Laporkan Masalah

FAKTOR-FAKTOR YANG MENGHAMBAT KEBERHASILAN APLIKASI MOBILE STOCK COUNTING PADA PT BANDO INDONESIA

Hendra Riga, Suadi, S.Pi., M.Agr.Sc., Ph.D.

2023 | Tesis | S2 MANAJEMEN (MM) JAKARTA

Pentingnya pengelolaan gudang dan persediaan dalam rantai pasok tidak dapat diragukan lagi. PT Bando Indonesia menghadapi tantangan dengan adanya selisih persediaan yang signifikan saat melakukan physical counting, dengan tingkat varian sebesar 12% setiap tahunnya. Perusahaan memiliki tujuan untuk mengurangi selisih persediaan sebesar 5?ngan mengimplementasikan aplikasi mobile stock counting (MSC). Namun demikian, implementasi ini malah mengakibatkan peningkatan selisih persediaan sebesar 30%. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi faktor-faktor kegagalan kritis yang menjadi penghambat utama dalam keberhasilan implementasi MSC dengan akurat. Tujuannya adalah untuk membantu organisasi menghemat waktu dan uang dengan mengidentifikasi masalah yang mungkin terjadi sebelum kegagalan terjadi. Pendekatan kuantitatif digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan model critical failure factor (CFF) dan mengaplikasikan teknik analisis faktor dan regresi. Hasil penelitian menunjukkan adanya tiga faktor baru yang secara signifikan menghambat keberhasilan implementasi MSC, yaitu management commitment (komitmen manajemen), environment support (dukungan lingkungan), dan technology support (dukungan teknologi). Dengan menemukan faktor-faktor kegagalan ini, praktisi dan organisasi dapat mengidentifikasi, memantau, dan mengendalikan faktor-faktor tersebut saat menerapkan MSC. Pengetahuan yang baik tentang faktor-faktor kegagalan ini juga membantu organisasi dalam menghindari kegagalan dalam implementasi MSC

Warehouses are crucial nodes in the supply chain, and inventory is a valuable asset for companies. At PT Bando Indonesia, there is a discrepancy in stock during physical counting, with an average stock variance of 12% annually. The company aims to reduce this variance by 5% through the implementation of mobile stock counting. However, the actual results show an increase in stock variance by 30?ter migrating to mobile stock counting (MSC). This research aims to identify critical failure factors (CFF) that hinder the successful implementation of MSC accurately, thereby saving time and money for stakeholders. The study adopts a quantitative approach using the CFF model, employing factor analysis and regression techniques. The CFF model provides a set of indicators or conditions that can be identified to detect and address issues before they lead to failure. The findings reveal three new factors that significantly impede the success of MSC implementation: management commitment, environment support, and technology support. The identification of these CFFs will assist practitioners and organizations in identifying, monitoring, and managing these factors during the implementation of MSC. Moreover, a thorough understanding of these failure factors will help organizations avoid failures in implementing MSC effectively.

Kata Kunci : Bando Indonesia, Variance Stock, Mobile Stock Counting (MSC), Model Critical Failure Faktor, Analisis Faktor, Regresi Linear Berganda. ?

  1. S2-2023-483941-abstract.pdf  
  2. S2-2023-483941-bibliography.pdf  
  3. S2-2023-483941-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2023-483941-title.pdf