Uji Tahan Lapar dan Respons Glukosa Darah Setelah Konsumsi Fiber Drink Glukomanan pada Orang Dewasa dengan Kelebihan Berat Badan
Gisela Laras Anindiani, Dr. Lily Arsanti Lestari, STP., MP.; Nurina Umy Habibah, S.Gz, MS.
2023 | Skripsi | GIZI KESEHATAN
Latar belakang: Overweight dan obesitas merupakan masalah
kesehatan global yang prevalensinya terus mengalami peningkatan dari tahun ke
tahun. Bahkan WHO menyatakan bahwa obesitas sudah merupakan epidemi global. Hal
tersebut menunjukkan bahwa masalah overweight dan obesitas memiliki
urgensi tinggi untuk segera ditangani. Makanan berserat tinggi sangat
dibutuhkan oleh penderita overweight dan obesitas karena dapat
mempertahankan rasa kenyang. Glukomanan yang diekstrak dari umbi porang (Amorphophallus
oncophyllus) telah diketahui mampu mempertahankan rasa kenyang karena
kemampuannya yang dapat memberikan efek kekentalan dan memperpanjang waktu
pengosongan lambung, sehingga dapat digunakan untuk mengendalikan berat badan
serta bermanfaat untuk mengontrol lonjakan glukosa darah. Namun, saat ini
glukomanan porang belum banyak dimanfaatkan sebagai bahan penyusun makanan
selingan. Untuk meningkatkan daya terima dan mempermudah konsumsi glukomanan,
glukomanan dapat ditambahkan ke dalam minuman serbuk yang digemari oleh
masyarakat.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
konsumsi minuman mengandung glukomanan porang terhadap tingkat ketahanan rasa
lapar dan respons glukosa darah pada orang dewasa overweight dan
obesitas.
Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian
pra-eksperimental menggunakan desain pre-post test design with control group.
Penelitian ini melibatkan 32 subjek yang diberi fiber drink glukomanan
sebagai kelompok ekperimental dan diberi fiber drink sebagai kelompok
kontrol.
Hasil: Tidak ditemukan perbedaan signifikan (p > 0,05) pada nilai AUC tingkat kekenyangan antara kelompok pemberian fiber drink 6448,54 ± 970,30 dan fiber drink glukomanan 6482,14 ± 1360,25. Begitu pula dengan nilai AUC kadar glukosa darah pada pemberian fiber drink 13142,81 ± 1109,25 dan fiber drink glukomanan tidak berbeda signifikan secara statistik (p > 0,05). Namun, ditemukan adanya perbedaan signifikan pada asupan energi dan zat gizi makro pada test-meal (p < 0>
Kesimpulan: Konsumsi fiber drink glukomanan berpengaruh
positif dalam menurunkan asupan makan di waktu makan selanjutnya pada orang
dewasa overweight dan obesitas.
Background: Overweight and obesity are global
health problems whose prevalence continues to increase from year to year. Even
the WHO states that obesity is already a global epidemic. This shows that the
problem of overweight and obesity needs to be addressed immediately. High-fiber
foods are needed by people with obesity because they can maintain satiety.
Glucomannan extracted from porang tubers (Amorphophallus oncophyllus)
has been known to maintain satiety due to its ability to provide a viscosity
effect and prolong gastric emptying time, so it can be used to control body
weight and is beneficial for controlling blood glucose level. However,
currently, porang glucomannan has not been widely utilized as a snack
ingredient. To increase the acceptability and facilitate the consumption of
glucomannan, glucomannan can be added to powdered drinks that are favored by
the public.
Objective: This study was aimed to determine the
effect of consumption of beverages containing porang glucomannan on the level
of hunger resistance and blood glucose response in overweight and obese adults.
Method: This type of research is
pre-experimental research using a pre-post test design with a control group.
This study involved 32 subjects who were given glucomannan fiber drink as the
experimental group and fiber drink as the control group.
Result: There was no significant difference (p > 0.05) in the AUC value of satiety level between the groups given fiber drink 6448.54 ± 970.30 and glucomannan fiber drink 6482.14 ± 1360.25. Similarly, the AUC value of blood glucose levels in the fiber drink administration of 13142.81 ± 1109.25 and glucomannan fiber drink were not statistically significantly different (p > 0.05). However, there was a significant difference in energy intake and macronutrients in the test meal (p < 0>
Conclusions: Consumption of glucomannan fiber drink
has a positive effect on reducing food intake at the next eating episode in
overweight and obese adults.
Kata Kunci : overweight, obesitas, glukomanan porang, tingkat kekenyangan, kadar glukosa darah-overweight, obese, porang glucomannan, satiety level, blood glucose level