Laporkan Masalah

Blurring Boundaries on Pilgrimage and Religious Tourism in The Mary Sites in Central Java

SHAKEEL AHMAD, Dr. Mohamad Yusuf, M.A; Dr. Samsul Maarif, M.A

2023 | Tesis | MAGISTER AGAMA DAN LINTAS BUDAYA

Menjadi religius adalah menjadi terhibur. Semakin kita menekankan dikotomi ziarah dan wisata keagamaan, semakin mengaburkan pandangan kita untuk memahami definisi keduanya. Jika yang sakral hanya difokuskan pada kegiatan ziarah, maka bagaimana wisata keagamaan dapat diidentifikasi. Wisata keagamaan bisa menjadi sakral dengan melihat batas-batas benturan dua dikotomi ini. Dalam satu tarikan nafas, wisata keagamaan dan ziarah dapat meleburkan definisi yang sakral dan sekuler. Sehingga, melihat fenomena tersebut perlu pengamatan pengunjung dari situs ziarah seperti beberapa gua Maria di Jawa. Yang sakral dan sekuler, yang umumnya didefinisikan sebagai lawan satu sama lain, akan dilihat sebagai keduanya melebur, dinamis dan berubah. Semakin menegaskan yang sakral dan sekuler, semakin fleksibel keduanya terlihat dalam satu peristiwa. Situs Maria, sebagai objek analisis, akan menunjukkan betapa fleksibelnya istilah-istilah yang dipisahkan secara teoritis. Dengan meneliti situs-situs Maria di Jawa, penelitian ini akan berpendapat bahwa situs-situs tersebut adalah situs ziarah sekaligus wisata keagamaan, dan keduanya tidak sepenuhnya bermuatan agama atau terutama sepenuhnya sebagai pariwisata sekuler. Simbol-simbol yang disajikan di situs ziarah Maria mungkin menandakan situs kegiatan ibadah saja. Niat dan aktivitas pengunjung di situs-situs Maria ini akan menunjukkan kegiatan keagamaan seperti berdoa. Namun secara mendalam, motif dan intensitas pengunjung menunjukkan makna yang lebih luas. Di Indonesia, khususnya Jawa Tengah, situs Maria dikenal sebagai Goa Maria, karena kehadiran dan dibangunnya patung Bunda Maria. Fokus penelitian ini adalah pada dua situs yang penting secara historis: Goa Maria Sendangsono (GMS) di Kulon Progo dan Goa Maria Kerep di Ambarawa (GMKA). Kedua gua Maria ini terinspirasi oleh situs The Lady of Lourdes yang terkenal di Prancis, di mana Maria muncul dan menampakkan diri. Di dua situs Maria ini, penelitian ini melakukan pengamatan, purposive sampling untuk mengidentifikasi niat dan motif pengunjung, dan meninjau kembali wacana. Penalaran fenomenologis, tinjauan ziarah dan studi wisata keagamaan juga terlibat secara kritis.

Being religious is being entertained. The more we emphasize both the dichotomy of pilgrimage and religious tourism, the more it obscures our view of understanding the definition of both. If the sacred is only focused on pilgrimage activities, then how religious tourism can be identified. Religious tourism can become sacral by looking at the boundaries of the clash of these two dichotomies. In one breath, religious tourism and pilgrimage can melt the sacred and secular. Thus, seeing the phenomenon needs observation of visitors from pilgrimage sites such as some of the Marian grotto in Java. The sacred and secular, commonly defined as opposing one another, will be seen as both are melting, dynamic and transforming. The more affirming the sacred and the secular, the more flexible the two are seen in a single event. The Mary sites, the objects of analysis, will show how flexible the theoretically separated terms are. By examining the Mary sites in Java, this study will argue that the sites are both pilgrimage sites as well as religious tourism, and both are neither mainly religiously charged nor mainly charged with secular tourism. Symbols presented on the Mary pilgrimage sites may signify sites of worship activities only. Intentions and activities of visitors in Marian sites show religious activities such as praying. In deeply accounted, motives and intensity of the visitors however show wider meanings. In Indonesia, especially the central Java, sites of Mary are well-known as a Goa Maria, due to the presence of the statue of Mary. The focus of this study is on two historically important sites: Goa Maria Sendangsono (GMS) in Kulon Progo and Goa Maria Kerep in Ambarawa (GMKA). Both Mary caves are inspired by the famous The Lady of Lourdes in France, in which Mary happened to appear. In these two Mary sites, this research conducted observations and in-depth interviews, examined intentions and motives of visitors, and revisited discourses. The phenomenological reasoning, pilgrimage overview and religious tourism studies are critically engaged.

Kata Kunci : Situs Maria, Ziarah, Wisata Keagamaan, Jawa / Mary Sites, Pilgrimage, Religious Tourism, Java.

  1. S2-2023-467698-abstract.pdf  
  2. S2-2023-467698-bibliography.pdf  
  3. S2-2023-467698-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2023-467698-title.pdf