PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PROGRAM CSR REVITALISASI DAN KONSERVASI MANGROVE DESA PANGKALAN JAMBI , KECAMATAN BUKIT BATU, KABUPETAN BENGKALIS, PROVINSI RIAU ( Studi Kasus Kelompok Binaan CSR oleh PT. PT Kilang Pertamina International RU II Produksi Sungai Pakning)

Saputra Ilham Akbar, Dr. Krisdyatmiko, S.Sos., M.Si.

2023 | Tesis | S2 PEMBANGUNAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN

CSR (Coroporate Social Responsibilty) dan pemberdayaan masyarakat merupakan sebuah konsep yang saling berkaitan dalam pembangunan sosial berkelanjutan.  Komitemen perusahaan dalam pelaksanaan bisnis  harus dapat  memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat. CSR telah diberikan kekuatan hukum untuk mencapai tujuannya. Mengapa melihat CSR dengan tujuan pemberdayaan masyarakat penting. karena program CSR seharusnya memberikan dampak yang baik kepada masyarakat, dengan mensejahterakan baik secara materil maupun non materil. Program CSR dengan tema lingkungan sering meninggalkan aspek pemberdayaan masyarakat saat melaksanakan program. Latar belakang permasalahan karena program CSR tema lingkungan hanya fokus kepada satu sisi saja. PT. Kilang Pertamina Internasional RU II Produksi Sungai Pakning memiliki program unggulan tema lingkungan yaitu revitalisasi dan konservasi mangrove. Program lahir dari abrasi yang sudah terjadi sejak pulah tahun silam, diiringi dengan penebangan liar mangrove oleh masyarakat. keharian program mangrove seharusnya dapat mengubah kondisi masyarakat, karena pelaksanaan program sudah sejak lama. maka dari itu apakah masyarakat telah berdaya menurut kategori pemberdayaan masyarakat yang sesungguhnya. 

Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus, penelitian bersifat induktif yang berarti dari hasil pemberdayaan masyarakat dalam program CSR mangrove akan ditarik kesimpulan secara luas. informan utama penelitian adalah kelompok penerima manfaat program, dengan infroman pendukung yaitu tim CSR perusahaan dan Pemerintah Desa Pangkalan Jambi. Jumalah informan adalah 24 orang ditambahkan dengan informan eksternal yang hadir saat penelitian berlangsung.

Hasil penelitian dimulai dari tahapan  atau proses pemberdayaan masyarakat dalam program CSR mangrove dimulai pada tahun 2004 oleh kelompok nelayan dan pada tahun 2017 dibina bersama perusahaan dan pemerintah desa. pada awalnya kegiatan telah mendatangkan beragam manfaat, dengan keterlibatan ibu rumah tanggga pesisir desa. Program telah meningkatkan nilai ekonomi dengan bertambahnya pendapatan anggota kelompok. Namun datangnya pandemi menganggu proses menuju pemberdayaan masyarakat. terjadi perubahan terhadap kelompok mangrove. Kesimpulan  penelitian bahwa salah satu kategori keberhasilan pemberdayaan masyarakat  belum tercapai yaitu tidak adanya keberlanjutan dalam program CSR mangrove.

CSR (Corporate Social Responsibility) and community empowerment are interrelated concepts in sustainable social development.  The company's commitment to business implementation must be able to make a real contribution to society. CSR has been given legal power to achieve its goals. Why is it important to look at CSR with the aim of community empowerment, because CSR programmes should have a good impact on the community, with both material and non-material welfare. CSR programmes with an environmental theme often leave out the community empowerment aspect when implementing the programme. The background to the problem is that CSR programmes with environmental themes only focus on one side of the issue. PT Pertamina International Refinery RU II Sungai Pakning Production has a flagship environmental theme program, namely mangrove revitalisation and conservation. The programme was born from abrasion that has occurred since many years ago, accompanied by illegal logging of mangroves by the community. the life of the mangrove programme should be able to change the condition of the community, because the implementation of the programme has been a long time ago. therefore whether the community has been empowered according to the real community empowerment category. 

The research used a qualitative method with a case study approach, inductive research which means that from the results of community empowerment in the mangrove CSR programme, broad conclusions will be drawn. the main informants of the research were the beneficiary groups of the programme, with supporting informants, namely the company's CSR team and the Pangkalan Jambi Village Government. The number of informants is 24 people added with external informants who were present when the research took place.

The results of the study started from the stages or process of community empowerment in the mangrove CSR programme started in 2004 by a group of fishermen and in 2017 fostered with the company and the village government. at first the activities have brought various benefits, with the involvement of the village's coastal housewives. The programme has increased economic value by increasing the income of group members. But the arrival of the pandemic disrupted the process towards community empowerment. there were changes to the mangrove group. The research concluded that one of the success categories of community empowerment has not been achieved, namely the absence of sustainability in the mangrove CSR programme.

Kata Kunci : Tanggung Jawab Sosial, Pemberdayaan Masyarakat, Mangrove