Daya Dukung Wisata Di Objek Wisata Hutan Pinus Limpakuwus, Kabupaten Banyumas

DIANA INDRA DEWI, Prof. Dr. Sri Rum Giyarsih, M.Si ; Dr. Djaka Marwasta, M.Si

2023 | Tesis | MAGISTER GEOGRAFI

Objek wisata Hutan Pinus Limpakuwus merupakan salah satu objek wisata yang berada di kawasan wisata Baturraden. Objek wisata ini memiliki tingkat kunjungan yang tinggi setiap tahunnya. Pesatnya perkembangan objek wisata yang disertai dengan tingginya jumlah kunjungan wisatawan tersebut, menyebabkan objek wisata mengalami kesulitan untuk menampung kondisi wisatawan yang berlebih melebihi besaran kapasitas daya dukungnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kondisi daya dukung wisata secara umum di objek wisata Hutan Pinus Limpakuwus terkait jumlah optimum wisatawan yang dapat ditampung oleh objek wisata, karakteristik pengunjung, dan tahap perkembangan objek wisata serta memberikan arahan/strategi dalam pengembangan objek wisata Hutan Pinus Limpakuwus. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang didukung dengan data-data kualitatif. Metode Cifuentes digunakan untuk mengidentifikasi kondisi daya dukung wisata sedangkan skala likert dan garis kontinum digunakan untuk menganalisis daya dukung psikologi. Analisis SWOT digunakan untuk menentukan strategi pengembangan wisata di objek wisata Hutan Pinus Limpakuwus. Hasil penelitian menunjukkan dalam konteks daya dukung wisata secara umum, kondisi daya dukung wisata di objek wisata Hutan Pinus Limpakuwus tergolong kedalam klasifikasi daya dukung telah terlampaui sehingga berdasarkan klasifikasi daya dukung wisata objek wisata Hutan Pinus Limpakuwus direkomendasikan untuk dapat dikelola dan ditata. Selanjutnya, perkembangan objek wisata Hutan Pinus Limpakuwus berdasarkan tourism lifecycle berada pada tahap konsolidasi, dimana pada tahap ini perkembangan objek wisata Hutan Pinus Limpakuwus semakin pesat yang diikuti dengan meningkatnya kujungan wisatawan dari awal dibukanya objek wisata hingga saat ini dan sedang berada pada puncak. Hal tersebut menyebabkan objek wisata mengalami kepadatan yang berlebih sehingga pengelola diharapkan dapat melakukan adanya manajemen pengelolaan objek wisata meliputi pembatasan kunjungan agar kondisi lingkungan dan kenyamanan wisatawan tetap terjaga,pengoptimalan pemanfaatan area wisata, penyediaan sarana transportasi guna mempermudah aksesibilitas, serta penambahan sarana dan prasaran pendukung kelengkapan area wisata lainnya. Kata kunci: Daya Dukung wisata, Jumlah wisatawan, strategi pengembangan

Limpakuwus Pine Forest tourist attraction is one of the attractions in the Baturraden tourist area. This tourist attraction draws an impressive attendance rate each year, as shown by the number of tourist visits. With the sudden development of tourist attractions, in addition to the elevated number of tourist visits, tourist attractions are experiencing difficulties accommodating the condition of too many tourists surpassing their carrying capacity. The aim of this research is to identify the general carrying capacity of tourism in the Limpakuwus Pine Forest tourist attraction in terms of the optimum number of tourists that can be accommodated by the tourist attraction, the characteristics of its visitors, and the stage of tourist attraction, as well as to provide direction and strategy in the development of the Limpakuwus Pine Forest tourist attraction. This study employs quantitative research methods supported by qualitative data. The Cifuentes method is used to identify the conditions of tourism carrying capacity, whereas the Likert scale and continum lines are used to analyze psychological carrying capacity. SWOT analysis is used to determine tourism development strategies. The findings revealed that, in the context of the Limpakuwus Pine Forest tourist attraction area's overall the condition of the carrying capacity of tourism in the Limpakuwus Pine Forest tourist attraction has significantly increased, so it is recommended to be managed and arranged based on the estimation of the carrying capacity of the Limpakuwus Pine Forest tourist attraction. Even so, based on the tourism lifecycle, the development of Limpakuwus Pine Forest tourism objects is at the consolidation stage, where the development of Limpakuwus Pine Forest attractions is increasingly rapid, which is followed by an increase in tourist attractions from the beginning of the opening of tourist attractions to the present and is at its peak. As a consequence of the excessive density of tourist attractions, managers are expected to carry out tourism object management, including restrictions on visits to maintain environmental conditions and tourist comfort, optimization of the use of tourist areas, provision of transportation facilities to support accessibility, and the addition of facilities and infrastructure supporting the completeness of other tourist areas. Keywords: tourism carrying capacity, the number of tourists, development strategy

Kata Kunci : Daya dukung wisata, Jumlah wisatawan, strategi pengembangan