Rekonsiliasi Trauma Anak dalam Umbi dan Kucing-Kucing Kecil, Tsunami di Pantai Talise, After the Fall, dan The Journey

Fara Dewi Tawainella, Achmad Munjid, M.A., Ph.D.

2023 | Tesis | MAGISTER SASTRA

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan bentuk-bentuk rekonsiliasi trauma anak dalam buku bergambar Umbi dan Kucing-Kucing Kecil, Tsunami di Pantai Talise, After the Fall, dan The Journey. Penelitian ini dimulai dengan menganalisis bentuk trauma anak dalam setiap karya agar bisa menemukan bentuk-bentuk rekonsiliasi yang ditunjukkan setiap tokoh anak yang trauma. Dari bentuk-bentuk dan rekonsiliasi trauma yang ditemukan, peneliti kemudian dapat menguraikan sosok anak yang ditampilkan di dalam setiap buku. Penelitian ini menggunakan teori trauma dari Cathy Caruth, Sigmund Freud, Domick LaCapra, teori trauma anak Eric L. Tribunella, dan teori sastra anak Burhan Nurgiyantoro, Riris K. Toha Sarumpaet, dan Kimberley Reynolds. Peneliti mengunakan metode narasi visual dalam menganalisis setiap buku karena buku yang digunakan mengandung gambar dan teks (buku bergambar/pictrure book). Hasil penelitian menunjukkan bahwa trauma anak dapat terjadi karena kejadian personal seperti kematian dan kecelakaan dan kejadian yang bersifat kolektif seperti bencana alam dan perang. Masing-masing kejadian traumatik menimbulkan bentuk trauma yang berbeda-beda tetapi ketakutan selalu merupakan salah satunya dalam setiap tokoh masing-masing buku. Rekonsiliasi yang dilakukan anak secara keseluruhan adalah working through atau mampu melakukan upaya dan proses penyembuhan. Dalam kasus tertentu, anak bahkan bisa working through meskipun pada saat yang sama menunjukkan gejala melankolis. Working through yang dilakukan adalah dalam bentuk testimoni, menggambar, berbagi cerita, melawan trauma, dan act of leaving. Dalam semua tahapan rekonsiliasi, terdapat peran orang dewasa atau orang tua yang sangat memengaruhi proses rekonsiliasi. Anak-anak terlihat membutuhkan peran orang dewasa dalam merespons kejadian traumatik. Sehingga, respons orang dewasa sangat memengaruhi respons anak. Dalam proses rekonsiliasi, anak-anak juga secara tidak langsung akan memasuki proses melancholy maturation yang akan dapat menjadi bekal di masa depan. Bentuk rekonsiliasi yang terjadi dalam setiap buku juga menghasilkan gambaran sosok-sosok anak yang dihadirkan, yakni; anak yang innocent (belum siap menerima kenyataan), sudah siap menerima kenyataan dan mendapatkan ruang; sudah siap melalui hal berat dalam hidup. Dari hasil analisis bentuk dan rekonsiliasi trauma serta sosok anak dalam masing-masing buku, peneliti menemukan bahwa terdapat asumsi tentang individu yang tampak, yakni: individu yang belum terbentuk dan dianggap belum mampu berhadapan dengan kenyataan; dan individu yang telah terbentuk menjadi individu, tetapi berwujud anak sehingga dapat dihadapkan pada kenyataan yang sesungguhnya.

This study aims to find forms of reconciliation of children's trauma in the picture books Umbi dan Kucing-Kucing Kecil, Tsunami di Pantai Talise, After the Fall, and The Journey. This research begins by analyzing the forms of child trauma in each work in order to find the forms of reconciliation shown by each traumatized child character. From the forms and reconciliation of trauma found, the researcher can then describe the figure of the child displayed in each book. This research uses trauma theories from Cathy Caruth, Sigmund Freud, Domick LaCapra, Eric L. Tribunella's child trauma theory, and children's literature theories from Burhan Nurgiyantoro, Riris K. Toha Sarumpaet, and Kimberley Reynolds. The researcher used the visual narrative method in analyzing each book because the books used contained pictures and text (picture books). The results showed that child trauma can occur due to personal events such as death and accidents and collective events such as natural disasters and war. Each traumatic event causes different forms of trauma but fear is always one of them in each character of each book. Overall, children's reconciliation is working through or being able to make efforts and healing processes. In certain cases, children can even working through despite showing symptoms of melancholy at the same time. Working through is done in the form of testimony, drawing, sharing stories, resisting trauma, and act of leaving. In all stages of reconciliation, there is an adult or parental role that greatly influences the reconciliation process. Children seem to need the role of adults in responding to traumatic events. Thus, the adult's response greatly influences the child's response. In the process of reconciliation, children will also indirectly enter the process of melancholy maturation which will be able to become provisions in the future. The form of reconciliation that occurs in each book also produces a picture of the figures of children presented, namely; innocent children (not ready to accept reality), ready to accept reality and get space; ready to go through tough things in life. From the analysis of the form and reconciliation of trauma and the figure of the child in each book, the researcher found that there are assumptions about the individuals that appear, namely: individuals who have not been formed and are considered unable to deal with reality; and individuals who have been formed into individuals, but in the form of children so that they can be faced with the real reality.

Kata Kunci : trauma anak, picture book, rekonsiliasi, melancholy, act of leaving, working through