Evaluasi Implementasi Program Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni (RS-RTLH) di Kecamatan Medan Belawan
DHEAVANI M PURBA, Ir. Deva Fosterharoldas Swasto, S.T., M.Sc., Ph.D., IPM
2023 | Skripsi | S1 PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTADewasa ini, wilayah perkotaan cenderung mengalami permasalahan urban seperti kepadatan penduduk, permukiman kumuh, kesenjangan sosial ekonomi, dan berbagai hal lain yang disebabkan oleh semakin padatnya suatu wilayah perkotaan. Kota Medan sebagai kota besar kerap kali menjadi tujuan masyarakat di Pulau Sumatera terkhusus Provinsi Sumatera Utara sebagai tempat tinggal dengan tujuan meningkatkan taraf hidup. Oleh karena itu, jumlah penduduk Kota Medan terus mengalami peningkatan setiap tahunnya yang berpengaruh terhadap bertambahnya permukiman kumuh. Suatu area dengan permukiman kumuh terbanyak di Kota Medan adalah Kecamatan Medan Belawan yang ialah bagian kawasan pinggiran Kota Medan. Adanya Program Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni (RS-RTLH) di Kota Medan menjadi salah satu solusi dari permasalahan permukiman kumuh di Kota Medan. Namun dalam implementasinya, program ini juga mengalami banyak tantangan dan hambatan sehingga Kecamatan Medan Belawan hingga saat ini tetap memiliki jumlah permukiman kumuh yang tinggi. Oleh karena hal tersebut, penelitian bertujuan untuk mengeksplorasi implementasi program Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni (RS-RTLH) di Kecamatan Medan Belawan serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Dilakukan analisis deduktif kualitatif dan kuantitatif untuk mengevaluasi implementasi program Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni (RS-RTLH) RTLH serta mengidentifikasi faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi implementasi tersebut dengan metode survey primer, kuesioner dan wawancara serta survei sekunder dalam proses pengumpulan data. Berdasarkan analisis tersebut, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penyelenggaraan program RS-RTLH dalam Kecamatan Medan Belawan masih belum maksimal yang mana diperlukan adanya perbaikan skala besar (mayor) terkhusus pada teknis pelaksanaan pembangunan atau rehabilitasi rumah serta diperlukan juga adanya perbaikan skala kecil (minor) pada pasca pelaksanaan terkait optimalisasi perbaikan indikator-indikator kinerja untuk mencapai keberhasilan tujuan program. Selanjutnya juga terdapat faktor-faktor yang paling mempengaruhi implementasi program yaitu karakteristik organisasi, karakteristik pekerja dan komunikasi serta faktor-faktor yang kurang berpengaruh seperti karakteristik lingkungan serta kebijakan dan praktik manajemen.
Nowadays, urban areas tend to experience urban problems such as population density, slums, socioeconomic inequality, and various other things caused by the increasing density of an urban area. Medan city as a big city is often the destination of Sumatran people especially North Sumatra as a place to live with the aim of improving the living standards. Therefore, the number of population of Medan City continues to increase every year which affects the increase in slums. One of the areas with the most slums in Medan City is Medan Belawan District which is one of the urban fringe of Medan City. The existence of the Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni (RS-RTLH) Program is one of the solutions to the problem of slums in Medan City. However, in its implementation, this program has also experienced many challenges and obstacles so nowadays Medan Belawan District still has a high number of slums. Therefore, the study aims to explore the implementation of Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni (RS-RTLH) program in Medan Belawan and the factors that influence it. A qualitative and quantitative deductive analysis was carried out to evaluate the implementation of the Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni (RS-RTLH) also to identify the factors that influence the program using primary survey, interview and questionnaires also secondary survey methods in the collection of data process. Through this analysis, the result of the study indicate that the implementation of the Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni (RS-RTLH) Program in Medan Belawan district is still not reaching an optimal condition where large-scale improvements are needed, especially in technical implementation of the construction or rehabilitation of houses and small-scale improvement are also needed in post implementation related to optimizing the improvement of performance indicators to achieve the success of program objectives. Furthermore, there are also factors that most influence the program implementation, namely organizational characteristics, worker characteristics and communication as well as less influential factors such as environmental characteristics and management policies and practices.
Kata Kunci : Evaluasi, Kecamatan Medan Belawan, Permukiman Kumuh, Program Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni (RS-RTLH), Taraf Hidup