Laporkan Masalah

Tujuh Lintang pada Naskah Palintangan (Pr.02 0420/PP/73): Suntingan Teks dan Terjemahan

Zainal Fanani, Dr, Arsanti Wulandari, M.Hum.

2023 | Skripsi | SASTRA NUSANTARA

    Skripsi ini membahas mengenai suntingan dan terjemahan naskah Palintangan (Pr.02 0420/PP/73) koleksi Perpustakaan Widya Pustaka Pura Pakualaman. Secara fisik naskah ini termasuk naskah kecil yang tersimpan di perpustakaan Pura Pakualaman, sedangkan secara isi naskah Palintangan termasuk naskah yang jarang diketahui orang. Pada naskah tersebut dijelaskan tujuh jenis lintang. Garis yang dimaksud pada naskah ini adalah lintang yang terdapat pada diri manusia. Ketika ingin mendapatkan lintang seperti yang terdapat pada naskah maka dijelaskan pula cara mendapatkan lintang tersebut lengkap dengan cara, lafal dzikir, hingga anugerah yang diterima setelah mendapat lintang yang diinginkan. 

Skripsi ini menggunakan teori analisis kritik teks dan teori terjemahan campuran yang bertujuan agar konten teks dapat dimengerti dengan jelas. Isi teks berupa tujuh jenis garis lintang dijelaskan dengan menu deskriptif dan ditambahkan juga informasi yang sesuai dengan konteks pembahasan. 

Pada penelitian ini ditemukan ciri kebahasaan berupa variasi bebas. Variasi bebas merupakan variasi alofonemis yang pada dasarnya adalah fonem berbeda, tetapi pada teks naskah Palintangan perbedaan tersebut sebagai bentuk varian dari fonem tertentu seperti kata “din” dan “den”. Pada sudut pandang penulisan terdapat tambahan aksara pegon setelah penandaan vokal di beberapa kata seperti kata “lintang” dengan aksara pegon terdapat huruf "ya" setelah penandaan vokal (i) dan terdapat kata alihan berupa potongan kata pada teks seperti kata “den” yang berfungsi sebagai penghubung teks antara halaman satu dengan halaman lainnya. Penempatan kata alihan mayoritas pada pojok kiri bawah di beberapa halaman recto.

This thesis discusses the text edition and translation of the Palintangan manuscript (Pr.02 0420/PP/73) in the Widya Pustaka Pura Pakualaman Library collection. Physically, this manuscript is a small manuscript stored in the Pura Pakualaman library, while the content of the Palintangan manuscript is rarely known by people. The text describes seven types of latitudes. The latitude referred to in this manuscript is the latitude found in humans. This manuscript also explains how to get the latitude listed in it, complete with the way to get it, pronunciation of dhikr, and the grace received after getting the desired latitude

This thesis uses the theory of textual criticism analysis and mixed translation theory which aims to make the contents of the text clearly understandable. The contents of the text in the form of seven types of latitude are explained in a descriptive presentation and information is also added according to the context of the discussion.

This study found the linguistic characteristics of free variation. Free variation is an allophonic variation which is basically a different phoneme, but in the text of the Palintangan manuscript the difference is a variant form of certain phonemes such as the words "din" and "den". From a writing point of view, there are additional pegon characters after vowel markers in several words such as the word "lintang" with the pegon script, there is the letter "ya" after the vowel marker (i) and there are transition words in the form of word fragments in the text such as the word "den" which functions as a text link between one page and another. The placement of the majority shift word is on the lower right to the left of the recto on several pages of the manuscript.

Kata Kunci : lintang, tujuh lintang, suntingan teks terjemahan, laku dan perolehannya.

  1. S1-2023-446368-abstract.pdf  
  2. S1-2023-446368-bibliography.pdf  
  3. S1-2023-446368-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2023-446368-title.pdf