Laporkan Masalah

PERANCANGAN MODEL BISNIS KLINIK ESTETIKA DENGAN PRODUK HERBAL BERBASIS KONSUMEN "SABILA AESTHETIC CLINIC"

SALMAN AL-FARISI, Rocky Adiguna, S.E., M.Sc., Ph.D.

2023 | Tesis | Magister Manajemen

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan yang pesat seiring dengan meningkatnya pelayanan kesehatan. Di saat yang bersamaan, masyarakat Indonesia masih menggunakan pengobatan tradisional. Pengobatan tradisional meliputi penggunaan obat-obatan bahan-bahan berbasis alam (herbal). Minat masyarakat yang tinggi terhadap herbal dipengaruhi oleh keanekaragaman hayati Indonesia yang melimpah. Pemerintah, Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.1076/MENKES/SK/VII/2003 Tentang Penyelenggaraan Pengobatan Tradisional menyatakan dukungannya melalui pengembangan, pembinaan, dan pengawasan pemanfaatan pengobatan tradisional. Sehingga, pelayanan kesehatan tradisional menjadi salah satu dari 17 jenis upaya kesehatan yang ada di Indonesia. Tak hanya untuk dikonsumsi, herbal juga dapat dimanfaatkan untuk perawatan dan kecantikan kulit. Sebuah studi menunjukkan paparan teratur pada produk kebersihan berbasis alkohol dapat mengurangi penghalang pelindung alami kulit. Pada tahun 2022, sejumlah fakta ditemukan mengenai balita yang dinyatakan gagal dinjal dipengaruhi oleh pencemaran tiga bahan berbahaya, yaitu ethylene glycol-EG, diethylene glycol-DEG, dan ethylene glycol butyl ether-EGBE. Tentunya dengan sederet fakta di atas dapat mempengaruhi tingkat konsumsi masyarakat terhadap obat-obatan kimia serta meningkatkan pada saat yang sama konsumsi obat-obatan berbasis herbal dan juga make-up serta skin care berbasis herbal lantaran khawatir terhadap efek samping yang dapat ditimbulkan oleh produk-produk tersebut. Apabila ditinjau dari sisi pasar, industri kecantikan mengalami peningkatan pendapatan sebesar 2,84% dari tahun sebelumnya menjadi 7,095 miliar dollar Amerika. Hal ini dipengaruhi pula oleh peningkatan pendapatan perkapita masyarakat Indonesia, sehingga pemenuhan kebutuhan primer dan sekunder telah bergeser menjadi pemenuhan kebutuhan tersier. Dalam hal ini, make-up dan skin care termasuk ke dalam kebutuhan leisure. Berdasarkan uraian tersebut di atas penelitian ini diangkat. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan melibatkan 6 narasumber penelitian dan melalui wawancara semi terstruktur dan 97 responden survei dengan pendekatan self administered questionnaire. Data yang didapatkan kemudian diolah dan disusun dengan menggunakan teori kanvas model bisnis dan kanvas proposisi nilai disertai dengan analisis kelayakan ekonomi. Hasil yang ditemukan, jumlah modal yang dibutuhkan perusahaan sejumlah Rp1.045.020.000,- dengan payback period selama 2 tahun 1 bulan, internal rate of return di angka 86%, dan net present value sebesar Rp5.488.774.486,22.

Advances in science and technology in the health sector are rapidly in line with the increase in health services. At the same time, Indonesian people still use traditional medicine. Traditional medicine includes the use of natural-based medicines (herbs). High public interest in herbs is influenced by Indonesia's abundant biological wealth. The Government, Decree of the Minister of Health of the Republic of Indonesia No.1076/MENKES/SK/VII/2003 Concerning the Implementation of Traditional Medicines expressed their support through the development, guidance, and supervision of the use of traditional medicines. So traditional health services become one of 17 types of health efforts in Indonesia. Not only for consumption, but herbs can also be used for skin care and beauty. A study shows regular exposure to alcohol-based hygiene products can reduce the skin's natural protective barrier. In 2022, a number of facts were found regarding toddlers whose kidney failure was affected by contamination of three hazardous substances: ethylene glycol-EG, diethylene glycol-DEG, and ethylene glycol butyl ether-EGBE. Of course, the series of facts above can affect the level of public consumption of chemical drugs and increase at the same time the consumption of herbal-based medicines as well as herbal-based make-up and skincare because they are worried about the side effects that can be caused by these products. the. When viewed from the market side, the beauty industry experienced a revenue increase of 2.84% from the previous year to 7,095 billion US dollars. This is also influenced by the increase in the Indonesian people's per capita income, so the fulfillment of primary and secondary needs has shifted to fulfilling tertiary needs. In this case, cosmetology and skincare are included in recreational needs. Based on the description above, this research was appointed. This study used a qualitative research method involving 6 research informants and through semi-structured interviews and 97 survey respondents using a self-administered questionnaire approach. The data obtained is then processed and compiled using the business model canvas theory and value proposition canvas accompanied by an economic feasibility analysis. The results found the amount of capital needed by the company is IDR 1,045,020,000 with a payback period of 2 years and 1 month, the internal rate of return is 86%, and the net present value is IDR 5,488,774,486.22.

Kata Kunci : herbal, pengobatan tradisional, model bisnis, proposisi nilai

  1. S2-2023-471023-abstract.pdf  
  2. S2-2023-471023-bibliography.pdf  
  3. S2-2023-471023-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2023-471023-title.pdf