Laporkan Masalah

AKULTURASI BUDAYA SEBAGAI ORIENTASI RETROFITTING KAWASAN PASAR MUNTILAN

AISYAH SINTA SUHARTA, Dr. Eng. Ir. Muhammad Sani Roychansyah, S.T., M.Eng.

2023 | Skripsi | S1 PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

Kota Muntilan merupakan kota kecil yang berfungsi sebagai pusat kegiatan lokal (PKL) berbasis perdagangan. Perkembangan Kota Muntilan tidak lepas dari akulturasi budaya-nya. Hal tersebut karena adanya karakter corak budaya keagamaan yang melekat meliputi empat pusat kegiatan keagamaan yang terdiri dari pusat keagamaan islam, katolik, konghucu dan buddha. Pusat kegiatan Kota Muntilan berada di Kawasan Pasar Muntilan, namun perkembangan kota yang tidak disetai perencanaan yang baik menjadikan kawasan tidak tertata dan tidak padu dan menimbulkan permasalahan seperti intenistas kepadatan bangunan yang tinggi dan kualitas lingkungan yang rendah. Adanya peningkatan mobilitas dan peningkatan aktivitas kawasan yang tidak selaras dengan kemampuan sarana prasarana dan juga aksesibilitas-nya yang rendah. Oleh karena itu, diperlukan retrofitting kawasan yang berbasis revitalisasi yang mengacu pada sustainable development. Dengan menggunakan metode deduktif-kualitatif, melalui survei primer dan sekunder perencanaan ini menjelaskan secara deskriptif untuk kemudian dianalisis berdasarkan dari acuan elemen rancang kota yang dilanjutkan dengan pemilihan alternatif rencana menggunakan metode scamper dan metode skoring untuk menentukan hasil alternatif rencana terbaik. Perencanaan ini diharapkan dapat mendukung harmonisasi, keberlanjutan dan integrasi Kawasan Pasar Muntilan sebagai pusat kegiatan lokal dan ruang representasi akulturasi budaya dari Kota Muntilan.

Muntilan City is a small town that functions as a trade-based local activity center (PKL). The development of Muntilan City must be balanced with its cultural acculturation. This is due to the character of its inherent religious culture covering four centers of religious activity consisting of Islamic, Catholic, Confucian, and Buddhist religious centers. The activity center of Muntilan City is in the Muntilan Market Area. However, the city's development, which is not accompanied by good planning, makes the area unorganized and uncoordinated and causes problems such as the intensity of high building density and low environmental quality. There is an increase in mobility and regional activities that are not in line with the capabilities of infrastructure facilities and low accessibility. Therefore, it is necessary to retrofit areas based on revitalization, which refers to sustainable development. By using a deductive-qualitative method, through primary and secondary surveys, this planning is explained descriptively to be then analyzed based on the city planning element references, followed by the selection of alternative plans using the scamper method and scoring methods to determine the best plan alternative results. This planning is expected to support harmonization, sustainability, and integration of the Muntilan Market Area as a center for local activities and a space for cultural acculturation representation of the City of Muntilan.

Kata Kunci : muntilan market area, cultural acculturation, local activity center, retrofitting, urban design elements.

  1. S1-2023-443525-abstract.pdf  
  2. S1-2023-443525-bibliography.pdf  
  3. S1-2023-443525-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2023-443525-title.pdf