Laporkan Masalah

Akal-Akalan Warga: Mutual Aid sebagai Taktik Menyiasati Permasalahan Ekonomi akibat Pandemi COVID-19 (Studi Kasus: Bagirata.id)

RIZKY RAMADHIKA SUNARSO, Wigke Capri Arti Sukmana Putri, S.IP, M.A.

2023 | Skripsi | S1 POLITIK DAN PEMERINTAHAN

Tulisan ini membahas bagaimana bagirata sebagai sebuah proyek mutual aid menjadi cara untuk banyak pekerja memenuhi kebutuhan hidupnya selama pandemi COVID-19 berlangsung. Proyek ini lahir, sebab ketiadaan jaring pengaman sosial yang memadai dari pemerintah. Akibatnya, banyak orang yang kian rentan, sebab dihadapkan pada kondisi mempertaruhkan kehidupan atau penghidupannya. Kondisi ini kemudian dieskalasi menjadi solidaritas yang lebih luas oleh bagirata. Dari sini, jaring pengaman sosial kolektif dimulai melalui subsidi silang. Metode kualitatif dipilih untuk menganalisis studi kasus bagirata ini. Data-data skunder yang dihimpun kemudian dikerangkai dengan konsep anarkisme, mutual aid, dan solidaritas sosial. Konsep anarkisme digunakan untuk memeriksa corak ideologis dari proyek subsidi silang bagirata. Kemudian, mutual aid digunakan untuk memahami cara kerja bagirata sekaligus membedakannya dengan proyek charity yang jamak kita kenal. Terakhir, konsep solidaritas sosial digunakan untuk memahami mengapa banyak orang mau terlibat dalam bagirata, juga sebentuk relasi yang terjalin dari subsidi silang ini. Berdasarkan temuan dalam penelitian ini, dapat disimpulkan: 1.) anarkisme memengaruhi bagirata dalam derajat tertentu. Ia hadir dalam visi, betuk keorganisasian, mekanisme kerja, komitmen transparansi, dan usaha konsensus. 2.) bagirata mampu mengakumulasi keresahan banyak orang yang terdampak COVID-19 dan mengkonversikannya menjadi solidaritas sosial. Solidaritas sosial ini kemudian dieskalasi ruang lingkupnya dan diejawantahkan ke dalam sebuah proyek mutual aid. 3.) Proyek mutual aid ini mampu menjadi solusi temporer dalam penyediaan jaring pengaman sosial kolektif di kala krisis. Meskipun temporer, yang dilakukan oleh bagirata adalah usaha sebuah komunitas untuk mampu menghadapi krisis, bahkan di saat mendatang. 4.) Praktik subsidi silang ini kemudian tidak terbatas pada kegiatan donasi sejumlah uang. Ia mampu memobilisasi masyarakat untuk dirinya sendiri. Di titik inilah mutual aid melampaui charity.

This paper examines how bagirata as a mutual aid project helps workers to meet their life needs during the COVID-19 pandemic. Bagirata was born due to the absence of an adequate social safety net from the government. As a result, many people are increasingly vulnerable, because they are faced with the condition of risking their life or livelihood. This condition then was escalated into broader solidarity by bagirata. Here, the collective social safety net project starts via cross-subsidization. To analyze this case study, I use the qualitative research method. The collected secondary data is framed by the concepts of anarchism, mutual aid, and social solidarity. The concept of anarchism is used to examine the ideological complexion of bagirata’s cross-subsidization project. Mutual aid is used to enhance a better understanding of bagirata’s work scheme and its differences from common charity projects. Last, the concept of social solidarity is used to understand why people want to involve in bagirata; as well as the form of relationship that is established by the cross-subsidization works. Based on the results of this research, it can be concluded that: 1.) anarchism influences bagirata to a certain degree. It is present in its vision, organizational form, working mechanism, commitment to transparency, and consensus. 2.) bagirata can accumulate COVID-19 economic impact as a common issue and convert it to social solidarity. It enlarges the scope of this solidarity and translates it into mutual aid project. 3.) Mutual aid is a decent temporary solution in providing a collective social safety net in times of crisis. Besides its temporariness, the work of bagirata is a community’s endeavor to exercise its future crisis-facing capability. Hence, this mutual aid project is more than a donation of s sum of money. It mobilizes people for the people. At this point, mutual aid goes beyond charity.

Kata Kunci : Anarchism, Mutual Aid, Social Solidarity, COVID-19 Pandemic

  1. S1-2023-413233-abstract.pdf  
  2. S1-2023-413233-bibliography.pdf  
  3. S1-2023-413233-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2023-413233-title.pdf