Evaluasi Pasca Huni Rumah Susun di Kota Yogyakarta
Ichlasul Fazlur Rahman, Ir. Agam Marsoyo, M.Sc., Ph.D.
2023 | Skripsi | PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
Urbanisasi yang terjadi di Indonesia menyebabkan ketimpangan antara
perbandingan lahan, intensitas ruang, dan penghuninya. Hal ini berujung pada
ketidakaturan struktur dan fungsi kota yang memicu tumbuhnya permukiman
kumuh. Dalam pemberantasan permukiman kumuh tersebut, Pemerintah Kota
Yogyakarta bekerja sama dengan Kementerian PUPR sudah membangun
setidaknya 3 rumah susun yang pembangunannya sudah dimulai pada tahun 2003.
Pada penggunaannya, rumah susun-rumah susun ini sudah mengalami penurunan
kualitas baik fisik maupun lingkungan. Oleh karena itu, penelitian evaluasi ini
bertujuan untuk mengevaluasi kinerja rumah susun sederhana sewa di Kota
Yogyakarta setelah dibangun dalam waktu 20 tahun.
Metode yang digunakan pada penelitian evaluasi ini adalah metode
deskriptif dengan pendekatan deduktif kuantitatif-kualitatif. Penelitian ini
digunakan untuk mengevaluasi kinerja rumah susun dengan melihat aspek evaluasi
pasca huni yaitu aspek teknis, fungsi, dan perilaku. Evaluasi yang dilakukan
dikaitkan dengan standar-standar yang berlaku untuk dapat melihat dan
mendeskripsikan kinerja rumah susun. Selain itu, langkah lain yang diambil adalah
dengan melihat perspektif penghuni rumah susun sebagai pengguna sehari-hari
yang merasakan rumah susun tersebut.
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa kinerja rumah susun di kota
Yogyakarta memiliki nilai 85?alah baik. Hal ini mengindikasikan rumah susun
sudah cukup mampu untuk menyediakan dan memenuhi baik aspek teknis, aspek
fungsi, dan aspek perilaku untuk menjadikan rumah susun lingkungan hunian yang
baik, nyaman, dan berkelanjutan. Walaupun, pada hal pemeliharaan dan
pemenuhan kualitas rumah susun masih belum dapat memaksimalkan kinerjanya.
Urbanization that occurred in Indonesia has led to imbalance between the
ratio of land use, spatial intensity, and their occupants. This phenomenon has led to
irregularities in the structure and function of the city has led to the growth of slum
settlements. In eradicating these slum settlements, Yogyakarta City Government in
collaboration with the Ministry of Public Works and Public Housing has build at
least 3 vertical flats whose construction began in 2003. In their use, these flats have
experienced a decreased in both physical and environmental quality. Therefore, this
evaluation study aims to see the performance of these vertical flats in the city of
Yogyakarta after being built within 20 years.
The method that used in this evaluation research is a descriptive method
with a quantitative-qualitative deductive approach. This research was used to
evaluate the performance of those vertical flats by looking at the post-occupancy
evaluation theory aspects, namely technical, functional, and behavioural aspects.
The evaluation will be related, to the applicable standards to be able to see and
describe the performance of those vertical flats. Apart from that, another step taken
is to look at the perspective of the occupants by those vertical flats as a someone
who experience the flats every day.
Based on the research results, it was found that the performance of those
vertical flats in the city of Yogyakarta has a good value of 85%. This indicates that
vertical flats are sufficiently capable of providing and fulfilling both technical
aspects, functional aspects, and behavioral aspects to make flats a good,
comfortable, and sustainable living environment. Although in terms of maintenance
and fulfilment of quality, flats are still unable to maximize their performance.
Kata Kunci : Evaluasi Pasca Huni, Rumah Susun, Teknis, Fungsi, Perilaku