Laporkan Masalah

Pengaruh Proporsi Kepemilikan Publik, Jumlah Penawaran, dan Pandemi COVID-19 terhadap Underpricing Saham: Studi Empiris di Bursa Efek Indonesia Tahun 2020-2022

Fadhlurrohman, I Wayan Nuka Lantara, M.Si., Ph.D.

2023 | Tesis | Magister Manajemen

Penelitian ini mengkaji kinerja jangka pendek perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini dilakukan untuk menguji perbedaan kinerja jangka pendek IPO pada periode yang berbeda dan menguji pengaruh pandemi COVID-19, proporsi kepemilikan publik, serta jumlah penawaran saham saat IPO terhadap underpricing. Penelitian ini didasarkan atas teori prospek dan asimetri informasi sebagai isu sentral. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 139 perusahaan yang melakukan IPO pada periode Januari 2020 hingga Desember 2022 dengan menggunakan metode purposive sampling, yang diuji secara statistik dengan menggunakan perangkat lunak Stata. Penelitian ini berhasil membuktikan perbedaan underpricing pada berbagai periode. Penelitian ini juga berhasil membuktikan pengaruh proporsi kepemilikan publik terhadap underpricing. Di tengah pandemi COVID-19, proporsi kepemilikan publik dipandang sebagai sebuah faktor risiko. Hal ini menyebabkan proporsi kepemilikan publik yang tinggi cenderung menyebabkan peningkatan tingkat underpricing. Selain itu, penelitian ini berhasil membuktikan pengaruh jumlah penawaran saham terhadap underpricing. Perusahaan dengan popularitas dan reputasi yang baik cenderung menawarkan saham dalam jumlah yang besar. Saham-saham perusahaan tersebut cenderung diasosiasikan dengan risiko investasi yang rendah sehingga mendorong tingkat underpricing yang lebih rendah. Penelitian ini juga membuktikan pengaruh tingkat kegentingan pandemi COVID-19 terhadap underpricing. Pandemi COVID-19 membuat investor cenderung menghindari risiko, termasuk menghindari investasi pada saham IPO dengan tingkat underpricing yang tinggi. Hal ini menyebabkan penurunan tingkat underpricing.

This study examines the short-run performance of companies conducting an Initial Public Offering (IPO) on the Indonesia Stock Exchange. This research examines differences in the short-run performance of IPOs in different periods and finds the effect of COVID-19 pandemic, the proportion of public ownership, and the number of shares offered during IPOs on underpricing. This research is based on prospect theory and information asymmetry as the central issues. The number of samples in this study was 139 companies that conducted an IPO from January 2020 to December 2022 using the purposive sampling method and tested statistically using Stata. This research proved the differences between short-term IPO performance in different trading periods and the effect of the proportion of public ownership on underpricing. Amid the COVID-19 pandemic, investors consider the proportion of public ownership as a risk factor. Stock with a high proportion of public ownership tends to have higher underpricing. This study also proved the effect of the number of stock offerings on underpricing. Companies with good popularity and reputation tend to offer large amounts of stock. These companies' stocks tend to be associated with low investment risk, thereby encouraging lower levels of underpricing. In addition, this study proved the effect COVID-19 pandemic on underpricing. The COVID-19 pandemic has made investors avoid risk, including investing in IPO stocks with high levels of underpricing that lead to lower underpricing.

Kata Kunci : IPO,underpricing,pandemi COVID-19,proporsi kepemilikan publik,free float,jumlah penawaran saham.

  1. S2-2023-490152-abstract..pdf  
  2. S2-2023-490152-bibliography.pdf  
  3. S2-2023-490152-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2023-490152-title.pdf