Analisis Tebal Perkerasan Kaku Apron Dengan Metode Empiris FAA, PCA, dan FAARFIELD Pada Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar
Rainier Josephson Panggabean, Ir. Latif Budi Suparma, M.Sc., Ph.D
2023 | Skripsi | TEKNIK SIPIL
Indonesia
sebagai negara kepulauan perlu ditunjang dengan sistem transportasi udara yang
mumpuni karena mengingat moda transportasi lain memiliki beberapa kekurangan
dan kelemahan dalam penerapannya. Bandar udara Internasional Sultan Hasanuddin
Makassar, sebagai salah satu bandar udara perintis bagian Indonesia timur akan
sangat memerlukan fasilitas sisi udara yang baik dan dapat bertahan untuk
sekarang dan masa yang akan datang. Fasilitas udara yang dimaksud ialah runway,
apron, dan taxiway dimana setiap fasilitas itu diberi dukungan
lapisan perkerasan dalam menahan beban pesawat udara. Apron, sebagai
tempat parkir pesawat perlu perkerasan yang mampu menahan beban dalam waktu
yang lama maka perkerasan yang depat ialah perkerasan kaku.
Penerapan
perkerasan kaku tersebut perlu perancanaan dan perancangan yang tepat, terlebih
untuk masa yang akan datang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tebal
perkerasan apron bandar udara untuk 20 tahun yang akan datang. Dalam
penelitian analisis perancangan tebal perkerasan ini digunakan tiga metode
yaitu metode empiris FAA, PCA, serta metode perangkat lunak FAARFIELD.
Penelitian ini juga akan mencari evaluasi nilai PCN dari hasil perancangan
tebal perkerasan ketiga metode tersebut serta menentukan jarak sambungan dan
dimensi dowel dan tie bar.
Berdasarkan
hasil analisis didapat untuk tebal total perkerasan kaku apron dalam metode
empiris FAA sebesar 924 mm dengan tebal beton sebesar 470 mm. Untuk hasil dari
metode PCA didapat tebal total sebesar 874 mm dengan tebal slab beton
sebesar 420 mm. Kemudian hasil dari analisis metode FAARFIELD didapat tebal
total perkerasan sebesar 883 mm dengan tebal slab beton sebesar 452 mm.
Dari ketiga hasil analisis tebal perkerasan ini bisa didapat nilai PCN yang telah
dianalisis dengan perangkat lunak COMFAA dimana metode empiris FAA memiliki
nilai PCN 52/R/B/W/T. Kemudian analisis dengan metode PCA memiliki nilai PCN
berupa 42/R/B/W/T, dan metode FAARFIELD memilii nilai PCN berupa 63/R/B/W/T
As an archipelagic country, Indonesia needs to be supported by a competent
air transportation system, considering other forms of transportation have some
limitations and weaknesses in their implementation. Sultan Hasanuddin Makassar
International Airport, as one of the first pioneering airports in eastern
Indonesia will greatly require a well-functioning and sustainable airside
facility for the present and also the future. Airside facilities in question
are in form of runway, apron, and taxiway which each facility is supported by a
pavement layer to withstand aircraft’s load. The apron, as the aircraft parking
area requires a pavement layer that can withstand heavy loads for a long period
of time, hence rigid pavement is the type of pavement that will be used.
Implementation of rigid pavement requires proper planning and design,
especially for the future. This study aims to determine the thickness of the
airport’s pavement that will last for the next 20 years. For this research to
determine the pavement thickness there will be three methods to be used:
empirical FAA method, PCA method, and FAARFIELD method. This study will also
seek PCN values resulting from the pavement thickness design using said methods
and determine the joint spacing, dowels dimensions, and tie bar dimensions.
Based on the analysis results, the total thickness of rigid pavement for
the apron using empirical FAA method is 924 mm with slab thickness of 470 mm.
For the PCA method resulting in 874 mm with slab thickness of 420 mm. Next
result based on FAARFIELD methos resulting in 883 mm with slab thickness of 452
mm. Based from these three pavement thickness results, PCN values can be
obtained which have been analyzed using COMFAA software, where the empirical
FAA method resulting in PCN values of 52/R/C/W/T. Next is PCA method resulting
in PCN values of 52/R/C/W/T, and lastly the FAARFIELD method resulting in PCN
values of 63/R/C/W/T.
Kata Kunci : Bandar udara, perkerasan kaku, FAA, FAARFIELD, PCA, PCN, FAA, FAARFIELD, PCA, PCN