Laporkan Masalah

Konten Pornografi Heteroseksual di Media Sosial Twitter Ditinjau Melalui Teori Maskulinitas Raewyn Connell

Rafli Ryan Maulana, Rachmad Hidayat, S.Fil., M.A., Ph.D; Dr. Hastanti Widy Nugroho, S.S., M.Hum

2023 | Skripsi | ILMU FILSAFAT

Penelitian ini bertujuan untuk menelaah bagaimana norma-norma maskulinitas beroperasi dan direproduksi di dalam konten pornografi di twtter. Konten pornografi sejak sediakala menjadi bagian tidak terpisahkan dari kehidupan manusia, maka alangkah lebih baik apabila meneliti norma-norma dari masyarakat yang terhegemoni maskulinitas akan masuk ke dalam konten pornografi. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk (1) menemukan aspek gender dan maskulinitas yang beroperasi pada konten pornografi di media sosial Twitter dan (2) menjelaskan bagaimana norma-norma maskulinitas dominan yang diproduksi dan direproduksi pada konten pornografi di media sosial Twitter. Penelitian ini menggunakan metode empiris-reflektif untuk mengkaji bagaimana norma-norma maskulinitas beroperasi dalam lingkup konten pornografi serta bagaimana norma-norma tersebut direproduksi. Keberadaan norma-norma maskulinitas yang dominan dalam konten pornografi di Twitter merupakan objek material yang akan dikaji menggunakan teori maskulinitas R.W. Connell sebagai objek formal.

Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah (1), objektifikasi seksual yang dilakukan oleh laki-laki terhadap perempuan sering kali terjadi dalam konteks produksi dan reproduksi konten pornografi di media sosial, termasuk Twitter. Dominasi maskulin yang dominan dalam konten pornografi memperkuat norma gender tradisional yang mengutamakan dan mempertahankan citra maskulinitas. (2), distribusi dan promosi konten pornografi di Twitter, meskipun melanggar kebijakan platform tersebut, ikut serta dalam memperpetuasi dominasi maskulin yang dominan. Konten pornografi ini seringkali memperkuat stereotipe gender dan dinamika kekuasaan, dengan laki-laki digambarkan sebagai sosok dominan dan perempuan sebagai sosok subordinat. (3), dampak negatif dari konsumsi konten pornografi terutama terlihat pada sikap dan perilaku laki-laki yang merugikan terhadap perempuan. Hal ini dapat menormalisasi objektifikasi, degradasi, dan kekerasan oleh laki-laki terhadap perempuan. Serta memperkuat pandangan bahwa laki-laki eksis untuk memenuhi kepuasan seksual terhadap perempuan.

This research endeavors to investigate the modus operandi of masculinity norms and their replication within pornographic content on the Twitter platform. Pornographic content, from ancient times to the modern era, has been an inseparable part of human life. Therefore, it would be beneficial to incorporate the norms of masculinities hegemonized by society into pornographic content. Hence, this study aims to (1) identify the gender and masculinity aspects operating in pornographic content on the sosial media platform Twitter and (2) explain how dominant norms of masculinity are produced and reproduced in pornographic content on Twitter. This research employs an empirical-reflective method to examine how norms of masculinity operate within the realm of pornographic content and how these norms are reproduced. The presence of dominant norms of masculinity within pornographic content on Twitter serves as the material object of analysis, while R.W. Connell's theory of masculinity is utilized as the formal object.

The conclusions drawn from this study are as follows: (1) The sexual objectification of women by men often occurs within the context of production and reproduction of pornographic content on sosial media, including Twitter. The dominant masculine presence in pornographic content reinforces traditional gender norms that prioritize and perpetuate images of masculinity. (2) The distribution and promotion of pornographic content on Twitter, despite violating platform policies, contribute to the perpetuation of dominant masculine power. This pornographic content often reinforces gender stereotypes and power dynamics, portraying men as dominant figures and women as subordinate figures. (3) The negative impacts of consuming pornographic content are particularly evident in men's attitudes and behaviors that harm women. This can normalize the objectification, degradation, and violence against women by men, as well as reinforce the belief that men exist to fulfill sexual satisfaction at the expense of women

Kata Kunci : maskulinitas hegemonik, konten pornografi, media sosial Twitter/hegemonik masculinities, pornographic content, sosial media Twitter

  1. S1-2023-426789-abstract.pdf  
  2. S1-2023-426789-bibliography.pdf  
  3. S1-2023-426789-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2023-426789-title.pdf