Laporkan Masalah

Digital Art Space dengan Pendekatan Biophilic di Kota Yogyakarta

Azha Faiz Katili, Diananta Pramitasari, S.T., M.Eng., Ph.D.

2023 | Skripsi | ARSITEKTUR

Indonesia merupakan negara yang kaya akan kemampuannya dalam menciptakan karya seni. Dalam era yang kian maju, manusia harus mampu beradaptasi dengan teknologi. Industri kreatif yang berkembang pesat di Indonesia, terutama di Yogyakarta harus mampu beradaptasi dengan revolusi industri 4.0 dan menciptakan skena baru berupa industri kreatif digital; Mengikutcampurkan teknologi dalam penciptaan karya seni yang memiliki nilai untuk dipergunakan dan diperjualbelikan.

Baru saja dunia mulai pulih dari pandemi COVID-19. Segala aktifitas yang dahulu dilaksanakan secara konvensional tatap muka secara tiba-tiba harus dihentikan secara paksa demi menjaga kesehatan dan keselamatan manusia di era pandemi, fenomena ini dalam dunia kerja disebut sebagai budaya work from home. Kini dampak dari adaptasi manusia terhadap pandemi yang telah usai tetap terlihat, budaya work from anywhere yang masih dilakukan oleh kantor-kantor ternyata memiliki dampak negatif terhadap pekerjanya. Dampak tersebut juga berpengaruh terhadap pekerja industri kreatif digital.

Dibutuhkan ruang yang mampu mewadahi kegiatan industri kreatif digital dan juga menjawab permasalahan yang muncul dari dampak negatif pandemi. Salah satu solusi tersebut adalah dengan merancang fasilitas ruang seni digital dengan pendekatan yang ramah dan memberikan dampak positif terhadap penggunanya. Ruang seni digital merupakan ruang yang mewadahi segala kegiatan yang berkaitan dengan seni dengan mengutamakan teknologi sebagai medium pembuatan karya, karya yang dipamerkan, dan juga karya yang diperjualbelikan. Pendekatan biofilik adalah pendekatan yang mengutamakan konsep keterhubungan manusia dengan alam di sekitarnya. Biofilik dapat berdampak baik bagi fisik, psikologis, dan kognitif pengguna di dalamnya.

Perancangan ruang seni digital dengan pendekatan biofilik di Kota Yogyakarta berlokasikan di Jalan Hayam Wuruk, Kelurahan Tegalpanggung, Kecamatan Danurejan. Dengan tapak seluas 2368m2, rancangan ruang seni digital akan mencakup kegiatan seperti pameran seni, edukasi seni, produksi seni, dan juga mewadahi kegiatan sosial yang ditujukan untuk seniman, pengrajin seni, pelaku industri kreatif, maupun masyarakat umum.

Indonesia is a country that is rich with its capability of creating artpieces. In an ever-moving era, human has to be able to adapt to the technology. The rapid growth of creative industry  in Indonesia, especially in Yogyakarta has to adapt to the industry revolution 4.0 and create a new scene that is digital creative industry; merging and blending technology to the method and process of creating valuable artpieces to be used and sell.

World  has just recovering from COVID-19 pandemic. All activity that was done in a conventional, face to face manner suddenly had to be stopped abruptly to ensure the safety and the health of humankind in the era of pandemic, this phenomenon of culture in the workplace are called work from home. Now the result of human adapted to the now gone pandemic era can still be seen as now work from anywhere culture is still applied to offices that has negative impacts on it’s workers. That negative impact can also be seen to the digital creative industry workers.

There is an urgency to create spaces that can  accomodate digital creative industry activities that can also be the answers to the problems surfaced from the negative impacts of pandemic. One of the solution is to design a digital art space facility with biophilic approach that is  hospitable and able to give a positive impact to it’s user inside. Digital art space is a space in which it can accomodate all activity related to art that  emphasizing on technology as it’s medium for creating,  exhibit, and also trading artpieces. Biophilic approach is an approach that prioritize the concept of human connectivity with it’s natural surroundings. Biophilic can have a good effect on user’s physics, psychological, and coginitve.

The design of digital art space with biophilic approach in Yogyakarta City is located on Hayam Wuruk Street, Tegalpanggung ward,  Danurejan district. With a 2368m2 site, the digital art space design will covers activites such as exhibition, education, and production of art that can also accomodate social activity that is targeted to artists,  art craftsmen, creative industry workers, even  general public.

Kata Kunci : ruang seni digital, biofilik, Kota Yogykarta, revolusi industri 4.0, industri kreatif, ekonomi kreatif, seniman, pengrajin seni, work from home, work from anywhere

  1. S1-2023-428528-abstract.pdf  
  2. S1-2023-428528-bibliography.pdf  
  3. S1-2023-428528-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2023-428528-title.pdf