Penataan Koridor Sumbu Filosofi Selatan untuk Memperkuat Sumbu Keistimewaan Yogyakarta
Ingga Amalia Dewi, Dr. Eng. Ir. Muhammad Sani Roychansyah, S.T., M.Eng
2023 | Skripsi | PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
Koridor Sumbu Filosofi Selatan merupakan koridor komersial dan
pendidikan yang terletak di Kota Yogyakarta dan Kabupaten Bantul. Koridor
tersebut mengandung berbagai falsafah dan kebudayaan yang terwujud dalam
komponen Sumbu Filosofi. Sebagai koridor dengan berbagai nilai kebudayaan,
koridor tersebut belum dapat dirasakan identitas, karakter, dan makna khusus
ketika melewatinya. Berbagai permasalahan dalam koridor menyebabkan koridor
tersebut tidak memiliki kualitas visual dan fungsi yang baik. Untuk mengatasi
permasalahan tersebut, diperlukan penataan koridor untuk meningkatkan kualitas
visual dan aktivitas kawasan sehingga dapat merepresentasikan kawasan dengan
nilai historis yang dilalui sumbu filosofi dengan pendekatan elaborasi konsep visual
appeal dan livable street. Elaborasi konsep tersebut menghasilkan kriteria
perencanaan terpilih yaitu unik, inklusif, konektivitas, aman, nyaman, dan hijau
yang selanjutnya diterapkan dalam elemen desain terpilih yaitu guna lahan, bentuk
dan massa bangunan, sirkulasi dan parkir, ruang terbuka hijau, jalur pedestrian,
aktivitas pendukung, dan preservasi. Penataan kawasan diharapkan dapat menjamin
peningkatan aktivitas dan visual kawasan yang berbasis pada nilai dan prinsip
sumbu filosofi. Dalam analisis rencana, digunakan metode deskriptif dan
benchmarking. Selanjutnya, digunakan metode SCAMPER untuk mengembangkan
alternatif rencana yang kemudian dipilih menggunakan metode Analytic Hierarchy
Process (AHP). Alternatif rencana yang terpilih dikembangkan untuk
mengoptimalkan berbagai potensi dan mengatasi berbagai permasalahan dalam
koridor.
The Southern Philosophy Axis corridor is a commercial and educational
corridor located in Yogyakarta City and Bantul Regency. That corridor contains
various philosophies and cultures embodied in the axis, which is included in the
Philosophical Axis component. As a corridor with various cultural values, the
corridor has not been able to feel identity, character, and special meaning when
passing through it. Various problems in the corridor cause the corridor to not have
a good visual and function quality. To solve these problems, it is necessary to
arrange the corridor to improve the visual quality and activities of that area so that
it can represent an area with historical value through which the philosophy axis
passes with the concept elaboration approach of visual appeal and livable street.
The concept elaboration resulted in the selected planning criteria of unique,
inclusive, connectivity, safe, comfortable, and green which are then applied in
selected design elements of land use, building form and mass, circulation and
parking, green open space, pedestrian paths, supporting activities, and
preservation. The arrangement of the area is expected to ensure an increase in
activity and visual area based on the values and principles of the philosophical
axis. In the plan analysis, descriptive and benchmarking methods were used.
Furthermore, the SCAMPER method was used to develop alternative plans which
were then selected using the Analytic Hierarchy Process (AHP) method. That
selected plan alternatives were developed to optimise the various potentials and
solve various problems in that corridor.
Kata Kunci : Penataan dan Rancang Kota, Sumbu Filosofi, Budaya, Visual Appeal, Livable Street/Urban Arrangement and Design, Philosophical Axis, Culture, Visual Appeal, Livable Street