Hubungan Frekuensi Penggunaan Layanan Pesan Antar Makanan dengan Asupan Gula, Garam, dan Lemak (GGL) pada Mahasiswa UGM Selama Pandemi COVID-19
Clarissa Amanda Putri, R. Dwi Budiningsari, SP., M.Kes., Ph.D; Anis Fuad, S.Ked, DEA
2023 | Skripsi | GIZI KESEHATAN
Latar belakang: Perkembangan teknologi mendorong perubahan, salah satunya adalah perkembangan layanan pesan antar makanan. Layanan tersebut mempermudah pembeli khususnya saat pandemi COVID-19. Mahasiswa menjadi salah satu pengguna layanan tersebut. Akan tetapi, jenis makanan yang tersedia sebagian besar memiliki nilai gizi yang rendah. Tujuan: Mengetahui adanya hubungan antara frekuensi penggunaan layanan pesan antar makanan dengan asupan gula, garam, dan lemak pada mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM). Metode: Penelitian ini merupakan penelitian data sekunder dan bagian dari penelitian utama, yaitu penelitian observasional dengan desain penelitian cross-sectional. Penelitian melibatkan 100 mahasiswa UGM jenjang diploma dan sarjana. Sampel diambil dengan teknik proportionate stratified random sampling. Uji statistik korelasi yang digunakan adalah uji Chi-Square. Hasil: Sebagian besar subjek jarang menggunakan layanan pesan antar makanan (54%), serta memiliki asupan gula lebih (53%), natrium cukup (88%), dan lemak cukup (61%). Hasil uji Chi-Square menunjukkan tidak ada hubungan antara frekuensi penggunaan layanan pesan antar makanan dengan asupan gula (p=0,247, p>0,005) dan asupan natrium (p=1,000, p>0,005). Sementara itu, terdapat hubungan antara frekuensi penggunaan layanan pesan antar makanan dengan asupan lemak (p=0,022, p<0>Tidak ada hubungan yang signifikan antara frekuensi penggunaan layanan pesan antar makanan dengan asupan gula dan asupan natrium, tetapi ada hubungan yang signifikan dengan asupan lemak.
Background: Technology advancement leads to transformation, such as the development of food delivery services. These services facilitate easier access for consumer, particularly in the COVID-19 pandemic. Students have become one of the services user. Meanwhile, a considerable part of the variety of food available have low nutritional value. Objective: Determine the correlation between frequency of food delivery services usage with sugar, salt, and fat intake among Universitas Gadjah Mada (UGM) students. Methods: This study used secondary data and is a part of the main study that was an observational study with a cross-sectional design. The study involved 100 diploma and undergraduate students in UGM. Sampling was conducted with proportionate stratified random sampling techniques. The statistical test used to analyze correlation was Chi-Square test. Results: Most of the subjects rarely used online food delivery services (54%), also had higher sugar intake (53%), adequate sodium intake (88%), and adequate fat intake (61%). The results of the Chi-Square test showeds no relationship between frequency of food delivery services usage with sugar intake (p=0.247, p>0.005) and sodium intake (p=1.000, p>0.005). However, there was a relationship between frequency of food delivery services usage with fat intake (p=0.022, p<0>Conclusion: There is no significant relationship between frequency of food delivery services usage with sugar intake and sodium intake, although there is a significant relationship between with fat intake.
Kata Kunci : penggunaan layanan pesan antar makanan, asupan gula, asupan natrium, asupan lemak, mahasiswa