Hipertensi Sebagai Faktor Risiko Sarkopenia Pada Usia Lanjut

YUDHI HAJIANTO N, Dr.dr. I Dewa Putu Pramantara S. SpPD., KGer . Dr.dr Probosuseno SpPD, KGer, SE, MM

2022 | Tesis-Subspesialis | SUBSPESIALIS ILMU PENYAKIT DALAM

Latar Belakang. Sarkopenia adalah kondisi penurunan massa otot dan kekuatan otot dan atau penurunan performa fisik. Sarkopenia sering ditemukan bersama dengan hipertensi pada usia lanjut. Pengaruh hipertensi terhadap sarkopenia pada usia lanjut masih kontroversial, disebabkan adanya perbedaan dalam menilai massa otot dan perbedaan kriteria dalam menentukan diagnosis sarkopenia menyebabkan hasil penelitian menjadi bervariasi. Sehingga diperlukan penelitian lebih lanjut. Tujuan Penelitian. Mengetahui apakah hipertensi sebagai faktor risiko sarkopenia pada usia lanjut. Metode Penelitian. Jenis penelitian kuantitatif melalui rancangan penelitian analitik dengan pendekatan case control ini dilakukan pada 58 usia lanjut, dimana 29 kelompok kasus (sarkopenia) dan 29 subjek kelompok kontrol (non sarkopenia)di klinik geriatri Departemen Ilmu Penyakit Dalam RSUD dr Moewardi Surakarta tahun 2022. Analisa data dilakukan menggunakan SPSS 22 for windows. Analisis secara deskriptif terhadap data penelitian disajikan dalam distribusi frekuensi, standar deviasi atau median. Untuk pengujian statistik analisis hubungan antara dua variabel dilakukan dengan uji Chi-square/Fisher Exact test dilanjukan dengan mencari faktor risiko dengan Odd Ratio (OR) dengan batas kemaknaan (alpha) sebesar5%. HASIL. Pasien dengan riwayat hipertensi yaitu ada 45 pasien. Pada pasien sarkopenia ada 28 pasien (96,6%) dan pada pasien non sarkopenia ada 17 pasien (58,6%). Nilai OR didapatkan sebesar 19,76 (95% IK=2,36-165,84) dan hasil uji statistik mendapatkan nilai p=0,001 (p<0,05) yang berarti bahwa hipertensi berisiko 19,76 kali terhadap kejadian sarkopenia dan signifikan secara statistik. KESIMPULAN. Hipertensi sebagai salah satu faktor risiko terjadinya sarkopeniapada usia lanjut.

Background. Sarcopenia is a condition of decreased muscle mass and muscle strength and/or decreased physical performance. Sarcopenia is often found together with hypertension in the elderly. The effect of hypertension on sarcopenia in the elderly is still controversial, due to differences in assessing muscle mass and differences in the criteria for determining the diagnosis of sarcopenia causing the results to vary. So further research is needed. The aim. Knowing whether hypertension is a risk factor for sarcopenia in the elderly Methods. This type of quantitative research through an analytic research design with a case control approach was carried out in 58 elderly people, of which 29 were case groups (sarcopenia) and 29 control group subjects (non sarcopenia) at the geriatric clinic Department of Internal Medicine RSUD dr Moewardi Surakarta in 2022. Data analysis done using SPSS 22 for windows. Descriptive analysis of research data is presented in the frequency distribution, standard deviation or median. For statistical testing, the analysis of the relationship between the two variables was carried out using the Chi-square test/Fisher Exact test, followed by looking for risk factors with an Odd Ratio (OR) with a significance limit (alpha) of 5%. Result. Patients with a historyof hypertension, there were 45 patients. In sarcopenic patients there were 28 patients (96,6%) and in non-sarcopenic patients there were 17 patients (58,6%). The OR value was 19,76 (95% CI = 2,36-165,84) and the statistical test results obtained a value of p = 0,001 (p <0,05) which means that hypertension has a risk of 19,76 times the incidence ofsarcopenia and is statistically significant. Conclusion. Hypertension as a risk factor for sarcopenia in elderly.

Kata Kunci : Hipertensi, sarkopenia, usia lanjut