ANALISIS SPASIOTEMPORAL PENGARUH COVID-19 TERHADAP KUALITAS UDARA, SUHU PERMUKAAN, DAN AKTIVITAS MANUSIA DI PULAU JAWA TAHUN 2020-2022
Muhammad Iqbal, Dr. Dyah Rahmawati Hizbaron, S.Si., M.T., M.Sc.
2023 | Skripsi | GEOGRAFI DAN ILMU LINGKUNGAN
Pandemi
Covid-19 sudah menunjukkan ujungnya saat program vaksinasi massif dilakukan.
Hal ini menyisakan berbagai data dan informasi berharga sebagai bahan
perencanaan paska pandemi. Penelitian ini bertujuan membahas bagaimana fenomena
pandemi Covid-19 berdampak terhadap aktivitas manusia dan kondisi lingkungan di
Pulau Jawa mulai kemunculan pandemi Covid-19 hingga post-pandemi tahun (2020-2022).
Aktivitas manusia dapat diketahui dari tinjauan nilai perubahan nilai mobilitas
yang diwakili data perjalanan harian Google. Sedangkan kondisi lingkungan
ditinjau dari tiga variabel yaitu: suhu permukaan berasal dari Citra Landsat-8
& MODIS, serta NO2 dan CO yang berasal dari Citra Sentinel-5p. Baik
aktivitas manusia maupun variabel kondisi lingkungan dianalisis dengan
kebijakan Covid-19 yang sedang berlaku maupun berbagai fenomena semisal mudik
dan momen liburan.
Metode
yang digunakan adalah dengan statistik deskriptif, yaitu data akan dibandingkan
secara temporal pada 15 periode dengan masing-masing periode memiliki rentang 2
bulan dimulai sejak Maret 2020-Agustus 2022. Analisis akan dibantu dengan tabel
dan grafik untuk mengetahui perbedaan aktivitas manusia dan kondisi lingkungan
selama periode kajian, sedangkan regresi linear sederhana digunakan untuk
mengetahui hubungan antara variabel yang digunakan dengan variabel prediktornya
yaitu data kondisi lingkungan. Dilakukan juga analisis spasiotemporal terhadap
data-data kondisi lingkungan peta suhu permukaan, emisi NO2, an emisi CO
sehingga sebarannya secara spasial dapat dianalisis dengan lebih mudah.
Hasil penelitian didapatkan bahwa terjadi perubahan aktivitas manusia dan kondisi lingkungan selama periode kebijakan Covid-19. Fase PSBB aktivitas manusia dan kondisi lingkungan bernilai rendah, meski sempat meningkat saat pemberlakukan New Normal seperti saat periode 3 hingga periode 5. Lalu pada fase PPKM mengalami fluktuasi namun lebih tinggi dari fase PSBB, hal ini banyak dipengaruhi fenomena semisal mudik lebaran dan libur nasional. Kemudian fase terakhir yaitu fase post-pandemi saat nilai menunjukkan peningkatan yang itu menuju normal. Baik ditandai nilainya yang berada di atas baseline atau bernilai positif untuk nilai mobilitas, maupun nilai suhu permukaan serta emisi NO2 dan CO yang memiliki tren terus naik hingga akhir periode kajian. Terakhir yaitu hasil regresi linear yang menunjukkan tidak adanya hubungan antara nilai aktivitas manusia/data perjalan harian dengan suhu permukaan dan emisi CO. Berbeda dengan hubungan nilai data perjalanan harian dengan NO2 yang memiliki hubungan positif dengan kekuatan hubungan sedang atau cukup tinggi dengan R-square sebesar 0,58 atau 58?ta yang mampu dijelaskan oleh variabel NO2 terhadap variabel nilai mobilitas.
The
Covid-19 pandemic came to an end with the implementation of a large-scale
vaccination program. This provides valuable data and information for
post-pandemic planning. This study aims to examine the impact of the Covid-19
pandemic on human activities and environmental conditions in Java, from the
initial outbreak to the years following the pandemic (2020-2022). Human
activity will be assessed by analyzing changes in mobility using Google's daily
travel data. Environmental conditions will be evaluated based on three
variables: surface temperature derived from Landsat-8 & MODIS imagery, and
NO2 and CO derived from Sentinel-5p Imagery. These variables will be analyzed
in conjunction with the prevailing Covid-19 policies and various phenomena such
as homecoming and holiday periods.
The
study will utilize descriptive statistics to compare data across 15 time
periods, each spanning two months from March 2020 to August 2022. Tables and
graphs will be employed to identify differences in human activity and
environmental conditions during the study period. Simple linear regression will
be utilized to determine the relationship between the variables and the
predictor variable, namely environmental condition data. Additionally,
spatiotemporal analysis will be conducted on surface temperature maps, NO2
emissions, and CO emissions to facilitate the examination of their spatial distribution.
The
findings of the study reveal changes in human activities and environmental
conditions during the Covid-19 policy period. Human activity and environmental
conditions during the PSBB phase were minimal, but increased during the New
Normal phase, particularly in periods 3 to 5. The PPKM phase displayed
fluctuations but had higher values compared to the PSBB phase, largely
influenced by phenomena such as Eid homecoming and national holidays. The
post-pandemic phase showed a gradual return to normal, as evidenced by
increased mobility values, surface temperature, and NO2 and CO emissions, which
exhibited an upward trend until the end of the study period.
Furthermore, the results of linear regression indicate no relationship between human activity (daily travel data) and surface temperature or CO emissions. However, there is a positive relationship between daily travel data and NO2 emissions, with a moderate to high strength relationship and an R-square value of 0.58 (58% of the data), indicating that the NO2 variable explains a significant portion of the variability in mobility values.
Kata Kunci : mobilitas, kualitas, lingkungan, Covid-19, kebijakan, Jawa