Laporkan Masalah

'Festival' Seblang Olehsari Banyuwangi 2018-2022

NURI DWI VINDRIANA, Dr.G.R. Lono L. Simatupang, M.A; Dr. Wisma Nugraha Ch. R., M.Hum

2023 | Tesis | MAGISTER PENGKAJIAN SENI PERTUNJUKAN DAN SENI RUPA

Festival Seblang Olehsari merupakan perayaan budaya yang berangkat dari suatu ritual. Ritual tersebut diselenggarakan oleh masyarakat Desa Olehsari sebagai tindakan nglakoni wasiat leluhur. Fungsi utamanya adalah sebagai upacara bersih desa dan media silaturahmi antara alam kasar (manusia) dengan alam alus (danyang) yang telah berjalan puluhan tahun. Sebagai suatu pergelaran, Seblang Olehsari memiliki ciri khas pergelaran menggunakan media tari yang diperagakan oleh penari Seblang dalam keadaan trance atau kejiman. Keberadaan Seblang Olehsari saat ini berdampingan dengan pertumbuhan industri kreatif, sehingga dalam proses penyelenggaraanya mengalami image branding atau strategi pemberdayaan destinasi cultural events. Penelitian ini bertujuan untuk mengemukakan wacana festival yang berangkat dari ritual dengan nilai tradisi. Perspektif event studies digunakan dalam penelitian ini untuk mengklasifikasikan tipologi event dan menganalisa fenomena festivalisasi terhadap ritual Seblang Olehsari. Penggunaan platform festival mengakibatkan pergeseran main event dari religious event (ritual) menjadi festival event dan berdampak terhadap perubahan sosial budaya ataupun sudut pandang masyarakat dalam melihat budaya khususnya ritual saat ini.

The Seblang Olehsari Festival is a cultural celebration that comes from a ritual. The ritual is held by the people of Olehsari village as an 'action' of fulfilling an ancestral will. Its main function is as a village clean ceremony and a medium of friendship between the real world (microcosm) e and the supranatural world (macrocosm) which has been going on for decades. As a performance, Seblang Olehsari has the characteristics of using dance as the media which is demonstrated by the Seblang dancers in a trance or kejiman. The existence of Seblang Olehsari is currently growing side by side with the growth of the creative industry, so that in the process of its implementation, it has image branding or the empowerment strategy for cultural event destinations. This study aims to present a festival discourse that departs from rituals along with traditional values. The perspective of event studies is used to classify event typologies and analyze the festivalization phenomenon towards Seblang Olehsari ritual. The use of the festival platform caused a main event shift from a religious event (ritual) to a festival event. It has also an impact on socio-cultural changes or the public's point of view in viewing culture, especially on nowadays rituals.

Kata Kunci : Banyuwangi, Event Studies, Festival, Ritual, Seblang Olehsari

  1. S2_2023_452129_ABSTRACT.pdf  
  2. S2_2023_452129_BIBLIOGRAPHY.pdf  
  3. S2_2023_452129_TABLEOFCONTENT.docx.pdf  
  4. S2_2023_452129_TITLE.docx.pdf