Fenomena Glow Up Culture di Media Sosial Platform TikTok dalam Pembentukan Wacana Kecantikan
MONIKA BTARI P, Desintha Dwi Asriani, S.Sos., M.A., Ph.D
2023 | Skripsi | S1 SOSIOLOGIFenomena Glow Up Culture terlahir dari tren Glow Up Challenge yang berjalan selama bertahun-tahun di sosial media, terkhususnya di TikTok dengan penyajian konten berbentuk video dan telah menjadi salah satu media sosial terbesar sejak tahun 2019 (Wang, 2021). Tren Glow Up Challenge menunjukan perubahan seseorang yang terlihat dan tampak pada fisik mereka, di mana hadirnya perubahan pada tubuh dari yang buruk menjadi lebih baik (Voyiya, 2020). Tren ini akhirnya menciptakan kekhawatiran bagi berbagai kalangan karena dinilai sebagai bentuk dan terlanggengnya standar kecantikan pada perempuan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menelaah tren Glow Up Challenge dengan menunjukan wacana kecantikan apa saja yang muncul dan bagaimana makna dari wacana-wacana kecantikan tersebut. Penelitian ini merupakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan analisis konten. Data-data dalam penelitian ini melalui proses coding, abstraksi dan klasifikasi, pengolahan, dan analisis untuk menarik kesimpulan penelitian. Penelitian ini menelaah terkait tiga wacana kecantikan pada tren Glow Up Challenge, melihat makna wacana kecantikan dengan teori Sosiologi Tubuh, Konstruksi Kecantikan dan Representasi Diri. Hasil dalam penelitian ini menunjukan bahwa tren Glow Up Challenge menciptakan wacana kecantikan yang tergeneralisasi dan terstandarisasi, seperti perubahan tubuh yang lebih langsing, memiliki kulit lebih cerah, dan cara pakaian lebih modis. Kedua, Glow Up telah menciptakan konstruksi bagaimana adanya klasifikasi tubuh yang menjadi penanda bahwa seseorang tersebut telah Glow Up. Ketiga, adanya perpektif-perspektif terhadap perubahan cara berpakaian dalam konteks Glow Up. Keempat, munculnya bentuk resistensi terhadap standar kecantikan yang mendasari tren Glow Up dan masih dipandang pro dan kontra serta adanya tren bernama Glow Down sebagai bentuk lain dari resistensi Glow Up.
The phenomenon of Glow Up Culture was born from the Glow Up Challenge trend which has been running for years on social media, specifically on TikTok with the video content presentation and has become one of the biggest social media since 2019 (Wang, 2019). The Glow Up Challenge trend shows a person’s visibility and appear changes in their physical body, where there is a change in their body from bad to better (Voyiya, 2020). This trend has finally created concerns for various groups because it is seen as a form and the continuation of woman beauty standard. Therefore, this research aims to analyze the Glow Up Challenge trend by showing what beauty discourses those emerge and what the meaning of these beauty discourses are. This research is a qualitative research method with content analysis approach. The data in this research went through a coding process, abstraction and classification, processing, and analysis to draw the research conclusions. This research analyzes three beauty discourses in the Glow Up Challenge trend, observe the meaning of beauty discourses with the Body Sociology Theory, Beauty Construction, and Self-Representation. The results in this research shows that Glow Up Challenge trend creates generalized and standardized beauty discourse, such as body changing to slimmer body, having brighther skin, and more fashionable clothing style. Second, Glow Up has created a construction of how body classification appear which become marks that a person has Glow Up. Third, there are perspectives on how fashion style changing in Glow Up context. Fourth, the emergence of a resistance form to beauty standard that underlies the Glow Up Trend and still be seen as pro and con also there is a trend called Glow Down as another of Glow Up resistance form.
Kata Kunci : tren Glow Up Challenge, Glow Up Culture, media sosial TikTok, sosiologi tubuh, standar kecantikan, wacana kecantikan, representasi diri.