Laporkan Masalah

RESPON PEMERINTAH ATAS TERKELOLANYA PUBLIC OPINION BERSENTIMEN POSITIF DAN NEGATIF DI MEDIA SOSIAL TWITTER YANG TERBENTUK DI DALAM TAGAR #WADASMELAWAN

Gaudentius Deanda Mahendra Putra, Dr. Ratminto, M.Pol. Admin.

2023 | Skripsi | ILMU ADMINISTRASI NEGARA (MANAJEMEN DAN KEBIJAKAN PUBLIK)

Tagar #WadasMelawan muncul akibat kurangnya komunikasi publik dan pencapaian antara tujuan kebijakan dan subjek kebijakan terkait pengukuran pertambangan andesit di Desa Wadas, Purworejo yang kurang tepat. Ditambah implementasi kebijakan publik terkait pengukuran pertambangan dibumbui dengan tindakan represif polisi hingga penangkapan beberapa masyarakat. Opini publik yang diluapkan menggunakan tagar #WadasMelawan dibedakan menjadi sentimen positif dan sentimen negatif lalu dianalisis masing-masing sentimen menggunakan metode jaringan sosial (SNA). Data utama dari penelitian ini menggunakan cuitan twitter dengan kata kunci “#WadasMelawan” beserta interaksi jejaring yang ada di dalamnya. Hasilnya terdapat aktor-aktor sentral yang menyuarakan isu atas permasalahan di tagar #WadasMelawan. Isu-isu yang muncul merupakan representatif atas opini publik dari 9.198 tweet dengan 118.993 retweet bertagar #WadasMelawan. Representatif terjadi karena merupakan isu-isu dari 10 aktor yang memiliki nilai derajat sentralitas tertinggi melalui metode SNA. Isu sentimen positif yaitu: (1) Potensi Wadas dan pembangunan bendungan dan setuju terhadap pengukuran pertambangan batu andesit dan (2) Membela implementasi kebijakan dari pemerintah dan polisi, sedangkan isu sentimen negatif yaitu: (1) Meminta respon dan menyalahkan pemerintah; (2) Penolakan penjarahan masyarakat dan represif polisi; dan (3) Penolakan pengukuran pertambangan. Di sisi lain, pemerintah pusat maupun daerah ada yang merespon atas isu-isu tersebut di twitter dan ada yang tidak sama sekali merespon. Respon pemerintah tersebut berdasar dari citizen engagement yang mengakomodasi keterlibatan dari masyarakat atas suatu isu yang berkembang di masyarakat.

#WadasMelawan hashtag emerged due to a lack of public communication and inaccurate achievement between policy goals and policy subjects related to andesite mining measurements in Wadas Village, Purworejo. In addition, the implementation of public policies related to mining measurements was peppered with repressive actions by the police and the arrest of several public members. Public opinion expressed using the #WadasMelawan hashtag was divided into positive and negative sentiments and then analyzed for each sentiment using the social network (SNA) method. The primary data from this study uses Twitter tweets with the keyword "#WadasMelawan" along with the network interactions in it. The result is that central actors voice issues over problems in the hashtag #WadasMelawan. The emerging issues represented public opinion from the 9,198 tweets and 118.993 retweets with the hashtag #WadasMelawan. Representative occurs because the issues of the 10 actors have the highest degree of centrality through the SNA method. Positive sentiment issues are: (1) Wadas potential and dam construction and agreeing with the measurement of andesite mining and (2) Defending the implementation of policies from the government and police, while negative sentiment issues are: (1) Asking for a response and blaming the government; (2) Rejection of community looting and police repression; and (3) Rejection of mining measurements. On the other hand, some central and regional governments respond to these issues on Twitter, and some still need to respond. The government's response is based on citizen engagement which involves involvement from the community on an issue that is developing in society.

Kata Kunci : opini publik, sentimen, respon pemerintah

  1. S1-2023-443144-abstract.pdf  
  2. S1-2023-443144-bibliography.pdf  
  3. S1-2023-443144-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2023-443144-title.pdf