Analisis Potensi Diversifikasi PT Intrafood Singabera Indonesia dalam Industri Manufaktur Kemasan dan Plastik
CATERINA AKILA A, Prof. Amin Wibowo, Ph.D.
2023 | Tesis | Magister ManajemenPT. Intrafood Singabera Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur makanan dan minuman, yang berdiri sejak 1984 oleh Bapak Na Sing Hie. Saat ini PT. Intrafood Singabera Indonesia dipimpin oleh generasi kedua yaitu Bapak Michael Na. Industri manufaktur makanan dan minuman, terutama yang dijalankan oleh PT. Intrafood Singabera Indonesia saat ini berada dalam situasi yang kompetitif dikarenakan produk yang dihasilkan bukan merupakan produk primer di masyarakat. Saat ini PT. Intrafood Singbera Indonesia hanya bergantung pada single bisnis yang dimilikinya yaitu penjualan minuman serbuk instant herbal yang menyumbang 70% pemasukannya. Dengan kondisi seperti ini akan sangat riskan bagi aliran kas perusahaan apabila pasar minuman herbal turun, terlebih penjualannya sangat bergantung pada musim. untuk mempertahankan kinerja perusahaan dalam persaingan pasar yang tinggi, PT. Intrafood Singabera Indonesia berencana mengembangkan bisnis baru dengan memasuki ke bisnis manufaktur kemasan dan plastik. PT. Intrafood Singabera Indonesia harus memastikan bahwa rencana divesifikasi yang akan dilakukan ini memberikan penciptaan nilai bagi perusahaan dalam jangka panjang. Untuk menjawab rencana ini, penulis melakukan analisis dengan menggunakan tiga uji diversifikasi dari Porter yaitu uji keatraktifan industri, uji biaya masuk dan uji sinergi yang akan dilakukan oleh PT. Intrafood Singabera Indonesia dalam memasuki bisnis manufaktur kemasan dan plastik. Dari hasil analisis yang telah dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa rencana diversifikasi ini akan memberikan penciptaan nilai bagi perusahaan dalam jangkan panjang. Hal ini didasarkan pada hasil analisis dimana industri manufaktur kemasan dan plastik memiliki nilai pertumbuhan lebih dari 6% setiap tahunnya. Dari aspek tingkat persaingan industri, manufaktur kemasan dan plastik memiliki persaingan sedang � kuat baik di masa sekarang maupun masa mendatang dalam kurun watu 5 tahun. Berdasarkan hasil uji biaya masuk, strategi akusisi menunjukkan opsi yang terbaik dengan biaya Rp 183.755.000.000, waktu balik modal selama 5 tahun 4 bulan. Disamping itu, masuknya PT. Intrafood Singaber Indonesia ke bisnis manufaktur kemasan dan plastik memberikan sinergi yang akan menciptakan potensi efisiensi biaya. Efisiensi terebut berasal dari efisiensi aktivitas risk and compliance management dan procurement dengan menggunakan vendor yang sama dengan bisnis eksisting. Selain itu, dimungkinkan untuk adanya transfer ilmu dan keahilan dalam hal pengelolaan sumber daya manusia dan pencarian serta pengadaan bahan baku yang akan digunakan.
PT. Intrafood Singabera Indonesia, founded in 1984 by Mr. Na Sing Hie, is a business that produces foods and drinks. Mr. Michael Na, a member of the second generation, currently serves as the company's CEO. Because the goods it produces are not essentials for society, the food and beverage production sector, particularly those operated by PT. Intrafood Singabera Indonesia, is currently in a competitive environment. PT. Intrafood Singbera Indonesia currently only generates 70% of its revenue from one industry, the selling of instant herbal powder drinks. Given these circumstances, a fall in the herbal drink industry will be extremely problematic for the company's cash flow, especially given how substantially seasonal sales are influenced. PT. Intrafood Singabera Indonesia intends to create a new business by getting into the packaging and plastic production business in order to maintain the company's performance in a highly competitive market. PT. Intrafood Singabera Indonesia must guarantee that this diversification strategy will add long-term value to the business. The authors used three diversification tests from Porter, including the industrial attractiveness test, the entrance fee test, and the synergy test, to analyze this plan. PT. Intrafood Singabera Indonesia will use these tests to determine whether to enter the packaging and plastic manufacturing industries. The analysis' findings lead to the conclusion that this diversification strategy will help the organization create value over the long term. This is based on research showing that the manufacturing of packaging and plastics has a growth rate of more than 6% annually. Manufacturing of packaging and plastics is currently and within the next five years subject to moderate to intense industrial rivalry. The acquisition plan, which has a cost of IDR 183,755,000,000 and a payback period of 5 years and 4 months, is the best one based on the entry fee test findings. In addition, PT. Intrafood Singaber Indonesia's foray into the packaging and plastic production industries offers synergies that could result in cost savings. This effectiveness results from effective risk and compliance management, as well as procurement activities that use the same vendor as the current company. Also, it is feasible to apply knowledge and expertise transfer in relation to human resource management and the look-up and acquisition of raw materials.
Kata Kunci : uji diversifikasi, manufaktur kemasan dan plastik, Porter's Five Forces