Laporkan Masalah

Strategi Bersaing Pembiayaan Segmen Korporasi PT. Bank Syariah Indonesia Tbk Dalam Industri Perbankan Indonesia

ROBBY PERDANA, Suyanto, S.E., M.B.A., Ph.D

2023 | Tesis | MAGISTER MANAJEMEN (KAMPUS JAKARTA)

Pemerintah Indonesia memutuskan untuk melakukan merger 3 bank syariah milik BUMN, yaitu Bank Syariah Mandiri (BSM), BRI Syariah (BRIS) dan BNI Syariah (BNIS) yang diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia Bapak Joko Widodo pada tanggal 01 Februari 2021 dengan nama Bank Syariah Indonesia atau disingkat Bank BSI. Adanya merger 3 bank tersebut menjadi BSI, maka akan menempati posisi ke 7 dari 10 bank terbesar di Indonesia. Salah satu penyaluran pembiayaan oleh BSI adalah pembiayaan korporasi, dimana saat ini BSI tidak lagi bersaing dengan sesama bank syariah namun juga dengan bank konvensional. Kondisi tersebut dikarenakan BSI sudah memiliki modal yang besar. Maka dari itu diperlukan strategi untuk bersaing dalam Industri Perbankan Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yang bertujuan mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan Bank BSI serta memberikan strategi untuk bersaing dalam Industri Perbankan Indonesia. Penelitian melakukan analisis lingkungan eksternal menggunakan analisis PESTEL dan Five Forces Model. Sedangkan Untuk menganalisis lingkungan internal menggunakan analisis Value Chain yang dikombinasikan dengan VRIO. Berdasarkan hasil analisis lingkungan eksternal diketahui 3 peluang dan 4 tantangan, sedangkan dari hasil analisis lingkungan internal diketahui 3 kekuatan dan 1 kelemahan dalam pembiayaan segmen korporasi BSI. Selanjutya dapat dirumuskan strategi yang dapat dilakukan oleh BSI dalam pembiayaan segmen korporasi untuk bersaing dalam industri perbankan Indonesia, yaitu memaksimalkan diferensiasi produk syariah (giro wadiah dan akad ijarah), pengembangan teknologi informasi, pengembangan bisnis value chain, penguatan instansi serta turut serta dalam program pemerintah dan regulator.

The Indonesian government decided to merge 3 state-owned sharia banks, namely Bank Syariah Mandiri (BSM), BRI Syariah (BRIS) and BNI Syariah (BNIS) which was inaugurated by the President of the Republic of Indonesia Mr. Joko Widodo on 01 February 2021 under the name Bank Syariah Indonesia or Bank BSI for short. With the merger of the 3 banks to become BSI, it will occupy the 7th position of the 10 largest banks in Indonesia. One of the distributions of financing by BSI is corporate financing, where currently BSI is no longer competing with other Islamic banks but also with conventional banks. This condition is because BSI already has a large capital. Therefore a strategy is needed to compete in the Indonesian Banking Industry. This study uses a descriptive method that aims to identify the strengths, weaknesses, opportunities and challenges of Bank BSI and provide strategies to compete in the Indonesian Banking Industry. The study conducted an analysis of the external environment using PESTEL analysis and the Five Forces Model. Whereas to analyze the internal environment using Value Chain analysis combined with VRIO. Based on the results of the analysis of the external environment, 3 opportunities and 4 challenges were identified, while the results of the internal environmental analysis identified 3 strengths and 1 weakness in financing the BSI corporate segment. Furthermore, a strategy can be formulated that can be carried out by BSI in financing the corporate segment to compete in the Indonesian banking industry, namely maximizing the differentiation of sharia products (wadiah demand deposits and ijarah contracts), developing information technology, developing value chain businesses, strengthening institutions and participating in government programs and regulators.

Kata Kunci : Islamic Bank, Corporate Segment, PESTEL, Five Forces Model, Value Chain, VRIO, Competitive Strategy

  1. S2-2022-452799-abstract.pdf  
  2. S2-2022-452799-bibliography.pdf  
  3. S2-2022-452799-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2022-452799-title.pdf