MANAJEMEN KOMUNIKASI BENCANA ERUPSI GUNUNG SEMERU 2021 (Studi Kasus Manajemen Komunikasi Bencana Erupsi Gunung Semeru 2021 Oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang)
Fithrotun Naimah, Prof., Dr.Phil. Hermin Indah Wahyuni, S.I.P., M.Si.
2023 | Tesis | S2 Ilmu Komunikasi
Kabupaten Lumajang merupakan daerah rawan bencana erupsi
karena keberadaan Gunung Berapi Semeru. Erupsi Gunung Semeru menimbulkan dampak
negatif yaitu korban jiwa, kerusakan infrastruktur, dan ketidakpastian
informasi sehingga masyarakat harus memiliki kesadaran dan ketangguhan bencana
agar dapat melakukan adaptasi di wilayah yang rawan bencana dengan sebaik
baiknya, dan dapat berpartisipasi secara aktif dalam pengurangan resiko
bencana. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) berperan penting dalam
penyelenggaraan penanggulangan bencana yang berfungsi sebagai koordinator
lapangan yang membidangi mitigasi bencana, keadaan darurat dan melakukan
rehabilitasi pasca bencana. Selain itu, komunikasi bencana menjadi penting
karena menjadi inti dari keberhasilan dari mitigasi bencana, kesipsiagaan,
respon, dan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana. Pemerintah Kabupaten
Lumajang dianggap telah berhasil dalam penanganan bencana erupsi Gunung Semeru
2021. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bagaimana manajemen
komunikasi bencana erupsi Gunung Semeru 2021 oleh BPBD Kabupaten Lumajang
menggunakan teori manajemen komunikasi Cutlip, Center dan Broom yaitu penentuan
masalah; perencanaan; pelaksanaan dan evaluasi. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif
dengan pendekatan kualitatif menggunakan metode case study. Data dikumpulkan melalui melalui indepth interview bersama BPBD Kab. Lumajang, Relawan dan Masyarakat
sekitar wilayah erupsi Gunung Semeru 2021. Hasil penelitian menunjukkan
manajemen komunikasi bencana BPBD Kab. Lumajang sudah baik, sudah ada perencanaan yaitu rencana
kontinjensi dan rencana rehabilitasi dan rekonstruksi; pelaksanaan dilakukan melalui
koordinasi dengan instansi terkait menggunakan berbagai media komunikasi; dan pada saat tanggap darurat
dan pasca bencana erupsi Gunung Semeru 2021 BPBD Kab. Lumajang rutin melakukan
rapat evaluasi harian bersama tim Komando Tanggap Darurat. Manajamen komunikasi
bencana berperan dalam membangun masyarakat sadar dan tangguh bencana yang
sudah terwujud dengan terjalinnya kolaborasi pentahelix yaitu kolaborasi antara
pemerintah, masyarakat, akademisi, pelaku usaha dan media massa.
Lumajang Regency is an area prone to eruption
disasters due to the presence of Mount Semeru. The eruption of Mount Semeru has
negative impacts, namely fatalities, damage to infrastructure, and information
uncertainty so that people must have disaster awareness and resilience so that
they can adapt in disaster-prone areas as well as possible, and can participate
actively in disaster risk reduction. The Regional Disaster Management Agency
(BPBD) has an important role in the implementation of disaster management which
functions as a field coordinator in charge of disaster mitigation, emergencies
and conducting post-disaster rehabilitation. In addition, disaster
communication is important because it is at the heart of the success of
disaster mitigation, preparedness, response, and post-disaster rehabilitation
and reconstruction. The Lumajang Regency Government is considered to have
succeeded in handling the 2021 Mount Semeru eruption disaster. This study aims
to identify how the communication management of the 2021 Mount Semeru eruption
disaster by the BPBD of Lumajang Regency uses the Cutlip, Center and Broom
communication management theory, namely determining the problem; planning;
implementation and evaluation. This research is a type of descriptive research with
a qualitative approach using the case study method. Data was collected through
in-depth interviews with BPBD Kab. Lumajang, Volunteers and Communities around
the 2021 Mount Semeru eruption area. The results of the research show that
disaster communication management BPBD Kab. Lumajang is already good, there is
already a plan, namely a contingency plan and a rehabilitation and
reconstruction plan; implementation is carried out through coordination with
related agencies using various communication media; and during the emergency
response and post-disaster eruption of Mount Semeru 2021 BPBD Kab. Lumajang
routinely conducts daily evaluation meetings with the Emergency Response
Command team. Disaster communication management plays a role in building a
disaster-aware and resilient community that has been realized with the
establishment of the Pentahelix collaboration, namely collaboration between
government, communities, academics, business actors and the mass media.
Kata Kunci : Bencana, Komunikasi Bencana, Manajemen Komunikasi