Laporkan Masalah

ANALISIS RESEPSI AUDIENS TERHADAP MENTAL ILLNESS MELALUI DRAMA KOREA IT’S OKAY TO NOT BE OKAY

ISMI NOVITASARI U, Lidwina Mutia Sadasri, S.IP., M.A.

2023 | Skripsi | S1 ILMU KOMUNIKASI

Audiens merupakan pihak yang aktif memproduksi makna terhadap media yang dikonsumsinya, termasuk audiens drama Korea. Drama Korea merupakan salah satu produk media hiburan yang kerap mengangkat tema dengan isu penting seperti mental illness, sehingga hal tersebut memancing pemaknaan yang berbeda dari setiap audiens. Drama Korea It’s Okay To Not Be Okay merupakan drama Korea yang secara gamblang menampilkan berbagai mental illness di dalamnya. Penelitian ini menganalisis lima penonton drama Korea It’s Okay To Not Be Okay untuk mengetahui pemaknaan mereka terhadap mental illness yang ada dalam drama menggunakan Analisis Resepsi Stuart Hall. Analisis yang dilakukan menemukan bahwa terdapat dua informan berada dalam posisi dominant-hegemonic dan tiga informan berada di posisi negotiated. Posisi informan yang berada dalam dominant-hegemonic menunjukkan bahwa informan menerima dan memiliki pemaknaan yang sama dengan apa yang ditampilkan dalam drama. Sedangkan posisi negotiated pada informan menunjukkan bahwa informan menerima atau setuju dengan yang ditampilkan, tetapi juga memiliki pemaknaan alternatif terhadap mental illness yang ditampilkan. Pemaknaan dari setiap informan dipengaruhi oleh preferred meaning-nya masing-masing. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa para informan setuju bahwa drama Korea It’s Okay To Not Be Okay dapat memberikan perspektif dan pemahaman tentang mental illness melalui karakternya maupun aspek-aspek pendukung yang ada di dalamnya, seperti latar rumah sakit jiwa.

Audiences are parties who actively produce meaning for the media they consume, including Korean drama audiences. Korean drama is one of the entertainment media products that often carries themes with important issues such as mental illness, so that this provokes different meanings from each audience. It's Okay To Not Be Okay is a Korean drama that clearly shows various mental illnesses in it. This study analyzes five viewers of the Korean drama It's Okay To Not Be Okay to find out their meaning of mental illness in the drama using Stuart Hall's Reception Analysis. The analysis conducted found that there were two informants who were in a dominant-hegemonic position and three informants who were in a negotiated position. The position of the informant who is in the dominant-hegemonic shows that the informant accepts and has the same meaning as what is shown in the drama. Meanwhile, the negotiated position of the informant shows that the informant accepts or agrees with what is shown, but also has alternative meanings of the mental illness shown. The meaning of each informant is influenced by their respective preferred meaning. From this study it can be concluded that the informants agree that the Korean drama It's Okay To Not Be Okay can provide a perspective and understanding of mental illness through its characters and supporting aspects in it, such as the setting of a mental hospital.

Kata Kunci : Audiens Drama Korea, Analisis Resepsi, Mental Illness, Drama Korea

  1. S1-2023-424650-abstract.pdf  
  2. S1-2023-424650-bibliography.pdf  
  3. S1-2023-424650-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2023-424650-title.pdf