Laporkan Masalah

Basa-basi Masyarakat Muda Malang: Studi Sosiolinguistik atas Perwujudan Basa-Basi, Fitur Bahasa menurut Gender, dan Tipikalitasnya

Assayyidah Bil Ichromatil Ilmi, Dr. Sailal Arimi, M.Hum.

2023 | Tesis | S2 Linguistik

Fenomena basa-basi dalam masyarakat merupakan fenomena bahasa yang selalu ditemukan dalam komunikasi antar manusia sehari-hari dengan berbagai tujuan. Penelitian ini mengkaji fenomena basa-basi yang muncul pada masyarakat muda Jawa di Malang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis bentuk fatis yang terkait dengan faktor gender, fitur tuturan berdasarkan gender, dan tipikalitas basa-basi bahasa Jawa sub-dialek Arekan sebagai dialek Bahasa Jawa yang digunakan oleh masyarakat muda Jawa di Malang. Teori yang membantu penelitian ini adalah teori komunikasi fatis, bahasa dan gender, serta fitur tuturan bahasa maskulin dan feminim. Penelitian ini menggunakan metode penelitian studi kualitatif sebagai desain penelitian dan menggunakan metode intuitif-instropektif dan didukung metode kuantitatif untuk membandingkan hasil fitur bahasa gender dalam basa-basi. Sumber data dari penelitian ini adalah Tes Mengisi Wacana (TMW) secara oral kepada partisipan yang memilih kriteria khusus yaitu pemuda dan pemudi Jawa di Malang yang berusia antara 21-26 tahun dan merupakan penutur Bahasa Jawa asli. Pertanyaan yang ditulis dalam Tes Mengisi Wacana (TMW) diadaptasi dari proses observasi yang dilakukan sebagai dasar penyusunan pertanyaan dalam TMW. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 3 bentuk basa-basi berdasarkan konteks situasi dan 18 bentuk basa-basi berdasarkan maksud penuturnya oleh masyarakat muda di Malang. Ketiga bentuk basa-basi berdasarka konteks situasi adalah selaras, tersamar, dan anti-kontekstual. Sementara itu, 18 bentuk basa-basi berdasarkan maksud penuturnya terdiri dari sapaan, kongratulasi, pengharapan, ajakan, tawaran, larangan, rejeksi, janji, pujian, apologi, terima kasih, perpamitan, permintaan, sindiran, pertanyaan, candaan, ejekan, dan rayuan. Dari kedua bentuk basa-basi tersebut dibedakan bahwa analisa penggunaan basa-basi menurut konteks situasi dipengaruhi oleh faktor gender, sedangkan pada basa-basi menurut maksud penuturnya dipengaruhi oleh jarak sosial. Pengamatan aspek gender dalam fenomena basa-basi oleh masyarakat muda di Malang diperjelas dengan hasil penelitian pada komparasi fitur tuturan dalam basa-basi yang diujarkan keduanya. Fitur tersebut dibagi menjadi dua macam, yakni fitur internal dan fitur eksternal. Fitur internal dibagi menjadi lima bagian yakni pemilihan topik, intonasi, pemanjangan suara, langsung dan tidak langsung, serta tingkat kesantunan. Sementara itu, fitur eksternal dibagi menjadi dua, peran gender mitra tutur dan perasaan. Keunikan lain dari fenomena basa-basi yang disampaikan masyarakat muda Jawa di Malang adalah mengenai tipikalitas Jawa sub-dialek Arekan yang digunakan menyangkut beberapa ciri kebahasaan, antara lain; partikel, bentuk sapaan, pronomina, interjeksi, dan reduksi kata. 


The phenomena of phatic communication in society is one kind of language phenomena that always appears in everyday human communication with various purposes. This study examines the phenomena of phatic communication that is presented among young Javanese people in Malang. This study aims to analyze the types of phatic associated with gender factors, speech features based on gender, and the typicality of the phatic communication of the Arekan sub-dialect of Javanese as a Javanese dialect used by young Javanese people in Malang. The theories that assisted this research are phatic communication, language and gender, also masculine and feminine speech features. This study uses a qualitative study research method as a research design and uses an intuitive-introspective method and supported by quantitative methods to compare gender language features results in preamble. The data source for this study was the Oral Discourse Completion Task (DCT) for participants who had chosen by specific criteria consisting of Javanese youths in Malang aged between 21-26 years and were native Javanese speakers. The questions written in the Discourse Completion Task (DCT) were adapted from the observation process, which was carried out as the basis for compiling questions in the DCT. The results of this study indicated that there are three phatic forms based on the context of the situation and 18 phatic forms based on the speaker’s attention by the youth Javanese in Malang. Based on the situational context, the three phatic forms consist of harmonious, disguised, and disharmonious. Meanwhile, the 18 phatic forms of pleasantries based on the intent of the speaker consist of greetings, congratulation, wishes, invitations, offers, prohibitions, rejections, promises, compliments, apologies, thanks, goodbyes, requests, satire, questions, jokes, ridicule, and flatter. These kinds of phatic forms are distinguished by the analysis of the use of phatic communication according to the situational context, which is influenced by gender factors, while the form of phatic communication, according to the speaker’s intention, is influenced by social distance. The observation of the gender aspect in the phatic phenomena by the Javanese youth in Malang is clarified by a study on the comparative features of the phatic utterances uttered by both genders. These features are divided into two kinds, namely internal features and external features. Internal features are divided into five parts: topic selection, intonation, voice extension, direct and indirect, and politeness level. Meanwhile, the external features are divided into two: the gender roles of speech partners and feelings. Another uniqueness of the phatic phenomena conveyed by young Javanese people in Malang is regarding the typicality of the Javanese Arekan dialect used concerning several linguistic features, including; particles, address forms, pronouns, interjections, and word reduction.

 

Kata Kunci : basa-basi, masyarakat muda, bahasa dan gender, sosiolinguistik

  1. S2-2023-489707-abstract.pdf  
  2. S2-2023-489707-bibliography.pdf  
  3. S2-2023-489707-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2023-489707-title.pdf