Persepsi Masyarakat Lokal Terhadap Perubahan Harga Lahan Permukiman dan Kaitannya dengan Perkembangan Wisata di Desa Watukarung Kabupaten Pacitan
Ekky Elfira Kusumawardhani, Prof. Dr. Sri Rum Giyarsih, S.Si., M.Si
2023 | Skripsi | GEOGRAFI DAN ILMU LINGKUNGAN
Perkembangan kawasan wisata di Kabupaten Pacitan dalam beberapa tahun terakhir cukup signifikan. Harga lahan permukiman merupakan salah satu aspek yang juga mengalami perubahan seiring dengan perkembangan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis proses perkembangan wisata di Desa Watukarung dan menganalisis perubahan harga lahan permukiman dan kaitannya dengan perkembangan wisata yang terjadi di Desa Watukarung berdasarkan persepsi masyarakat lokal.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data wawancara mendalam terhadap beberapa informan. Data dalam bentuk transkrip wawancara diolah dengan cara reduksi data hingga didapatkan unit-unit informasi mengenai aspek perkembangan wisata, harga lahan permukiman, hingga persepsi masyarakat mengenai ada atau tidaknya kaitan antara perubahan harga lahan permukiman dengan perkembangan wisata di Desa Watukarung. Uji akurasi data dilakukan dengan metode triangulasi sumber data yang membandingkan hasil informasi yang didapatkan dari satu informan dengan informan lain.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkembangan wisata yang terjadi di Desa Watukarung terjadi secara bertahap dari satu pantai ke pantai lainnya. Pengelolaan yang lebih terarah mulai direncanakan sejak tahun 2007. Pengembangan wisata secara bertahap dimulai dari sisi barat Desa Watukarung dan ditandai dengan beberapa fasilitas pendukung wisata seperti toilet umum, jogging track, hingga kios-kios. Perkembangan wisata yang terjadi menarik
wisatawan asing untuk datang dan membeli lahan permukiman di Desa Watukarung. Harga lahan permukiman di tepi pantai yang semula berkisar di bawah Rp300.000/m2 meningkat menjadi Rp1.000.000 hingga Rp1.500.000/m2. Berdasarkan persepsi masyarakat lokal, kenaikan harga lahan permukiman yang signifikan tersebut memiliki hubungan yang erat dengan perkembangan wisata yang terjadi di Desa Watukarung. Akan tetapi, juga terdapat masyarakat yang memiliki persepsi bahwa kenaikan harga lahan permukiman dan perkembangan wisata ini tidak memiliki keterkaitan secara langsung.
The development of tourism areas in Pacitan Regency in recent years is quite significant. The price of residential land is one aspect that has also changed along with these developments. This study aims to analyze the process of tourism development in Watukarung Village and to analyze changes in residential land prices and their relation to tourism developments that occur in Watukarung Village based on local community perceptions.
This study uses a qualitative descriptive method with data collection techniques of in-depth interviews with several informants. Data in the form of interview transcripts were reduced to obtain information units regarding tourism development aspects, residential land prices, to community perceptions regarding whether or not there is a link between changes in residential land prices and tourism development in Watukarung Village. The data accuracy test was carried out using the data source triangulation method which compared the results of the information obtained from one informant with another informant.
The result shows that tourism development, occurred in Watukarung Village, occurred gradually from one coast to another. More focused management has been planned since 2007. Gradually tourism development starts from the west side of Watukarung Village and is marked by several tourism support facilities such as public toilets, jogging track, to the stalls. Tourism developments that have occurred have attracted foreign tourists to come and buy residential land in Watukarung Village. The price of residential land by the beach, which was originally around Rp300,000/m2, increased to Rp1,000,000 to Rp1,500,000/m2. Based on the perception of the local community, the significant increase in the price of residential land has a close relationship with the development of tourism that has occurred in Watukarung Village. However, there are also people who have the perception that the increase in the price of residential land and tourism development has no direct connection.
Kata Kunci : Harga Lahan, Permukiman, Perkembangan Wisata