pihak perguruan tinggi dan juga pemerintah. Meskipun sistem MBKM ini dianggap telah menyimpang dari konsep pendidikan di Indonesia, namun dengan adanya sistem ini dinilai dapat membantu mahasiswa dalam mempersiapkan diri untuk memasuki dunia kerja. 

Namun yang sangat disayangkan, sistem magang MBKM ini masih terdapat sangat banyak kecacatan yang malah dapat merugikan mahasiswa magang itu sendiri. Selain itu, jika melihat perbandingan antara magang melalui sistem MBKM dan Mandiri, tentunya kedua sistem ini mempunyai poin plus dan minus masing-masing. Dari data yang ditemukan oleh peneliti, dapat disimpulkan bahwa mayoritas mahasiswa yang mengikuti magang MBKM merupakan mahasiswa yang masih terbilang awam dengan dunia kerja, sedangkan mayoritas mahasiswa yang mengikuti magang mandiri merupakan mahasiswa tingkat akhir yang lebih berfokus dalam mencari relasi kerja dalam upaya meminimalisir kerentanan kerja di masa depan. 

Changes in the education system have certainly changed many aspects of the thinking and habits of today's students. This change was evident in one of the MBKM systems (Free Learning-Free Campus) which at one point was implementing an apprenticeship system in Higher education. From the research conducted, researchers can see that there are very many students who ultimately prefer to take part in an internship program rather than having to take courses in class. This is due to the existence of a new normality that was created and eventually became a necessity for students in fulfilling their future which is considered to have changed students' views of education itself.

The purpose of this study is to find out the relevance and discrepancy of the education system, especially in the MBKM apprenticeship that is applied to Higher education in Indonesia. Collective case study research method (collective case study) is used to answer the formulation of the problem by looking at the implications of the MBKM and Mandiri apprenticeship systems for students. Theory Critical pedagogy used as the main analytical knife by researchers, which then from the results of this study it can be concluded that the MBKM apprentice system is indeed a new challenge for students, universities and also the government. Even though the MBKM system is considered to have deviated from the concept of education in Indonesia, this system is considered to be able to help students prepare themselves to enter the world of work.

But what is very unfortunate is that the MBKM apprenticeship system still has a lot of flaws which can actually harm the apprentice students themselves. In addition, if you look at the comparison between apprenticeships through the MBKM and Mandiri systems, of course these two systems have their respective pluses and minuses. From the data found by the researchers, it can be concluded that the majority of students who take part in the MBKM internship are students who are still relatively unfamiliar with the world of work, while the majority of students who take part in independent internships are final year students who are more focused on finding work relationships in an effort to minimize job vulnerability in the future.

Kata Kunci : sistem magang MBKM, pendidikan tinggi, kerentanan kerja.

  1. S1-2023-446212-abstract.pdf  
  2. S1-2023-446212-bibliography.pdf  
  3. S1-2023-446212-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2023-446212-title.pdf