Laporkan Masalah

Perspektif Buruh terhadap Pemenuhan Hak dan Kewajiban pada Perusahaan Textile

ERRIN DHIYAGESITTA, Dr. M. Falikul Isbah, G.D.Soc., M.A.

2023 | Skripsi | S1 SOSIOLOGI

Dewasa ini, pembangunan ekonomi yang terjadi di Indonesia sangat erat kaitannya dengan proses industrialisasi. Masifnya industrialisasi ditandai dengan banyaknya perusahaan atau kawasan industri di suatu wilayah yang tentu membawa perubahan dalam beberapa aspek. Seperti halnya perusahaan textile-garmen bernama PT. Sri Isman Rejeki Tbk (PT. Sritex) yang keberadaannya seperti koin dengan dua sisi yang berbeda. Di satu sisi, mampu memberikan keuntungan dengan menyerap banyak tenaga kerja. Namun disisi lain, diindikasikan masih ada tindakan dari perusahaan yang kurang memperhatikan atau bahkan menihilkan aspek kemanusiaan yang melekat pada pekerja/buruh berkaitan dengan pemenuhan hak dan kewajiban perusahaan terhadap buruh. Dalam penelitian ini menggunakan teori Pertukaran Sosial (Peter Blau) yang mana teori ini berkaitan dengan pertukaran yang salah satunya dipengaruhi oleh kekuasaan dalam sebuah struktur berkaitan dengan cost (apa yang dikorbankan) dan reward (imbalan yang diperoleh) dari hubungan antar individu. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan analisis deskriptif kualitatif untuk mendeskripsikan perspektif buruh terhadap pemenuhan hak dan kewajiban pada perusahaan PT. Sritex. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Enam buruh dari setiap departemen di PT. Sritex selaku informan menjadi fokus penelitian dalam pencarian data di lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa buruh mempunyai perspektif terhadap pemenuhan hak dan kewajiban perusahaan yang dilatar belakangi oleh beberapa faktor, baik internal maupun eksternal. Jika ditarik faktor-faktor tersebut berakar pada ketidakseimbangan kekuasaan antara perusahaan dan buruh dalam struktur perusahaan. Implementasi pemenuhan hak buruh di PT. Sritex belum berjalan dengan baik. Dilihat berdasarkan regulasi serta praktik, masih ditemukan permasalahan berkaitan dengan adanya hak buruh yang belum terpenuhi secara maksimal. Hak yang kurang terpenuhi bahkan tidak dianggap sebagai masalah bagi buruh dengan tetap memilih untuk bekerja. Kebutuhan ekonomi menjadi salah satu faktor yang membuat buruh selalu menggantungkan hidupnya kepada perusahaan. Selebihnya, gender, struktur dan lingkungan perusahaan juga menjadi faktor yang menjerat buruh selalu bersikap tunduk serta tidak mempunyai kuasa atau kekuatan untuk menuntut hak-haknya.

Nowadays, the economic development that is taking place in Indonesia is closely related to the industrialization process. Massive industrialization is marked by the large number of companies or industrial estates in an area which of course bring changes in several aspects. Like the textile-garment company named PT. Sri Isman Rejeki Tbk (PT. Sritex) whose existence is like a coin with different two sides. On the one hand, it is able to provide benefits by absorbing a large number of workers and growing the regional economy. But on the other hand, there are indications that there are still actions by companies that pay little attention to or even eliminate the human aspects inherent in workers/laborers with regard to fulfilling the company's rights and obligations towards workers. In this study using the theory of Social Exchange (Peter Blau) in which this theory is related to exchange, one of which is influenced by power in a structure related to costs (what is sacrificed) and rewards (rewards obtained) from relationships between individuals. The research method used in this research is qualitative with a qualitative descriptive analysis approach to describe the workers' perspective on the fulfillment of rights and obligations in PT. Sritex. Data collection techniques through observation, interviews and documentation. Six workers from each department at PT. Sritex as an informant became the focus of research in searching data in the field. The results show that workers have a perspective on fulfilling the company's rights and obligations due to several factors, both internal and external. If drawn, these factors are rooted in the imbalance of power between companies and workers in the company structure. Implementation of fulfilling labor rights at PT. Sritex has not run well. Judging from regulations and practices, there are still problems related to labor rights that have not been fully fulfilled. Unfulfilled rights are not even considered a problem for workers who still choose to work. Economic needs are one of the factors that make workers always depend on the company for their livelihood. Moreover, gender, company structure and environment are also factors that entrap workers to always be submissive and do not have the power or strength to claim their rights.

Kata Kunci : Pekerja/buruh, Hubungan Industrial, Pemenuhan Hak Buruh, Perusahaan Textile / Workers, Industrial Relations, Fulfillment of Labor Rights, Textile Companies

  1. S1-2023-414951-abstract.pdf  
  2. S1-2023-414951-bibliography.pdf  
  3. S1-2023-414951-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2023-414951-title.pdf