Evaluasi Kesesuaian dan Proyeksi Pemanfaatan Ruang di Kemantren Gondomanan, Kota Yogyakarta
Rossita Ardiani Priyono, Joni Purwohandoyo, S.Si. M.Sc.
2023 | Skripsi | PEMBANGUNAN WILAYAH
Kompleksitas ruang wilayah perkotaan menyebabkan berbagai permasalahan penataan
ruang. Kemantren Gondomanan menjadi salah satu pusat kegiatan perekonomian di
Kota Yogyakarta dan memiliki banyak objek cagar budaya. Penelitian ini
bertujuan untuk 1) mengidentifikasi kegiatan eksisting dan rencana pola
ruang Kemantren Gondomanan tahun 2015 – 2035 dan 2021 – 2041, 2) mengevaluasi
kesesuaian implementasi pemanfaatan ruang terhadap RDTR tahun 2015 – 2035 dan
2021 – 2041 di Kemantren Gondomanan, serta 3) menganalisis proyeksi kebutuhan ruang pada akhir tahun
perencanaan RDTR tahun 2021 – 2041.
Penelitian
ini menggunakan teknik analisis kuantitatif dan kualitatif. Data primer
diperoleh melalui observasi dan in-depth interview. Data sekunder berupa
data persil lahan eksisting, dokumen RDTR tahun 2015 – 2035 dan 2021 – 2041,
data jumlah penduduk Kemantren Gondomanan tahun 2010 – 2021, serta data
ketersediaan fasilitas pelayanan di Kemantren Gondomanan tahun 2021.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rencana pola
ruang Kemantren Gondomanan mengalami perbedaan yang
cukup besar dari kawasan perdagangan dan jasa pada rencana pola ruang 2015 –
2035 menjadi kawasan cagar budaya pada rencana pola ruang 2021 – 2041. Dari
rencana pola ruang 2015 – 2035 ke rencana pola ruang 2021 – 2041, wilayah ini
mengalami perubahan persentase kesesuaian pemanfaatan ruang yang cukup besar
pada klasifikasi diizinkan (I) yang menurun sebesar 51,63%, klasifikasi
diijinkan secara bersyarat (B) yang naik sebesar 34,46%, dan klasifikasi
diijinkan secara terbatas bersyarat (TB) yang naik sebesar 16,94%. Kebutuhan
luas lahan permukiman dan fasilitas pelayanan penunjang mengalami penurunan
seiring dengan penurunan jumlah penduduk dari tahun 2021 hingga 2041. Jumlah
semua fasilitas pelayanan perdagangan telah memenuhi standar minimal dan
beberapa fasilitas mengalami overestimate atau jumlahnya jauh di atas
standar minimal kebutuhan.
The spatial complexity of urban areas causes various spatial planning
problems. Kemantren Gondomanan is one of the centres of economic activity in
Yogyakarta city and has many cultural heritage objects. This study aims to 1)
identify existing activities and plan spatial patterns at Kemantren Gondomanan
for 2015 – 2035 and 2021 – 2041, 2) evaluate the suitability of implementation
of spatial use for RDTR for 2015 – 2035 and 2021 – 2041 at Kemantren
Gondomanan, and 3) analyze projections space requirements at the end of the
RDTR planning year 2021 – 2041.
This research uses quantitative and qualitative analysis techniques.
Primary data was obtained through observation and in-depth interviews.
Secondary data consists of data on existing land parcels, RDTR documents for
2015 – 2035 and 2021 – 2041, data on the population of Kemantren Gondomanan for
2010 – 2021, and data on the availability of service facilities at Kemantren
Gondomanan for 2021.
The results showed that the spatial pattern plan of Kemantren Gondomanan
significantly differs from the trade and service area in 2015 – 2035 to a
cultural heritage area in 2021 – 2041. From the 2015 – 2035 spatial pattern
plan to the 2021 – 2041 spatial pattern plan, this area has a significant
change in the percentage of suitability for spatial use in the I classification
which decreased by 51,63%, the B classification which increased by 34.46%, and
the TB classification increased by 16,94%. The need for settlement land area
and supporting service facilities has decreased along with the number of
residents from 2021 to 2041. The number of all trade service facilities has met
the minimum standards, and several facilities are overestimated or far above
the minimum standards of needs.
Kata Kunci : rencana detail tata ruang, rencana pola ruang, kesesuaian pemanfaatan ruang, lahan permukiman, fasilitas pelayanan