Faktor-Faktor Pengaruh Tingkat Peminatan Terhadap Penggunaan Transportasi Ramah Lingkungan (Studi Kasus: Pegawai Pemerintah Kota Tanjungpinang)
Rachmania Hayuningtyas, Dr.Eng. Muhammad Zudhy Irawan, S.T., M.T; Dr. Ir. Dewanti, M.S.
2023 | Tesis | Magister Sistem dan Teknik TransportasiPemerintah Kota Tanjungpinang memiliki 4.304 pegawai yang mempunyai asal dan tujuan perjalanan menyebar di seluruh wilayah. Hal ini menimbulkan tingginya permintaan perjalanan dimana kendaraan pribadi masih menjadi primadona dibandingkan pilihan moda lainnya. Permasalahan ini menambah menurunnya aspek lingkungan terutama penyumbang polusi udara dan kebisingan di jalan. Tujuan penelitian ini yaitu: (1) menemukan kesenjangan antara pergerakan perjalanan asal-tujuan pegawai dengan fasilitas eksisting yang tersedia di kota Tanjungpinang, (2) mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat penggunaan transportasi ramah lingkungan oleh pegawai di lingkungan pemerintah kota Tanjungpinang, dan (3) menentukan rekomendasi manajemen permintaan transportasi yang sesuai. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif, analisis spasial dan Exploratory Factor Analysis (EFA). Analisis deskriptif digunakan untuk mengidentifikasi karakteristik perjalanan eksisting pegawai. Analisis spasial digunakan untuk memetakan titik sebaran lokasi fasilitas eksisting, dan memetakan asal-tujuan perjalanan pegawai. EFA bertujuan untuk membantu menghasilkan sebuah teori baru dari variabel yang ada. Data yang dibutuhkan antara lain karakteristik pegawai, data fasilitas eksisting, data persepsi dan preferensi pegawai. Metode pengambilan data persepsi dan preferensi pegawai adalah dengan kuisioner menggunakan bantuan google form yang disebar ke seluruh instansi di pemerintah kota Tanjungpinang secara online. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi kesenjangan antara penyediaan fasilitas dan layanan transportasi ramah lingkungan terhadap perjalanan pegawai sehingga hal ini menyebabkan rendahnya penggunaan transportasi ramah lingkungan di pemerintah kota Tanjungpinang. Terdapat faktor yang mempengaruhi penggunaan transportasi ramah lingkungan, pegawai menyatakan bahwa fasilitas dan layanan yang semakin baik akan semakin menarik minat mereka untuk menggunakan transportasi ramah lingkungan yang ditawarkan. Sedangkan untuk saat ini dimana fasilitas dan layanan eksisting yang masih belum optimal menyebabkan pegawai enggan untuk menggunakan transportasi ramah lingkungan dan masih bertahan dengan penggunaan kendaraan pribadi. Maka dari itu perlu adanya manajemen permintaan perjalanan yang berbasis institusi untuk mendorong pegawai untuk melakukan perjalanan dengan menggunakan transportasi ramah lingkungan berupa kebijakan, koordinasi dan kerjasama di lingkup internal pemerintah kota Tanjungpinang.
State employees of Tanjungpinang consist 4,304 employees whose travel origins and destinations are spread throughout the region. The high demand of private vehicles are still superior compared to other modes. This problem adds to the lack of environmental aspects, especially the contributors to air pollution and noise on the road. The aims of this study are: (1) to find the gap between travel behaviour of employee and the existing facilities that available, (2) to identify the factors that influence employees of using green transport, and (3) determine the appropriate transportation demand management recommendations. This study uses quantitative methods with descriptive analysis, spatial analysis, and Exploratory Factor Analysis (EFA). Descriptive analysis is used to identify existing employee travel characteristics. Spatial analysis is used to point to the edge of the location of existing facilities, and the ease of origin and destination of employee travel. EFA aims to be able to help produce a new theory by exploring variations and factor relationships of existing variables. This research requires data on employee characteristics, data on existing facilities, and data on employee perceptions and preferences. The method for collecting data on employee perceptions and preferences is by using a questionnaire using Google form which is distributed to all employees in the Tanjungpinang city government online. The results indicate that there is tension between the provision of green transport facilities and services to employee travel demand, so this has led to the low use of green transport by employees. There are factors that influence the use of green transport, employees declare that better facilities and services will attract them to use green transport. Meanwhile, existing facilities and services that are still not optimal have caused the employees unwilling to use green transport and persist to use private vehicles. It is necessary to request institutional-based travel management to encourage employees to travel using green transport in the form of policies, coordination, and cooperation within the internal scope of the Tanjungpinang government.
Kata Kunci : Keywords: State employees, Tanjungpinang, Green Transport, Spatial Analysis, and Exploratory Factor Analysis.