Laporkan Masalah

Merayakan Kesepian: Respon Adaptasi Fotografer Muda Di Tengan Pandemi

Safira Adi Nareswari, Prof. Dr. Pujo Semedi Hargo Yuwono, M.A

2023 | Skripsi | ANTROPOLOGI BUDAYA

Ketidakpastian perkembangan laju penyebaran covid-19, disertai dengan lambannya pemerintah hingga kepanikan masal telah menimbulkan rancangan kebijakan penanganan pandemi yang ambigu (labil). Hal tersebut membuat pandangan pemerintah terhadap kawula muda menjadi goyah sejak kawula muda menjadi mediator tertinggi penularan. Begitu pula dengan kawula muda mulai terganggu mobilitas, hingga menimbulkan keterbatasan akses akibat kebijakan pembatasan yang ketat. Pertanyaan utama dalam penelitian ini yakni, bagaimana fotografer muda mengalahkan rasa sepi mereka di tengah pandemi?. Penelitian ini berupaya untuk mengangkat dua hal yang menjadi fokus dalam ruang sosial masyarakat saat pandemi, kawula muda, dan fotografi. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode konselor yang dimana data kemudian diolah berdasar uraian pengalaman visual pada objek yang dilihat, perasaan yang muncul lalu dielaborasikan dengan kemampuan fotografi dan kemudian dituangkan dalam ruang cerita sebagai bentuk adaptasi ketika pandemi. Informan yang dituju terdiri dari pewarta foto, fotografer lepas dan pegiat fotografi. Adapun hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kesepian bukan menjadi hal yang menakutkan, melainkan hanya sebuah batu loncatan untuk mengkreasikan lebih hasil foto yang telah direkam. Foto-foto tersebut dapat menjembatani fotografer untuk bisa mengenali lebih diri sendiri, juga mengeksplor lingkungan terdekat yang awalnya tidak bisa kita kenali. 

Uncertainty about the development of the rate of spread of COVID-19, accompanied by the government's sluggishness which has led to mass panic, has led to ambiguous (unstable) pandemic management policy designs. This has made the government's view of young people shaky since young people are the highest mediator of transmission. Likewise, young people are starting to have mobility problems, resulting in limited access due to strict restriction policies. The main question in this research is, how do young photographers overcome their loneliness in the midst of a pandemic? This research seeks to highlight two things that have become the focus of social space during the pandemic, young people, and photography. This research was conducted using the counselor method where data is then processed based on descriptions of visual experiences on the objects seen, the feelings that arise are then elaborated with photographic abilities and then poured into story space as a form of adaptation during a pandemic. The intended informants consisted of photojournalists, freelance photographers, and photography activists. The results of this study indicate that loneliness is not a scary thing, but only a stepping stone to create more images that have been recorded. These photos can help photographers to be able to recognize themselves more, as well as explore the closest environment that we couldn't recognize at first.

Kata Kunci : Pandemi, Kesepian, Fotografi

  1. S1-2023-395823-abstract.pdf  
  2. S1-2023-395823-bibliography.pdf  
  3. S1-2023-395823-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2023-395823-title.pdf