Laporkan Masalah

Pusat Kerajinan Logam di Desa Cepogo dengan Pendekatan Arsitektur Regionalisme

Maulana Nasrul Arfa'i, Diananta Pramitasari, S.T., M.Eng., Ph. D.

2023 | Skripsi | ARSITEKTUR

Indonesia merupakan negara yang sangat heterogen, terdiri dari berbagai macam suku dan budaya. Indonesia memiliki berbagai macam keunikan pada setiap daerahnya. salah satu keunikannya adalah berbagai macam kerajinan dari setiap daerahnya. Desa Cepogo merupakan suatu desa di Kabupaten Boyolali yang berada di dataran tinggi di kaki Gunung Merapi dan Merbabu. Desa Cepogo memiliki potensi kerajinan dari bahan logam. Banyak penduduk Desa Cepogo berprofesi di bidang kerajinan logam. Para pengrajin ini ada yang sudah usahanya masih merintis dan ada yang sudah besar. Selama ini, para produsen atau pengrajin memiliki galeri sendiri untuk menampilkan karya mereka, tetapi untuk pengrajin yang masih merintis belum memiliki wadah untuk menampilkan karya atau produk mereka. Desa Cepogo ini juga belum ada galeri yang bisa digunakan para produsen ini secara bersama-sama untuk menampilkan karya-karya mereka agar dapat dikenal oleh masyarakat luas. Selain itu, potensi kerajinan logam ini juga dapat dikembangkan menjadi pariwisata yang mengangkat karakter lokal, dimana saat ini banyak objek wisata di Boyolali yang terkesan meniru dengan tempat lain. Bukan hanya itu, tetapi desain bangunan di Boyolali juga banyak yang mentransformasikan bentuk terlalu harfiah dan meniru dengan tempat lain. Dengan kondisi tersebut, maka diperlukan Pusat Kerajinan Logam untuk menampung dan mewadahi karya dari para pengrajin di Desa Cepogo untuk dapat dikenalkan dan dijual kepada masyarakat luas. Untuk mengangkat budaya dan karakter lokal maka digunakan pendekatan arsitektur regionalisme dengan cara mengambil inspirasi dari karakter bangunan tradisional Jawa yang ada di Boyolali untuk diaplikasikan pada desain pusat kerajinan logam.

Indonesia is a very heterogeneous country, consisting of many ethnicities and cultures. In each region, Indonesia has various kinds of uniqueness. One of its uniqueness is the various kinds of each region’s crafts. Cepogo Village is a village in Boyolali District located in the highlands at the bottom of Merapi and Merbabu Mounts. Cepogo Village has a potencyof craft from metal. Many of Cepogo’s villagers work as craftsman in the metal craft industries. Some of the craftsmen are in start-up businesses and some of them are already in large businesses. Nowadays, the producers or craftsmen in large businesses already have their own gallery for displaying their works, but not for the pioneer craftsmen. As well as Cepogo Village, there is no gallery for displaying the craftsmen’s works to be recognized by the public. Furthermore, the potential of the metal craft can be developed into tourism that can improve the local character, which nowadays, many tourist attractions in Boyolali seem to be imitate from other places. Many building designs in Boyolali are too literal in transforming shapes and imitating other places designs. In this condition, the Center of Metal Craft is required to accommodate the craftsmen’s work in Cepogo Village to be introduced and sold to the public. To elevate local culture and character, a regionalism architectural approach is used by using Javanese traditional building character in Boyolali as an inspiration to be applied to the Center of Metal Craft building’s design.

Kata Kunci : pusat kerajinan, logam, galeri, regionalisme

  1. S1-2023-446420-abstract.pdf  
  2. S1-2023-446420-bibliography.pdf  
  3. S1-2023-446420-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2023-446420-title.pdf