Laporkan Masalah

Antara Manusia dan Alam: Perbudakan Modern Memperburuk Terjadinya Deforestasi di Indonesia

Syafa Tasya Nabila Zees, Muhtar Habibi, S.IP., M.A., Ph.D

2023 | Skripsi | ILMU ADMINISTRASI NEGARA (MANAJEMEN DAN KEBIJAKAN PUBLIK)

Deforestasi di Indonesia yang tergolong tinggi telah mengkhawatirkan secara global. Indonesia sebagai lokasi populasi yang dominan bergantung pada hutan juga merupakan area dimana perbudakan modern masih eksis keberadaannya. Perbudakan modern menjadi elemen dengan kontribusi aktif dalam memperburuk terjadinya deforestasi. Tinjauan riset-riset sebelumnya menyatakan dominan mereka yang terperangkap perbudakan modern terikat erat dengan kegiatan pengrusakan lingkungan. Akan tetapi, riset-riset sebelumnya belum membahas secara sistematis bagaimana perbudakan modern memperburuk deforestasi dalam konteks indonesia. Penelitian ini berusaha memerinci penjelasan hubungan perbudakan modern-deforestasi secara khusus pada konteks Indonesia.

Penelitian ini dilakukan dengan metode studi pustaka, menggunakan seluruh data sekunder baik internasional maupun nasional yang relevan terhadap penelitian yang dilakukan. Penelitian ini telah menjelaskan bagaimana perbudakan modern memperburuk terjadinya deforestasi di Indonesia.

Terdapat serangkaian proses dan mekanisme sosial yang membuat hal ini terjadi. Adanya ledakan permintaan global terhadap kelapa sawit, menjadikan Indonesia sebagai pemasok utama kelapa sawit global. Indonesia berusaha merumuskan kebijakan dalam rangka ekspansi pasar sawit melalui pemberian konsesi terhadap korporasi sawit untuk alih fungsi hutan menjadi perkebunan. Ekspansi pasar diiringi dengan penekanan biaya produksi sawit yang tinggi, utamanya biaya tenaga kerja dengan melibatkan perbudakan modern. Penggunaan perbudakan modern memberikan Insentif ekonomi besar bagi korporasi sehingga ekspansi pasar dapat dilakukan secara luas dan cepat. Ekspansi lahan sawit yang dilakukan korporasi sawit di Indonesia secara besar-besaran berujung terhadap terjadinya deforestasi di Indonesia.

Indonesia's high rate of deforestation is a global concern. Indonesia, where the dominant population depends on forests, is also an area where modern slavery still exists. Modern slavery is an element with an active contribution in exacerbating deforestation. A review of previous research suggests that those trapped in modern slavery are dominantly associated with environmental destruction. However, previous research has not systematically discussed how modern slavery exacerbates deforestation in the Indonesian context. This research seeks to detail an explanation of the modern slavery-deforestation relationship specifically in the Indonesian context.

This research was conducted using a literature study method, using all international and national secondary data relevant to the research conducted. This research has explained how modern slavery exacerbates deforestation in Indonesia. 

There are a series of social processes and mechanisms that make this happen. The explosion of global demand for palm oil has made Indonesia a major supplier of global palm oil. Indonesia tried to formulate policies in order to expand the palm oil market through granting concessions to palm oil corporations to convert forest functions into plantations. Market expansion is accompanied by the suppression of high palm oil production costs, especially labor costs by involving modern slavery. The use of modern slavery provides large economic incentives for corporations so that market expansion can be carried out widely and quickly.  The massive expansion of palm oil land by palm oil corporations in Indonesia has led to deforestation in Indonesia.

Kata Kunci : Perbudakan Modern, Deforestasi, Indonesia.

  1. S1-2023-443162-abstract.pdf  
  2. S1-2023-443162-bibliography.pdf  
  3. S1-2023-443162-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2023-443162-title.pdf