Konsep Sekolah Alam Dalam Perspektif Pendidikan Pembebasan Paulo Freire (Studi Kasus Sanggar Anak Alam Yogyakarta)
Muhammad Faisal Alfarisi, Dr. Rr. Siti Murtiningsih, S.S., M.Hum; Fitri Alfariz, S.Fil., M.Phil
2023 | Skripsi | ILMU FILSAFAT
Penelitian ini mengangkat tentang konsep sekolah alam yang diajarkan pada Sanggar Anak Alam (SALAM). Hal ini menarik karena SALAM bukanlah sekolah konvensional tetapi termasuk yang disebut oleh pemerintah sebagai Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM). Penelitian ini akan dikaji secara komprehensif dan mendalam melalui perspektif Paulo Freire tentang filsafat pendidikan pembebasan. Didasarkan ketertarikan tersebut, dapat diperoleh rumusan penelitian sebagai berikut: Esensi filsafat pendidikan yang membebaskan, tujuan analisis kurikulum SALAM ditinjau dengan filsafat pendidikan pembebasan Paulo Freire.
Model penelitian yang digunakan adalah penelitian filosofis yang bersifat kualitatif. Data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari buku, jurnal ilmiah, artikel ilmiah, hasil wawancara pribadi dan pustaka penunjang lainnya. Metode analisis penelitian ini menggunakan hermeneutik-filosofis, Adapun unsur-unsur metodenya antara lain: deskripsi, koherensi internal, holistik, dan refleksi. Pemilihan metode tersebut didasarkan pada permasalahan telah dirumuskan dan digunakan untuk menemukan penyelesaian masalah yang dikaji. Langkah yang dilakukan dalam penelitian ini mendeskripsikan mengenai kurikulum yang diterapkan di SALAM dengan analisis kritis menggunakan perspektif filsafat pendidikan pembebasan Paulo Freire.
Hasil penelitian yang telah dilakukan, konsep sekolah alam yang diterapkan di SALAM memberikan kebebasan kepada murid melalui riset dan projek yang diminati agar murid bisa menjadi dirinya sendiri dan menemukan tempatnya di dunia nyata. Freire menggambarkan pendidikan membebaskan harus memiliki dialog dan praksis. Freire juga menekankan bahwa pendidikan seharusnya memanusiakan manusia. Kurikulum SALAM sejalan dengan pemikiran Freire karena di dalam riset dan projek terdapat dialog dengan fasilitator ataupun narasumber, juga praksis itu sendiri adalah riset yang dilakukan. Pendidikan humanis terlihat di SALAM melalui kebebasan kepada murid untuk memilih projeknya, sehingga tidak ada penyeragaman.
This research focuses on the curriculum taught at Sanggar Anak Alam (SALAM). This is interesting because SALAM is not a conventional school but is categorized by the government as a Learning Activity Center (PKBM). The study will comprehensively and deeply examine the curriculum from Paulo Freire's perspective on the philosophy of liberating education. Based on this interest, the research formulation can be obtained as follows: The essence of liberating education philosophy, the purpose of analyzing SALAM curriculum in the context of Paulo Freire's philosophy of liberating education.
This research uses a qualitative philosophical research model. The data used in this study come from books, scientific journals, scientific articles, personal interviews, and other supporting literature. Research utilizes various methods of analysis including description, hermeneutics, internal coherence, holistic, and reflection. The selection of these methods is based on the problem that has been formulated and used to find solutions to the problem under study. This study describes the curriculum applied in SALAM with a critical analysis using the perspective of Paulo Freire's philosophy of liberation education.
The results of the research show that the curriculum applied in SALAM provides complete freedom to students through research and projects that interest them, so that they can become themselves and find their place in the real world. Freire describes that liberating education must have dialogue and practice, and emphasizes that education should humanize humans. The SALAM curriculum is in line with Freire's thinking because research and projects involve dialogue with facilitators or speakers, and the practice itself is the research conducted. Humanistic education is evident in SALAM through the freedom given to students to choose their own projects, thus avoiding standardization.
Kata Kunci : Filsafat Pendidikan, Kurikulum, Pembebasan