Laporkan Masalah

Analisis Aktivisme Siber dan Jejaring Aktor pada Tagar #PercumaLaporPolisi di Media Sosial Twitter sebagai Advokasi Digital

AFRIANDY AGUS LIHANDA, Dr. Ratminto, M.Pol.Admin.

2023 | Skripsi | S1 MANAJEMEN DAN KEBIJAKAN PUBLIK

Keberadaan tagar #PercumaLaporPolisi di media sosial Twitter adalah bentuk dari ekspresi kekecewaan masyarakat terhadap pelayanan publik yang dilakukan oleh Instansi Kepolisian. Kekecewaan masyarakat tersebut berlangsung melalui medium aktivisme siber. Terdapat beberapa tahapan yang dilalui dalam sebuah aktivisme siber dan klasifikasi model yang digunakan. Data utama pada penelitian ini menggunakan cuitan interaksi sosial yang ada di media sosial Twitter dan data pendukung dari media online seperti jurnal dan artikel berita. Penelitian ini menggunakan metode analisis jaringan sosial (SNA) dan analisis isi, sehingga terlihat aktor sentral dan peran mereka pada aktivisme siber #PercumaLaporPolisi. Temuan pada penelitian ini adalah tahapan dari aktivisme siber #PercumaLaporPolisi telah mencapai tahap aksi langsung. Pemicu dari aktivisme siber ini adalah kasus pemerkosaan tiga anak yang dilakukan oleh ayahnya sendiri yang terjadi di Luwu Timur, yang mana kasus tersebut sempat ditolak laporannya dan dihentikan penyidikannya secara sepihak oleh pihak kepolisian pada tahun 2019, yang kemudian di tahun 2021 kronologi kasus ini dipublikasikan oleh salah satu media online. Selanjutnya, pada tahapan ini peneliti juga menemukan aktor sentral di balik aktivisme siber #PercumaLaporPolisi di Twitter. Peneliti juga telah menganalisis bahwa aktivisme siber #PercumaLaporPolisi mampu menjadi advokasi digital. Implikasi dari penelitian ini adalah guna menunjukkan keberhasilan dari aktivisme siber dalam mengadvokasi sebuah kasus dan mempengaruhi Pelayanan Publik.

The existence of the hashtag #PercumaLaporPolisi on Twitter social media is a form of expression of public disappointment with public services carried out by Police Agencies. The community's disappointment takes place through the medium of cyber activism. Several stages go through in cyber activism and the classification of the models used. The main data in this study uses social interaction tweets on social media Twitter and supporting data from online media such as journals and news articles. This study uses the method of social network analysis (SNA) and content analysis, so that the central actors and their roles in #PercumaLaporPolisi cyber activism can be seen. The findings in this study are that the stage of #PercumaLaporPolisi cyber activism has reached the direct action stage. The trigger for this cyber activism was the rape case of three children committed by their father which occurred in East Luwu, where the report was rejected and the investigation was stopped unilaterally by the police in 2019, which later in 2021 the chronology of this case was published by one of the online media. Furthermore, at this stage, the researcher also found the central actor behind #PercumaLaporPolisi cyber activism on Twitter. Researchers have also analyzed that #PercumaLaporPolisi cyber activism can become digital advocacy. The implication of this research is to show the success of cyber activism in advocating a case and influencing public services.

Kata Kunci : Aktivisme siber, analisis jaringan sosial (SNA), aktor, advokasi digital, Twitter.

  1. S1-2023-443134-abstract.pdf  
  2. S1-2023-443134-bibliography.pdf  
  3. S1-2023-443134-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2023-443134-title.pdf