Pola Adaptasi Kebijakan Penanganan Pandemi COVID-19 di Jabodetabek Berdasarkan Aspek Spasio Temporal Sentimen Warganet Twitter
Muhammad Galang Ramadhan Al Tumus, Dr.Geog. Dodi Widiyanto, S.Si., MRegDev.
2023 | Skripsi | PEMBANGUNAN WILAYAH
Persepsi publik sangat berpengaruh terhadap efektivitas kebijakan pemerintah dalam penanganan pandemi COVID-19. Munculnya persepsi negatif/kontradiktif terhadap anjuran pemerintah dapat berisiko menurunkan tingkat efektivitas penanganan pandemi di suatu daerah. Akan tetapi, terdapat pergeseran pola perilaku masyarakat yang bersifat kontradiktif seiring dengan meningkatnya jumlah kasus aktif. Masyarakat yang pada awalnya memiliki kewaspadaan tinggi pada saat penambahan kasus per hari masih tergolong rendah, mengalami penurunan kewaspadaan diri saat penambahan kasus per hari semakin banyak. Pergeseran pola perilaku masyarakat ini mengindikasikan perubahan persepsi dukungan publik terhadap dinamika penanganan pandemi. Fenomena ini menarik untuk dikaji dengan melihat aktivitas cuitan di media sosial. Hal ini mengingat bahwa terdapat pergeseran ruang publik dari ruang fisik ke virtual akibat pandemi. Persepsi publik dalam ruang virtual dapat dilihat dalam aktivitas microblogging melalui perbincangan yang ada di media sosial.
Berkaitan dengan alasan tersebut, penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan pola perkembangan kronologis sentimen warganet Twitter mengenai penanganan pandemi COVID-19 di Jabodetabek (2) menganalisis dan memetakan distribusi spasial perkembangan kronologis sentimen warganet Twitter mengenai penanganan pandemi COVID-19 di Jabodetabek. Peneliti menggunakan metode mix method dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dalam analisis cuitan Twitter dan pendekatan kualitatif dalam analisis kebijakan pemerintah. Peneliti memilih untuk melakukan analisis cuitan Twitter karena media sosial ini pada umumnya digunakan untuk aktivitas microblogging dalam mengungkapkan ekspresi sosial dari suatu kejadian. Wilayah Jabodetabek dipilih karena merupakan satu kesatuan wilayah aglomerasi penanganan pandemi serta memiliki traffic pengguna media sosial twitter yang tinggi. Hasil dari penelitian ini menampilkan secara umum sentimen warganet Twitter mengenai penanganan pandemi di Jabodetabek menunjukkan reaksi yang negatif. Sentimen negatif juga merata di semua kabupaten/kota yang terletak di Jabodetabek. Namun, terdapat variasi besaran sentimen positif sepanjang waktu dan daerah kajian. Topik yang menjadi pembicaraan mengenai penanganan ppkm didominasi diskusi mengenai vaksin, PPKM, dan prokes. Terdapat perubahan topik diskusi tiap bulan yang sejalan dengan bahasan mengenai peristiwa yang terjadi pada bulan tertentu. Cuitan terkonsentrasi sebagian besar berasal dari DKI Jakarta lebih khusus di Kota Jakarta Pusat dan Kota Jakarta Selatan. Selama periode kajian terdapat tiga fase kritis dilihat dari penambahan kasus, sentimen warganet, dan respon kebijakan pemerintah.
Public perception dramatically influences the effectiveness of government policies in handling the COVID-19 pandemic. The emergence of negative/contradictory perceptions of government recommendations could reduce effectiveness in managing a pandemic in a specific region. However, there has been a shift in people's behaviour patterns, contradicting the increasing number of active cases. Communities that initially had high vigilance when the addition of cases per day was still relatively low, experienced a decrease in self-awareness when the addition of cases per day increased. This shift in people's behaviour patterns indicates a change in perceptions of public support. This phenomenon is interesting to study by looking at tweet activity on social media. This is considering that there has been a shift in public space from physical to virtual space due to the pandemic. Public perception in virtual space can be seen in microblogging activities through conversations on social media.
For this reason, this study aims to (1) describe the chronological development pattern of Twitter sentiment regarding the handling of the COVID-19 pandemic in the Jabodetabek Metropolitan Area (2) analyze and describe the spatial distribution of the chronological development of Twitter netizen sentiment regarding the handling of the COVID-19 pandemic in Jabodetabek Metropolitan Area. Researchers use the mixed method, using a quantitative approach in analyzing Twitter tweets and a qualitative approach in analyzing government policies. The researcher choose to analyze Twitter tweets because this social media is generally used for microblogging activities to express an event’s social expression. The Jabodetabek area was chosen because it is an agglomeration area for handling pandemics and has high traffic of Twitter social media users. The results of this study show that, in general, the sentiments of Twitter netizens regarding taking the pandemic in Jabodetabek have shown a negative reaction. Negative sentiment is also evenly distributed in all regencies/cities located in Jabodetabek. However, there are variations in the magnitude of positive sentiment over time throughout the study area. Discussions regarding vaccines, PPKM, and health protocols dominated the topics discussed regarding handling PPKM. There are changes in the matter of debate every month, which aligns with the discussion regarding the events that occurred in a particular month. Most of the concentrated tweets come from DKI Jakarta, more specifically in Central Jakarta and South Jakarta. During the study period there were three critical phases seen from the addition of cases, netizen sentiment, and government policy responses.
Kata Kunci : Sentimen, COVID-19, Adaptasi Kebijakan, Spasio Temporal, Twitter