PENENTUAN ASET UNGGULAN DI DESA 5 KECAMATAN DI KABUPATEN SLEMAN: STUDI PADA KECAMATAN SLEMAN, KECAMATAN DEPOK, KECAMATAN MLATI, KECAMATAN NGAGLIK, DAN KECAMATAN GAMPING

Galih Puji Kurniawan, Anisa Nurpita, S.E., M.Ec. Dev.

2023 | Tugas Akhir | D4 Manajemen dan Penilaian Properti

Aset Desa merupakan salah satu unsur penting dalam penyelenggaraan pemerintahan desa, yang perlu dikelola secara tertib untuk mencapai pengelolaan desa yang berdayaguna dan berhasil guna. Di setiap desa pasti memiliki beberapa aset unggulan. Dengan diketahuinya aset unggulan pada setiap desa dapat menjadi kunci untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi sehingga tingkat kesejahteraan penduduk dapat lebih merata. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan aset unggulan desa pada lima kecamatan yang terdapat di Kabupaten Sleman serta untuk membandingkan pendapatan asli desa yang berasal pemanfaatan aset pada lima kecamatan yang terdapat di Kabupaten Sleman. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian deskriptif kuantitatif dengan menggunakan analisis Location Quotient (LQ). Jenis data yang dipakai adalah data kuantitatif dengan menggunakan perhitungan matematik dari hasil data sekunder yang didapat kemudian dikonversi ke dalam rumus LQ. Hasil penelitian menunjukkan bahwa belum semua aset desa yang berupa pasar desa, kios milik desa, dan tanah kas desa dapat dikelola dan dimanfaatkan dengan baik. Adapun, hanya beberapa desa yang telah melakukan pengelolaan dan pemanfaatan dengan baik sehingga mendapatkan nilai perolehan dari pemanfaatan yang terhitung sebagai  kas pendapatan dan dapat dikategorikan sebagai aset unggulan. Sedangkan hasil perbandingan pendapatan asli desa dari pemanfaatan aset pada lima kecamatan dapat disimpulkan bahwa kecamatan yang memiliki perolehan tertinggi adalah Kecamatan Depok, sedangkan kecamatan dengan perolehan pendapatan pemanfaatan aset desa adalah kecamatan Sleman.   

Village assets constitute an essential component of village governance and require orderly management to achieve productive and effective village administration. Each village possesses distinctive assets of its own. Identifying these key assets in each village can serve as a catalyst for economic growth, thereby promoting more equitable well-being among the population. The objective of this research is to identify the prominent assets in five districts within Sleman Regency and compare the village's own-source revenue derived from the utilization of these assets. The research methodology employed is quantitative descriptive research using Location Quotient (LQ) analysis. The data utilized is quantitative in nature, involving mathematical calculations derived from secondary data, which are subsequently converted into LQ formulas. The research findings indicate that not all village assets, such as village markets, village-owned kiosks, and village treasury lands, are being managed and utilized effectively. Only a few villages have successfully implemented proper management and utilization, resulting in revenue generation and categorization as prominent assets. Furthermore, the comparison of own-source revenue from asset utilization among the five districts suggests that the highest gains are observed in the Depok District, whereas the Sleman District exhibits the most significant income generated from the utilization of village assets.

Kata Kunci : Aset Unggulan, Desa, Analisis Location Quotient (LQ)