Objektifikasi Terhadap Perempuan dan Perlawanannya Dalam Web-Drama Korea It's Okay to Be Sensitive Season 2 (? ???? ??? ?? 2)
Valiant Yana Susaningtyas, Dr. Hwang Who Young, M.A
2023 | Skripsi | BAHASA KOREA
Penelitian ini membahas tentang objektifikasi perempuan dan perla-wanannya dalam web-drama It’s Okay to Be Sensitive Season 2 karya Choi Sun Mi. Penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan objektifikasi yang dialami oleh perempuan dalam dunia kerja dan perlawanan perempuan terhadap objektifikasi yang mereka alami. Data berupa dialog dan adegan dalam web-drama yang dianalisis dengan teori objektifikasi Martha Nussbaum (1995) dan Rae Langton (2009) untuk mengidentifikasi objektifikasi yang dialami tokoh perempuan, serta teori feminisme radikal untuk mengidentifikasi perlawanan terhadap objektifikasi perempuan. Metode yang digunakan untuk menganalisis data adalah metode deskriptif kualitatif.
Hasil analisis menunjukkan objektifikasi perempuan dilakukan oleh laki-laki yang memiliki kekuasaan terhadap perempuan, yaitu yang memiliki jabatan lebih tinggi serta memiliki hal yang dapat menindas dan mengancam perempuan. Objektifikasi tersebut lalu diklasifikasikan menjadi 10 bentuk objektifikasi, yaitu instrumentalitas, penolakan otonomi, kelambanan, kesesuaian, violabilitas, penolakan subjektivitas, reduksi tubuh, reduksi penampilan, dan pembungkaman. Selain itu, upaya perlawanan perempuan yang dapat diklasifikasikan menjadi tiga bentuk, yaitu perlawanan terhadap kekuasaan laki-laki, perlawanan terhadap ancaman pornografi, dan perlawanan terhadap penilaian subjektif laki-laki. Perlawanan tersebut dilakukan oleh empat tokoh utama perempuan yang melawan untuk diri mereka sendiri dan juga membantu perempuan lain agar terbebas dari objektifikasi yang dilakukan oleh laki-laki.
Web-drama ini menampilkan adanya dominasi laki-laki yang menyebab-kan laki-laki melakukan objektifikasi pada perempuan. Objektifikasi membuat perempuan diperlakukan seperti benda yang tidak bernyawa demi kepuasan laki-laki. Hal tersebut menimbulkan perlawanan yang dilakukan oleh perempuan yang menunjukkan representasi feminisme radikal di mana perempuan memper-juangkan hak-hak dan kebabasan yang seharusnya mereka dapatkan. Perjuangan tokoh perempuan ini merupakan gambaran perempuan dengan yang tidak ingin dikekang oleh lingkungan kerja yang merendahkan perempuan sehingga mengobjektifikasi mereka demi kepuasan pribadi.
This research discussed about the objectification experienced by female characters from web-drama “It’s Okay to Be Sensitive Season 2” written by Choi Sun-Mi. This research was conducted with the aim of describing the objectification experienced by women in the work environment and the resistance of women to the objectification they experienced. This research was conducted by analyzing data from dialog and scenes in web-drama using the theory of objectification by Martha Nussbaum (1995) and Rae Langton (2009) to identify type of objectification occurring to the female characters, as well as the theory of radical feminism to identify resistance to women objectification. The method used to analyze the data is descriptive qualitative method.
The analysis results show that objectification of women is carried out by men who have power over women, namely those who have higher positions and have things that can oppress and threaten women. The objectification is then classified into 10 forms, i.e. instrumentality, denial of autonomy, inertness, fungibility, violability, ownership, denial of subjectivity, reduction to body, reduction to appearance, and silencing. In addition, it was also found women's resistance efforts were classified into three forms, namely resistance to male power, resistance to pornographic threats, and resistance to men's subjective judgments. The resistance was carried out by the four main female characters who fought for themselves also helped other women to be free from objectification by men.
This web-drama displays the dominance of men which causes men to objectify women. Objectification makes women treated like inanimate objects for the satisfaction of men. This gave rise to resistance by women who showed representation of radical feminism where women fought for the rights and freedoms they should have. The struggle of this female character is a picture of women who do not want to be restrained by a work environment that demeans women so that they objectify them for personal satisfaction.
Kata Kunci : objektifikasi perempuan, It’s Okay to Be Sensitive Season 2, perlawanan, feminisme radikal.