Manajemen Privasi Komunikasi dalam Penggunaan Teknologi (Studi Kasus Praktik Manajemen Privasi Generasi Z dalam Menggunakan Perangkat Voice-Controlled Digital Assistant (VCDA))
Ghazy Prasanna Duanda Putra, Syaifa Tania, S.IP., M.A
2023 | Skripsi | S1 ILMU KOMUNIKASI
Sebagai teknologi komunikasi yang sedang berkembang, Voice Controlled Digital Assistant (VCDA) membawa manfaat dan ancaman untuk penggunanya. Meskipun VCDA membantu penggunanya melakukan berbagai aktivitas dalam keseharian mereka, VCDA juga membutuhkan data pribadi penggunanya. Sebagai digital natives yang lahir dan tumbuh besar bersama teknologi, pengelolaan privasi komunikasi Generasi Z dalam menggunakan VCDA menjadi penting. Penelitian ini berupaya untuk melihat bagaimana Generasi Z mengelola privasi komunikasinya dalam mengakses VCDA. Studi kasus menjadi metode dari penelitian ini melalui informasi dari lima informan Generasi Z dengan beragam latar belakang dan rutin menggunakan VCDA dalam keseharian. Manajemen privasi komunikasi oleh para informan dinilai dari lima prinsip teori manajemen privasi komunikasi oleh Sandra Petronio. Penelitian ini mengklasifikasikan para informan berdasarkan preferensi privasinya ke dalam tiga kelompok, yaitu privacy unconcerned, privacy pragmatist, dan privacy fundamentalist. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pemaknaan informasi privat oleh para informan berbeda-beda berdasarkan pemahaman mereka mengenai privasi. Personal privacy rules juga belum diterapkan sepenuhnya oleh Generasi Z meskipun mereka mengetahui bahwa data pribadi yang mereka berikan akan menjadi milik perusahaan VCDA. Privacy agreement juga tidak dibaca sepenuhnya oleh para informan dan sedikit dari mereka yang mengetahui mengenai skandal pembobolan privasi yang pernah terjadi. Pada manajemen dialektika, tidak ditemukan boundary turbulence antara Generasi Z dan perusahaan VCDA. Berdasarkan wawancara para informan, mereka diklasifikasikan ke dalam dua kelompok, yaitu privacy unconcerned dan privacy pragmatist. Karakteristik kelompok privacy fundamentalist tidak ditemukan dalam karakteristik para informan.
As a developing communication technology, Voice Controlled Digital Assistant (VCDA) brings both benefits and threats to its users. Although VCDA helps its users carry out various activities in their daily life, VCDA also requires personal data of its users. As digital natives who were born and grew up with technology, managing Generation Z's communication privacy when using VCDA is important. This research seeks to see how Generation Z manages their communication privacy when accessing VCDA. Case studies are the method of this research through information from five Generation Z informants with various backgrounds who routinely use VCDA in their daily lives. Communication privacy management by informants is assessed from the five principles of communication privacy management theory by Sandra Petronio. This study classifies informants based on their privacy preferences into three groups, namely privacy unconcerned, privacy pragmatist, and privacy fundamentalist. The results of this study indicate that the meaning of private information by informants varies based on their understanding of privacy. Personal privacy rules have also not been fully implemented by Generation Z even though they know that the personal data they provide will belong to the VCDA company. The privacy agreement was also not fully read by the informants and few of them knew about the privacy breach scandal that had occurred. In dialectical management, no boundary turbulence was found between Generation Z and VCDA companies. Based on interviews with informants, they were classified into two groups, namely privacy unconcerned and privacy pragmatists. The characteristics of the privacy fundamentalist group are not found in the characteristics of the informants.
Kata Kunci : privasi, digital assistant, generasi Z, manajemen privasi komunikasi