Strategi Pengembangan Lumbung Pangan Masyarakat Timbul Asih di Kabupaten Bantul
Feriko Pramudya Wardana, Dr. Hani Perwitasari, S.P., M.Sc; Prof. Dr. Ir. Dwidjono Hadi Darwanto, M.S.; Dr. Ir. Lestari Rahayu, M. P.
2023 | Skripsi | SOS.EK. PERTANIAN (AGROBISNIS)
Lumbung pangan berperan penting
dalam menjaga ketahanan pangan dengan menyediakan tempat penyimpanan dan
distribusi bahan pangan secara efisien. Penelitian bertujuan untuk
mengidentifikasi dan mengkaji faktor internal dan eksternal, melakukan analisis
SWOT dan merumuskan strategi pengembangan Lumbung Pangan Masyarakat (LPM)
Timbul Asih. Metode dasar penelitian adalah metode deskriptif dengan pendekatan
kualitatif. Penelitian berlokasi pada LPM Timbul Asih di Dusun Ngireng-Ireng,
Kabupaten Bantul. Data yang digunakan
pada penelitian ini berupa data primer hasil wawancara serta data sekunder yang
diambil dari lembaga pengolah data. Responden penelitian berjumlah 30 orang
yang terdiri dari pengurus dan anggota lumbung, Balai Penyuluh Pertanian (BPP)
Kecamatan Bambanglipuro, Dinas Pertanian Provinsi DIY dan Dinas Pertanian
Kabupaten Bantul. Metode analisis yang digunakan adalah Analisis SWOT yang
terdiri dari Internal Factor Analysis Summary (IFAS) dan External
Factor Analysis Summary (EFAS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai
kekuatan LPM Timbul Asih lebih besar daripada nilai kelemahannya. Kekuatan
terbesar ada pada stok gabah yang selalu tersedia, sedangkan kelemahan terbesar
yaitu sarana kurang memadai. Kemudian nilai peluang LPM Timbul Asih lebih besar
daripada nilai ancamannya. Peluang tertinggi yaitu lumbung menyediakan cadangan
pangan, sedangkan ancaman tertingginya regenerasi pengurus lumbung yang sulit.
Analisis SWOT menunjukkan strategi pengembangan LPM Timbul Asih berada pada
kuadran I, sehingga strategi yang baik untuk diterapkan adalah SO (Strength -
Opportunity). Strategi yang dapat mendukung kebijakan pertumbuhan agresif
antara lain: (1) meningkatkan pelatihan pengurus dan anggota lumbung guna
diversifikasi penyimpanan cadangan pangan; (2) memperluas tempat penyimpanan
cadangan pangan; dan (3) meningkatkan pengelolaan modal yang tersedia yaitu
stok gabah untuk dilakukan perputaran agar pengurus dan anggota memperoleh
keuntungan.
A
food barn plays an important role in maintaining food security by providing a
place for storing and distributing food efficiently. The research aims to
identify and examine internal and external factors, conduct a SWOT analysis,
and formulate a strategy for the development of the Lumbung Pangan Masyarakat
(LPM) Timbul Asih. The basic research method is a descriptive method with a qualitative
approach. Research location at LPM Timbul Asih in Ngireng-Ireng, Bantul Regency
The data used in this study are primary data from interviews as well as
secondary data taken from data processing institutions. The number of research
respondents consisted of 30 people, consisting of administrators and members of
the food barn, the Agricultural Extension Centre (BPP) of Bambanglipuro
District, the DIY Provincial Agriculture Office, and the Bantul Regency
Agriculture Service. The analytical method used is SWOT analysis, which
consists of an internal factor analysis summary (IFAS) and an external factor
analysis summary (EFAS). The results of the research show that LPM Timbul
Asih's strengths are greater than its weaknesses. The biggest strength is the stock
of grain, which is always available, while the biggest weakness is the
inadequate facilities. Then the opportunity value of LPM Timbul Asih is greater
than the threat value. The highest opportunity is that the barn provides food
reserves, while the highest threat is difficult farmer regeneration. The SWOT
analysis shows that the development strategy for LPM Timbul Asih is in quadrant
I, so a good strategy to implement is SO (Strength-Opportunity). A possible
strategy supports an aggressive growth policy, including: (1) increasing the
training for administrators and members of barns to diversify the storage of
food reserves; (2) expanding the place for storing food reserves; and (3)
increasing the management of available capital, namely grain stocks for rotation,
so that administrators and members can take advantage.
Kata Kunci : ketahanan pangan, matriks SWOT, program LPM, strategi pengembangan