Siblinghood dalam Komunitas Biososial: Studi Fenomenologi pada Grup Jaya Musik (Komunitas Pengamen Difabel Netra di Malioboro, Yogyakarta)
Ismada Firdaus Mandala Putra, Fina Itriyati, S.Sos., M.A., Ph.D.
2023 | Skripsi | Sosiologi
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna Grup Jaya Musik (GJM) bagi para anggotanya dan untuk mendalami bagaimana dinamika ikatan persaudaraan mereka. GJM merupakan komunitas pengamen difabel netra Malioboro yang didirikan oleh anggotanya sendiri tanpa campur tangan pihak lain. Sebagai salah satu kelompok rentan dalam masyarakat yang sering mengalami diskriminasi yang berujung pada marginalisasi, difabel biasanya berafiliasi dengan komunitas difabel guna mengatasi berbagai tantangan yang ada terutama dari segi sosial dan ekonomi. Kajian tentang komunitas difabel yang berdiri sendiri secara independen masih sukar ditemukan karena mayoritas literatur menjelaskan bahwa sebuah komunitas difabel umumnya dibentuk oleh pihak lain seperti pemerintah, swasta, dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Maka, penelitian ini dilakukan untuk mengisi celah riset yang muncul. Berbekal konsep komunitas biososial yang dipadukan dengan konsep siblinghood dalam bingkai metode fenomenologi, penelitian ini menemukan bahwa GJM berperan penting bagi mereka sebagai difabel netra yang berprofesi pengamen. Mereka mampu melawan diskriminasi dan marginalisasi setelah tergabung dalam GJM. Bahkan, mereka bisa lolos dari situasi krisis yang membuat mereka sempat vakum bekerja. Selain itu, penelitian ini juga menemukan bahwa anggota GJM memiliki ikatan persaudaraan khas yang berlaku secara internal dengan sesama rekan GJM maupun dengan orang lain di luar komunitas. Karakteristik ikatan persaudaraan mereka terbentuk karena adanya kesamaan latar belakang kehidupan yang kemudian juga semakin kuat setelah diuji dalam krisis yang disebutkan sebelumnya. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa bagi para anggotanya, GJM menjadi wadah untuk bertahan hidup dari tantangan sosial dan ekonomi sekaligus menjadi tempat bagi mereka untuk menjalin relasi secara intensif.
This study aims to find out the meaning of Grup Jaya Musik (GJM) for its members and to explore the dynamics of their siblinghood. GJM is a community of blind buskers in Malioboro which was founded by its own members without the interference of other parties. As one of the vulnerable groups in society that often experiences discrimination and marginalization, the disabled usually affiliate with the disabled community to overcome various challenges, especially from a social and economic perspective. Studies on independent disabled communities are still difficult to find because the majority of the literature explains that a disabled community is generally formed by other parties such as the government, the private sector, and non-governmental organizations (NGOs). Thus, this study was conducted to fill an emerging research gap. Armed with the concept of biosocial community combined with the concept of siblinghood within the framework of the phenomenological method, this study found that GJM plays an important role for its members as blind people work as buskers. They were able to fight discrimination and marginalization after joining GJM. In fact, they were able to escape from a crisis situation which forced them to take a break from work. In addition, this study also found that GJM members have a unique bond of siblinghood that applies internally with fellow GJM colleagues and with other people outside the community. The characteristics of their bond were formed due to the similarity of life backgrounds which later became even stronger after being tested in the crisis mentioned earlier. The conclusion of this research is that for its members, GJM is a place to survive social and economic challenges as well as a place for them to build relationships intensively.
Kata Kunci : Difabel Netra, Fenomenologi, Komunitas Biososial, Pengamen, dan Siblinghood